Sistem Informasi Akuntansi MAKNA PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM)(STUDI KASUS PADA UD. INDAH FURNITURE DI TUBAN).

Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap full disclousure adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena informasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi – transaksi dalam satu periode dan juga saldo – saldo dari rekening – rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi – informasi yang ada ke dalam laporan keuangan.

2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi

2.2.2.1.Pengertian Sistem Menurut Widjajanto 2001: 2, “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Mulyadi 2001 : 2, “suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari kedua definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2.2. Pengertian Informasi

Informasi pada dasarnya tidak sama dengan data, menurut Cushing 1986: 11, “data dapat terdiri dari sekumpulan karakter yang diterima sebagai input terhadap suatu sistem informasi dan disimpan serta diolah. Informasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diartikan sebagai output pengelolahan data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya”. Sedangkan menurut Wilkinson 1993: 3, “data adalah fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah ditranformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan. Idealnya, informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran”. Jadi informasi merupakan kumpulan dari data yang telah diolah sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Biasanya data belum dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sehingga agar dapat berguna bagi pemakainya, data harus diproses sehingga dapat menghasilkan output yang berupa informasi.

2.2.2.3. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal menurut Widjajanto 2001: 18 adalah sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk: 1. Mengamankan aktiva perusahaan 2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi 3. Meningkatkan efisiensi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Mendorong agar kebijakkan manajemen dipetuhi oleh segenap jajaran organisasi. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengendalian internal bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, dan pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun di luar perusahaan. Pengendalian intern juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja atau tidak, demikian rupa sehingga memperlancar prosedur audit. Agar dapat berjalan efektif, pengendalian intern memerlukan adanya pembagian tanggung jawab yang jelas dalam organisasi. Setiap fungsi harus ada penanggung jawabnya secara khusus. Tujuannya adalah agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada lingkup tanggung jawabnya masing-masing, sehihingga tidak ada suatu fungsi yang tidak terganggu. Agar dapat berjalan baik, suatu system pengendalian intern harus memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut: • Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. • Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. • Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawab yang dipikulnya.

2.2.4. Siklus Pengolahan Data