34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh pemberian jangka pendek FHEMM terhadap aktivitas ALP pada tikus terinduksi karbon tetraklorida merupakan jenis
penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis
pemberian jangka pendek sediaan FHEMM. b. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar ALP setelah pemberian jangka pendek sediaan FHEMM.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi
hewan uji, yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-180 gram; umur 2-3 bulan; cara pemberian fraksi secara peroral p.o.
sedangkan pemberian hepatotoksin secara intraperitoneal i.p.; frekuensi pemberian FHEMM satu kali sehari; bahan uji yang digunakan yaitu daun
Macaranga tanarius L. Müll. Arg. yang diperoleh dari Paingan,
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Variabel pengacau tak terkendali Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah
kondisi patologis hewan uji dan profil absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi ADME.
3. Definisi Operasional
a. Ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. Ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg.
merupakan ekstrak kental bobot penimbangan tetap selama 2-3 hari yang diperoleh dari hasil ekstraksi 40,0 gram serbuk daun Macaranga tanarius
L. Müll. Arg. yang dimaserasi dengan pelarut metanol:air 1:1 sebanyak 200 mL selama 24 jam menggunakan shacker dengan kecepatan 140 rpm.
Ekstrak cair yang diperoleh, kemudian diuapkan menggunakan rotary rotary vacuum evaporator
dengan suhu 80
o
C hingga menjadi ekstrak kental. Setelah itu, ekstrak kental dipekatkan menggunakan oven dengan
suhu 50
o
C. b. Fraksi heksan-etanol ekstrak metanol Macaranga tanarius L. Müll. Arg.
FHEMM adalah fraksi kental bobot penimbangan tetap selama 2-3 hari yang diperoleh dengan fraksinasi ekstrak kental daun Macaranga
tanarius L. Müll. Arg. menggunakan pelarut heksan:etanol 1:1 dengan
perbandingan ekstrak:pelarut adalah 1:5. Fraksinasi dilakukan dengan maserasi ekstrak selama 24 jam menggunakan shacker degan kecepatan
140 rpm. Fraksi cair yang diperoleh dipekatkan menggunakan oven dengan suhu 50
o
C. c. Penurunan aktivitas ALP
Penurunan aktivitas ALP didefinisikan sebagai penurunan aktivitas ALP kelompok perlakuan FHEMM yang berbeda bermakna
terhadap kelompok kontrol hepatotoksin. d. Jangka pendek
Jangka pendek merupakan pemberian FHEMM 1 kali selama 6 jam.
C. Bahan Penelitian