Waktu Penelitian Instrumen Penelitian Analisis Data Penelitian Keterbatasan Penelitian

18 14. Kemasan: pembungkus luar dengan informasi meliputi logo, nama produk, komposisi, khasiat, cara pemakaian, efek samping, kontraindikasi, peringatanperhatian, nomor izin edar, nomor batch, keterangan kadaluarsa. 15. Masyarakat: ibu-ibu dan remaja putri berusia 13-60 tahun, yang telah atau pernah mengalami menstruasi.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Mei sampai dengan bulan September 2009. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2009.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuisioner merupakan alat pengumpul data yang sering disebut dengan istilah “angket”. Data dikumpulkan dari subjek penelitian yang disebut dengan “responden” Notoatmodjo, 1993. Kuisioner yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama dari kuisioner berisi pertanyaaan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik responden. Pada bagian ini responden harus mengisi jawaban sendiri karena tidak disediakan pilihan jawaban. Bagian kedua dari kuisioner terdiri dari 21 pernyataan di mana responden diminta memilih sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, atau sangat tidak setuju STS untuk setiap pernyataan. Pada bagian ini terdapat pernyataan bersifat favorable dan unvaforable. Pemberian skor berdasarkan skala Likert. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Bagian ketiga dari kuisioner berisi pertanyaan semi-terbuka. Responden dapat memilih jawaban yang tersedia, namun juga dapat memberikan jawaban lain maupun alasan.

F. Tata Cara Penelitian 1.

Penentuan lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di mana terdapat 1 wilayah kota dan 4 wilayah kabupaten. Tabel I. KotaKabupaten dan jumlah penduduk di DIY www.pemda-diy.go.id Nomor KotaKabupaten Jumlah Penduduk 1. Kota Yogyakarta 596.472 2. Kabupaten Sleman 913.079 3. Kabupaten Kulonprogo 460.388 4. Kabupaten Bantul 813.722 5. Kabupaten Gunungkidul 764.461 Total 3.548.122 Untuk menentukan lokasi penelitian dilakukan pengundian dari tingkat kotakabupaten sampai pada klaster terakhir, yaitu RWpedukuhan. Pengundian menggunakan prinsip acak sederhana simple random sampling. Hasil pengundian pada tingkat kotakabupaten adalah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Dari hasil undian diperoleh lokasi untuk Kota Yogyakarta adalah RW 1 dan 5 di Kelurahan Demangan, RW 3 dan RW 7 di Kelurahan Baciro, RW 6 dan RW 9 di Kelurahan Wirobrajan, serta RW 4 dan RW 10 di Kelurahan Pakuncen. Untuk Kabupaten Bantul didapatkan wilayah setingkat RW, yaitu pedukuhan Pelemsewu dan Dongkelan di Kelurahan Panggungharjo, Dobalan dan Sewon di Kelurahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Timbulharjo, Gunungan dan Plumbungan di Kelurahan Sumbermulyo, serta Palihan dan Tempel di Kelurahan Sidomulyo.

2. Pengurusan izin penelitian

Pengurusan izin penelitian dilakukan dari tingkat kotakabupaten, yaitu Dinas Perizinan di Kota Yogyakarta dan BAPPEDA di Kabupaten Bantul. Izin yang diperoleh dilanjutkan ke masing-masing kecamatan yang terpilih sampai dengan tingkat kelurahan. Dari kelurahan dibuatkan surat pengantar ke pengurus RWpedukuhan untuk ditindaklanjuti, termasuk pengurusan di setiap RT dalam lokasi penelitian.

3. Penetapan subjek penelitian

Kriteria inklusi ditetapkan berdasarkan latar belakang penggunaan jamu kunyit asam secara tradisional oleh perempuan pada masa haid. Kriteria inklusi untuk subjek penelitian ini adalah ibu-ibu dan remaja putri berusia 13-60 tahun yang telah atau pernah mengalami haid, bertempat tinggal di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibu-ibu yang berusia hingga 60 tahun, namun sudah tidak haid tetap termasuk dalam kriteria inklusi. Remaja putri yang telah berusia 13 tahun, namun belum haid tidak termasuk dalam kriteria inklusi. Jumlah subjek ditentukan sesuai rumus berikut Notoatmodjo, 1993: n : besar sampel yang diambil N : besar populasi d : tingkat signifikansi 10 Dari perhitungan yang dilakukan terhadap jumlah penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta, diperoleh n = 99,99. Jadi jumlah subjek minimal adalah 100 21 orang. Subjek yang digunakan ditetapkan sebanyak 200 orang, mengingat jumlah populasi yang cukup besar dan rentang usia subjek yang panjang. Selain itu jumlah subjek yang besar cenderung memberikan hasil yang lebih mendekati nilai sesungguhnya Mantra Kasto, 1985. Jumlah subjek sebesar 200 ini didistribusikan secara proporsional di setiap wilayah, yaitu sebagai berikut:  Jumlah subjek di Kota Yogyakarta dari perhitungan 596.472 dibagi 1.410.194 dikalikan 200 didapatkan sebanyak 85 orang.  Jumlah subjek di Kabupaten Bantul dari perhitungan 813.722 dibagi 1.410.194 dikalikan 200 didapatkan sebanyak 115 orang. Tabel II. Jumlah dan distribusi subjek penelitian No. KotaKabupaten Jumlah Penduduk Jumlah Subjek 1. Kota Yogyakarta 596.472 85 2. Kabupaten Bantul 813.722 115 Total 1.410.194 200 Perhitungan secara proporsional ini juga dilakukan untuk menentukan jumlah subjek di setiap kecamatan, kelurahan, sampai lokasi penelitian. Secara ringkas dapat dilihat pada gambar 4 dan gambar 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Gambar 4. Skema jumlah dan distribusi subjek di Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta 596.472 Gondokusuman 13.721 Wirobrajan 2.266 RW 06 210 RW 05 266 RW 01 383 RW 03 178 RW 07 210 RW 10 265 RW 09 204 RW 04 198 Demangan 4.604 Baciro 4.410 Pakuncen 2.611 Wirobrajan 7.153 85 56 29 29 27 13 16 17 7 12 9 12 15 7 6 23 Gambar 5. Skema jumlah dan distribusi subjek di Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul 813.722 Sewon 76.533 Sumbermulyo 2.735 Gunungan 249 Dongkelan 754 Pelemsewu 823 Dobabalan 540 Sewon 555 Tempel 258 Plumbungan 298 Palihan 320 Panggungharjo 10.500 Timbulharjo 8.324 Sidomulyo 2.850 Bambanglipuro 43.076 115 74 41 41 33 20 21 21 12 20 9 16 17 11 9 24

