Kriteria Usaha Kecil dan Menengah

D. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas : • Aktivitas operasi. • Aktivitas investasi. • Aktivitas pendanaan. E. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

2.3. Usaha Kecil Menengah

2.3.1. Kriteria Usaha Kecil dan Menengah

a. Kriteria Menurut undang-undang RI No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil : 1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah 3 Milik Warga Negara Indonesia. 4 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berfiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar. 5 Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum, termsuk koperasi. b. Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menegkop dan UKM : Bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK, termasuk Usaha Mikro UMI, adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah UM merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. c. Badan Pusat Statistik BPS : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994 : Usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatanusaha yang mempunyai penjualanomset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asetaktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari : 1 badang usaha Fa, CV, PT, dan koperasi dan 2 perorangan pengrajinindustri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa. e. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah : Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: 1 memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1 kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 2 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1 kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 2 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.

2.3.2. Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah