Tinjauan tentang Perangkat Desa

3. Tinjauan tentang Perangkat Desa

Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa : (2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. (3) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

terdiri atas :

a. sekretariat desa;

b. pelaksana teknis lapangan;

c. unsur kewilayahan. Pasal 202 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah juncto Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan pengertian mengenai

Perangkat Desa yaitu “Perangkat Desa terdiri dari sekeretaris desa dan Perangkat Desa lainnya.” Penjelasan dari bunyi pasal di atas yaitu yang dimaksud dengan “Perangkat Desa lainnya” dalam ketentuan ini adalah perangkat pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa,

34

commit to user

li

pelaksana teknis lapangan seperti kepala urusan (kaur), dan unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau dengan sebutan lain.

Perangkat Desa sebagai perangkat pembantu kepala desa terdiri atas unsur pelayanan, unsur pelaksana, dan unsur pembantu kepala desa di wilayah bagian desa. Perangkat Desa yang pertama adalah unsur pelayanan, yang terdiri dari sekretaris desa dan atau tata usaha. Menurut Dr. Taliziduhu Ndraha unsur pelayanan ini disebut sebagai unsur staf, yang ruang kerjanya meliputi : (Taliziduhu Ndraha, 1991 : 86-89)

a. Membantu kepala desa di bidang organisasi pemerintahan desa dan kantor desa;

b. Mengkoordinasikan semua pekerjaan kantor desa;

c. Mengepalai sekretariat kepala desa dan sekretariat badan-badan perwakilan desa;

d. Bertindak sebagai ‘panitera” kepala desa dalam kedudukannya sebagai hakim perdamaian desa;

e. Bertindak sebagai sekretaris atau penulis dari pada panitera- panitera tingkat desa, rapat-rapat dan sebagainya;

f. Membuat laporan periodik tentang perkembangan desa untuk ditandatangani oleh kepala desa dan kemudian dikirim ke pihak atas;

g. Membantu kepala desa dalam membina dan memelihara semua kekayaan desa termasuk tanah;

h. Mengurusi soal-soal personalia;

i. Mengurus inventaris desa dan kantor desa; j. Menyusun rencana anggaran belanja desa; k. Mengurus rapat-rapat, protokol, dan lain-lain; l. Mengurus agenda, arsip, ekspedisi, dokumentasi, dan lain-lain;

35

commit to user

lii

m. Mengepalai operation room desa; n. Melakukan urusan surat-menyurat, pembukuan-pembukuan kecuali

yang menyangkut keuangan; o. Melakukan pencatatan dan pelaporan yang menyangkut soal-soal

pertanahan, perumahan, perwatasan, kehutanan, kekayaan alam, dan lain-lain;

p. Melakukan tugas-tugas lain yang dibebankan kepadanya oleh kepala desa, misalnya dalam hal mewakili kepala desa jika berhalangan;

q. Membantu kepala desa dalam menentukan kebijakan tentang

anggaran belanja desa; r. Menerima, menyimpan, membayarkan atau menyerahkan uang-

uang atau barang-barang berharga milik desa dan melakukan pencatatan/pembukuan tentang penerimaan dan lain-lain;

s. Membuat pertanggungjawaban keuangan secara periodik; t. Melakukan pencatatan dan pembukuan serta pelaporan dan

penagihan/pengumpulannya

dibebankan kepada kepala desa; u. Membantu kepala desa dalam menyelenggarakan Bank Desa (bila

ada); v. Membantu pamong lainnya di dalam urusan-urusan keuangan, dan

sebagainya; w. Melakukan tugas-tugas lain yang dibebankan kepadanya, misalnya

dalam membina administrasi keuangan organisasi-organisasi masyarakat;

x. Bertindak sebagai penghubung antara kantor desa dengan

bagianbagian desa;

36

commit to user

liii

y. Mengantar surat-surat dan menyampaikan perintah-perintah dari kepala desa kepada pamong yang sedang bekerja di lapangan;

z. Memelihara keindahan dan kebersihan desa;

aa. Memukul gong/kentongan tanda waktu;

bb. Secara periodik, misalnya sekali seminggu menjemput surat-suart dari kecamatan dan bila perlu menyampaikannya kepada si alamat.

Perangkat Desa yang kedua adalah unsur pelaksana teknis lapangan yang biasanya merupakan kepala urusan. Kepala urusan merupakan pembantu sekretaris desa sesuai dengan bidang urusan masing- masing. Kepala urusan yang terdapat dalam suatu pemerintahan desa masingmasing desa yang bersangkutan. Pada umumnya kepala urusan berjumlah minimal tiga, yaitu kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, dan kepala urusan umum. Sedangkan maksimalnya lima kepala urusan yaitu kepala urusan pembangunan, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan kesejahteraan, kepala urusan keuangan, dan kepala urusan umum.

a. Kedudukan Kepala Urusan: Sebagai unsur pembantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya.

b. Tugas Kepala Urusan: Membantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya.

c. Fungsi kepala urusan:

1) Kegiatan sesuai dengan unsur bidang tugas;

2) Pelayanan administrasi terhadap kepala desa. Perangkat Desa yang ketiga adalah unsur pembantu kepala desa di wilayah bagian desa yaitu kepala dusun. Kepala dusun mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut:

a. Kedudukan Kepala Dusun: Sebagai pelaksana tugas kepala desa di wilayahnya.

b. Tugas Kepala Dusun:

commit to user

liv

1) Membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam wilayah

kerjanya;

2) Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya

dan gotong-royong masyarakat;

3) Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah

kepada masyarakat;

pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan Rukun Warga dan Rukun Tetangga di wilayah kerjanya;

5) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

c. Fungsi Kepala Dusun:

1) Melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan;

2) Melaksanakan keputusan desa di wilayah kerjanya;

3) Melaksanakan kebijaksanaan desa.

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah satu Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota. Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Perangkat Desa juga mempunyai tugas untuk mengayomi kepentingan masyarakatnya

(Wikipedia,

Pegawai

Negeri . http://id.wikipedia.org/wiki/Desa).

Sejauh ini belum ada pembakuan sistem rekrutmen perangkat desa meskipun Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa telah tegas menyatakan bahwa Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) diangkat oleh kepala desa dari penduduk desa. Di berbagai daerah masih ada sistem pemilihan untuk Perangkat

38

commit to user

lv

Desa (bukan diangkat oleh kepala desa). Oleh karena itu, untuk menjaga keragaman sistem pemerintahan desa, kedua model sistem rekrutmen Perangkat Desa dapat digunakan oleh masing-masing desa sesuai dengan peraturan daerahnya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam sistem rekrutmen Perangkat Desa ini adalah adanya penjenjangan karier dengan pembatasan usia kerja jika sistem rekrutmennya menggunakan model pengangkatan. Jika sistem rekrutmen menggunakan model pemilihan, maka seharusnya ada pola pergiliran yang jelas, bukan dipilih sekali untuk seumur hidup.