Faktor Pendukung dan Penghambat Program.

98 Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Departemen Sosial, 1999 : 34 bahwa tahapan pendampingan ialah diawali dengan penjangkauan, dimana dalam tahap ini pendamping turun ke jalan untuk bertemu dengan anak jalanan menjalin interaksi agar mendapatkan data atau informasi terkait tentang asal mula penyebab menjadi anak jalanan, apa aktivitas mereka, sampai mensosialisasikan manfaat Rumah Singgah bagi anak jalanan. Kemudian setelah penjangkauan ialah rapat intern, dimana di dalam tahapan ini ialah untuk menentukan solusi apa yang akan dilakukan dan apa saja yang dibutuhkan guna terciptanya sebuah ketercapaian program. Program pendidikan kecakapan hidup life skill ini direncanakan. Rapat intern dilakukan setelah proses penjangkauan yang dilakukan di Rumah Singgah Hafara dengan dihadiri oleh seluruh staff dan ketua Rumah Singgah Hafara. Rapat intern ini melibatkan seluruh staff Hafara dengan pengambilan keputusan untuk menetapkan tindakan-tindakan selanjutnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana 2000:63 bahwa perencanaan melibatkan orang-orang ke dalam suatu prosesnya. Tahapan selanjutnya ialah melaksanakan hasil dari perencanaan yang telah ditetapkan, hal tersebut ialah sosialisasi program. Sosialisasi program ini adalah kegiatan untuk memperkenalkan kepada anak jalanan mengenai program pendidikan kecakapan hidup life skill dan dengan memberikan tujuan agar mereka memahami apa maksud dari terlaksananya program tersebut, hal tersebut juga di harapkan agar anak dapat memahami materi yang disampaikan serta mencapai keberhasilan proses pendampingan 99 Sosialisasi program dilakukan waktu sela-sela kegiatan anak seperti saat kegiatan kesenian atau ketrampilan saat kumpul-kumpul anak sambil berbincang dan bermain agar anak dapat lebih antusias dan agar anak lebih memahami apa yang kita sampaikan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan proses sosialisasi program yang dilakukan Hafara dilaksanakan setelah proses rapat intern, di laksanakan oleh tutor dan juga pendamping anak. Sosialisasi program dilakukan dengan suasana yang santai disela-sela kegiatan program dan dijelaskan mengenai tujuan dari diadakannya program tersebut, sosialisasi dilaksanakan dengan suasanya santai dan menyenangkan agar anak-anak dapat memahami apa yang disampaikan oleh tutor atau pendamping dan agar program yang akan terlaksana berjalan efektif dan juga efisien. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Sudjana 2000 : 220-221 bahwa sosialisasi program dilaksanakan dengan cara berkomunikasi dengan sasaran pada situasi yang menarik perhatian serta diselingi penyampaian manfaat atau motifasi agar menggerakan sasaran untuk dapat melaksanakan program. Setelah program terlaksana, selanjutnya tahap Evaluasi program. Evaluasi dilaksanakan guna mengetahui apakah sebuah program telah berjalan sesuai yang diharapkan atau sesuai dengan perencanaanatau belum. Evaluasi pada pendampingan program pendidikan kecakapan hidup life skill ini dilakukan pada saat kegiatan. 100 Dapat disimpulkan evaluasi dilaksanakan langsung guna mengetahui respon anak-anak dan kedua saat rapat mingguan untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program di dalam evaluasi juga membahas mengenai kemajuan anak-anak termasuk kemajuan interaksinya. Dalam koordinasi rapat membahas bagaimana solusi mengenai perbaikan program yang berkaitan dengan respon anak-anak. Dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak Rumah Singgah Hafara berjalan dengan sebagaimana semestinyan tahapan pendampingan dilakukan hal ini sesuai dengan tahapan persiapan dimana tahapan ini mencakup tahapan persiapan, dimana dipersiapkan dari segi petugas dan bagaimana melakukan pendekatan, yang kedua tahap assesment yaitu mencakup pengidentifikasian masalah atau kebutuhan maupun potensi apa yang dimiliki oleh klien, yang ketiga tahap perencanaan program atau kegiatan dimana pada tahap ini merundingkan masalah apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Kemudian tahap pelaksanaan dimana perencanaan yang sudah dibuat dilaksanakan. Yang ke enam tahap evaluasi dimana dilakukan pengawasan terhadap program yang sedang berjalan dan sebaliknya dilakukan dengan cara melibatkan warga. Yang terakhir tahap terminasi dimana pada tahap ini merupakan pemutusan hubungan dengan komunitas sasaran Albertina Nasri Lombo, 2003:44. Dari uraian di atas program pendidikan kecakapan hidup life skill sesuai dengan bentuk-bentuk pendampingan point ke dua yang dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut :