6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Koperasi
1. Definisi Koperasi Dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
1992 bab 1 pasal 1 Tentang Perkoperasian yang dimaksud koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. 2. Tujuan Koperasi
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 3.
B. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi Mahsun, dkk, 2011:141. Kinerja sering digunakan untuk
menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak
7
mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Untuk mengukur hasil kinerja suatu organisasi dibutuhkan adanya pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk
informasi atas efisiensi penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan
kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Robertson, 2000. Menurut Lohman 2003, pengukuran kinerja merupakan suatu
aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Simons dalam BPKP, 2000 menyebutkan bahwa
pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan
sasaran dan tujuan strategis. Berdasarkan definisi-definisi di atas, pengukuran kinerja dapat
disimpulkan tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan Yuwono, dkk., 2002: 23.
8
Gambar 1: Skema Pengukuran Kinerja
Sumber: BPKP 2000
1. Manfaat Pengukuran Kinerja Menurut Lynch dan Cross 1993:328, manfaat sistem pengukuran
kinerja yang baik adalah sebagai berikut: a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan
kepada pelanggan. b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
mata-rantai pelanggan dan pemasok internal. c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-
upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut reduction of waste. d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi “reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.
Rencana Strategis
Pengukuran kinerja
Implementasi Evaluasi
Kinerja