Model teori S-O-R Teori AIDDA

d. celebrities. Biasanya redaksi memiliki T.O.R Terms of References dalam hal memberi pedoman kerja tsb.

1.5.4 Model teori S-O-R

Model teori S-O-R singkatan dari Stimulus Organism Respon, suatu model klasik Komunikasi yang lahir pada 1930-an. Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Model teori ini merupakan model teori paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang berkaitan dengan behavioristik Mulyana, 2008:32. Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunika. Unsur-unsur dalam model ini adalah : 1. Pesan stimulus, S adalah pemberitaan pembatasan BBM subsidi di TV One. 2. Komunikan organism, O adalah mahasiswa USU yang menonton acara berita di TV One. 3. Efek respons, R adalah pengaruh yang ditimbulkan acara tersebut terlihat dalam perilaku mahasiswa dalam memilih BBM. Teori ini asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahaan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber Komunikasi sources misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahaan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dalam prinsip S-O-R secara gamblang dijelaskan tentang sebuah proses belajar dimana efek adalah suatu reaksi khusus yang timbul akibat stimulus tertentu. Artinya bahwa orang-orang dapat memprediksi keterkaitan yang erat antara pesan- pesan yang disampaikan melaui media massa terhadap reaksi yang akan muncul dalam diri penerima akibat pesan tersebut.

1.5.5 Teori AIDDA

Teori yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah teori AIDDA yang sering disebut A-A Procedure atau Attention ro action Procedure. Aidda merupakan akronim dari kata Attention Perhatian, Interest Minat, Desire Keinginan, Decision Keputusan, dan Action Tindakan. Tahapan tersebut mengandung pengertian bahwa proses komunikasi antar pribadi dalam pembentukan konsep diri siswai yang berpengaruh dalam prestasi belajar hendaknya dimulai sengan membangkitkan perhatian, dimana dalam hal ini, seorang guru harus mengetahui cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa agar siswa memiliki minat melalui pesan yang berisi informasi yang disampaikan guru sehingga akan timbul keinginan dan akhirnya diambil keputusan untuk bertindak terhadap pesan tersebut. Effendy, 1986:31 Teori AIDDA merupakan suatu poses psikologi pada diri komunikan. Berdasarkan formula AIDDA ini, komunikasi persuasive didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang tetapi juga dengan penampilan appearance ketika menghadapai komunikan. Universitas Sumatera Utara Apabila ditinjau dari segi psikologisnya, maka komponen perubahan yang terjadi pada teori AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang terjadi pada diri manusia akibat terpaan pesan Rakhmat, 1986:52 yaitu: a. Cognitive: Pesan yangdisampaikan ditujukan pada pikiran komunikan. Hal ini dilakukan agar komunikan tahu dan paham akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan Attention dalam Teori AIDDA. b. Afektif: Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya komunikan tergerak hatinya hingga timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul akibat adanya perhatian. c. Behavioral: Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau kegiatan. Hal ini sudah bisa mulai dilihat pada proses pengambuilan keputusan.

1.6 Kerangka Konsep

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Singarimbun, 1995 : 53. Konsep adalah generalisasi dan sekelompok fenomena yang sama. Sebagai hal yang umum konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Bungin, 2005 : 57. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Perumusan kerangka konsep ini merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesis penelitian.Nawawi, 1991:40. Universitas Sumatera Utara