Evaluasi Pembekalan Praktik Industri

137 kegiatan praktik industri. Dengan demikian siswa dapat mengikuti kegiatan pembekalan praktik industri terkait aspek teknis dengan baik dan lancar. Disisi lain, SMK Negeri 6 Yogyakarta dalam menyelenggarakan kegiatan karya wisata dan beuaty class dalam pembekalan praktik industri. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah antara lain akomodasi perjalanan karya wisata dan beauty kit untuk menunjang keterampilan siswa dalam berpenampilan serta membawa diri dalam pelaksanaan praktik industri. Pada akhir kegiatan beauty class , siswa akan memperoleh sertifikat penghargaan yang menyatakan bahwa siswa tersebut telah mengikuti beauty class dari Sariayu Martha Tilaar. Dalam pelaksanaan praktik industri, siswa akan dihadapkan pada situasi kerja yang sesungguhnya. Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan praktik industri, selain memperhatikan kompetensi yang dimiliki siswa juga harus memperhatikan kemampuannya dalam menjaga penampilan. Penampilan memiliki kaitan yang erat dengan dengan cerminan sosok dan citra diri yang sangat berperan terhadap penilain orang lain terhadap seseorang.

3. Evaluasi Pembekalan Praktik Industri

Kegiatan evaluasi diperlukan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan tujuan yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan. Menurut Philips dalam Kaswan, 2012: 109-110, evaluasi dapat membantu: a. Menentukan apakah program itu mencapai tujuannya. b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program, yang dapat mengarah pada perubahan, seperti yang dibutuhkan. 138 c. Menentukan rasio biaya-keuntungan program pelatihan. d. Menentukan siapa yang seharusnya berpartisipasi dalam program pelatihan di masa yang akan datang. e. Mengidentifikasi peserta mana yang paling mendapat manfaat atau yang paling tidak mendapat manfaat dari program itu. f. Mengumpulkan data untuk membantu dalam memasarkan program itu di masa yang akan datang. g. Membangun database untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam penyelenggaraan pembekalan, tim praktik industri kompetensi keahlian usaha perjalanan wisata SMK Negeri di Kota Yogyakarta sudah menyelenggarakan kegiatan evaluasi pembekalan praktik industri, namun belum secara sistematis. Pada kesempatan wawancara, SL selaku ketua kompetensi keahlian usaha perjalanan wisata SMK Negeri 6 Yogyakarta menyatakan bahwa: “...kami belum melakukan evaluasi pembekalan mbak, hal ini terkait keterbatasan sumber daya dan waktu untuk melaksanakan evaluasi. namun demikian kami tetap melakukan rapat koordinasi terkait penyelenggaraan pembekalan praktik industri”. Senada dengan hal tersebut SL juga mengungkapkan bahwa: “...tidak ada evaluasi mbak setelah pembekalan, karena waktu yang terbatas siswa langsung melaksanakan praktik industri, siswa kami tes secara acak ketika pembekalan berlangsung”. Berdasarkan beberapa kutipan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa alasan sekolah dalam melaksanakan evaluasi pembekalan masih secara tidak langsung dikarenakan 139 keterbatasan waktu dalam menyelenggarakan kegiatan pembekalan praktik industri. Padahal disisi lain, Husaini Usman 1998: 93 menyatakan bahwa untuk mengetahui efektivitas program diklat, maka harus dilakukan evaluasi. Hal tersebut senada dengan ungkapan Tracey 1974: 299 yang menyatakan: “Evaluation is the process of determining the effectiveness and efficiency of training systems and their components ”. Berkenaan dengan efektivitas penyelenggaraan suatu program diklat, Siagian dalam Husaini Usman, 1998: 93 menyatakan bahwa efektivitas penyelenggaraan suatu program diklat tercermin pada tercapai tidaknya tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap peserta untuk bekerja lebih produktif. Peneliti berpandangan bahwa kegiatan evaluasi pembekalan praktik industri, dapat dirancang oleh tim praktik industri pada tahap persiapan pembekalan praktik industri. Oemar Hamalik 2008:106 menyatakan bahwa terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menilai hasil akhir pelatihan, yaitu sebagai berikut. 1 Tes objektif, digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta diklat, tes diberikan diawal dan diakhir pelaksanaan diklat. 2 Skala pengamatan, digunakan untuk mengukut keterampilan kerja selama peserta melakukan pekerjaan diperusahaan. 3 Daftar centang, digunakan untuk menilai kemampuan sendiri terutama setelah mereka mendapat tanggung jawab penuh dalam satu bidang kegiatan. 140 4 Hasil kerja, yaitu barang-barang yang dibuat oleh peserta selama menempuh program praktik kerja dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kerja para peserta dibidang-bidang kegiatan dilingkungan perusahaan. Senada dengan hal tersebut, Soekidjo Notoatmodjo 1998: 33 menyatakan bahwa seyogyanya setelah melaksanakan pendidikan dan pelatihan perlu melakukan kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi menurut beliau mencakup beberapa hal diantaranya sebagai berikut. a. Evaluasi terhadap proses, yang meliputi: 1 Organisasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, misalnya: administrasi, konsumsi, ruangan, petugas, dan lain sebagainya. 2 Penyampaian materi pendidikan dan pelatihan, misalnya: relevansi, kedalaman, pengajarnya, dan lain sebagainya. b. Evaluasi terhadap hasilnya, yang meliputi evaluasi sejauh mana meteri yang disampaikan dapat dikuasai oleh peserta. Apakah terdapat peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan maupun sikap pada peserta setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Cara melakukan evaluasi dapat secara formal dalam arti dengan mengedarkan kuesioner yang harus diisi oleh peserta pendidikan dan pelatihan, atau melalui diskusi antara peserta dengan panitia. 141

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempergunakan rancangan penelitian studi multisitus. Terdapat beberapa keterbatasan penelitian studi multisitus yang perlu dikemukakan sebagai berikut. 1. Penelitian ini belum menjelaskan output dan outcome dari penyelenggaraan kegiatan pembekalan praktik industri kompetensi keahlian usaha perjalanan wisata SMK Negeri di Kota Yogyakarta. 2. Penelitian ini masih mengesampingkan temuan data terkait pembekalan praktik industri yang diselenggarakan oleh dunia usaha industri.

Dokumen yang terkait