4. Pembuatan kuisioner

Daftar pertanyaan dan pernyataan dalam kuisioner dibuat berdasarkan tema penelitian. Kuisioner yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama dari kuisioner merupakan jenis pertanyaaan terbuka untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik responden. Pada bagian ini responden harus mengisi jawaban sendiri karena tidak disediakan pilihan jawaban. Bagian kedua dari kuisioner terdiri dari 21 pernyataan di mana responden diminta memilih sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, atau sangat tidak setuju STS untuk setiap pernyataan. Kecenderungan jawaban dilihat dengan menjumlahkan persentase jawaban SS + S dan TS + STS. Pada bagian ini terdapat pernyataan bersifat favorable dan unvaforable. Pemberian skor berdasarkan skala Likert sesuai tabel berikut ini: Tabel III. Skor berdasarkan sifat pernyataan Jawaban Favorable Unfavorable Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Bagian ketiga dari kuisioner berisi pertanyaan semi-terbuka untuk mendapatkan gambaran penggunaan jamu instan kunyit asam. Responden dapat memilih jawaban yang tersedia, namun juga dapat memberikan jawaban lain maupun alasan.

5. Uji validitas dan reliabilitas kuisioner

Uji validitas dilakukan terhadap 21 orang dengan karakteristik yang mirip dengan responden dalam penelitian ini, namun di luar daerah uji. Uji validitas yang 25 digunakan adalah validitas isi untuk menguji sejauh mana kuesioner mencerminkan atribut yang hendak diukur Azwar, 2008. Pengujian dilakukan dengan analisis rasional atau lewat profesional judgement. Analisis menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson di mana dilakukan uji korelasi skor setiap pertanyaan dengan skor total. Dari 24 pernyataan yang diujikan, diperoleh 21 pernyataan yang valid. Dari 18 pertanyaan, diperoleh 17 pertanyaan yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan koefisien Cronbach Alpha. Kriteria reliabilitas yang baik adalah jika nilai Alpha di atas 0,60 α 0,60. Dari hasil perhitungan diperoleh α = 0,760, sehingga dapat dikatakan bahwa kuisioner telah memenuhi kriteria.

6. Penyebaran kuisioner

Kuisioner ditujukan kepada responden di lokasi penelitian yang telah ditentukan. Kuisioner yang disebarkan adalah kuisioner yang lolos hasil uji validitas dan reliabilitas. Kuisioner diisi sendiri oleh responden dengan didampingi oleh peneliti untuk menghindari kesalahan saat pengisian, sekaligus memeriksa kelengkapan data. Setelah pengisian kuisioner, disediakan waktu untuk kegiatan tanya-jawab dengan responden tentang jamu instan kunyit asam. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk timbal-balik kepada responden atas kesediaannya telah mengisi kuisioner.

G. Analisis Data Penelitian

Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif menggunakan teknik perhitungan persentase kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. 26 Penghitungan persentase dilakukan dengan menggunakan rumus: P : persentase jawaban dalam A : jumlah jawaban yang sejenis B : jumlah responden total

H. Keterbatasan Penelitian

1. Data jumlah penduduk untuk tingkat kotakabupaten sampai kecamatan merupakan data tahun 2006, sehingga dilakukan penyesuaian data jumlah penduduk dengan persentase pertumbuhan penduduk per tahun. 2. Ada beberapa responden yang buta aksara, sehingga pengisian kuisioner dilakukan oleh peneliti lewat wawancara dengan responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan besarnya pengeluaran per bulan.

1. Usia

Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan usia responden dengan menentukan jumlah kelas dan interval kelas. Jumlah kelas ditentukan dengan menggunakan rumus Sturgess: M = 1 + 3,3 log N, di mana M merupakan jumlah kelas dan N merupakan jumlah data. Interval kelas dihitung dengan rumus: nilai maksimum-nilai minimumM. Gambar 6. Karakteristik usia responden Usia terkait dengan lamanya hidup seseorang dan mempengaruhi swamedikasi Covington, 2000. Orang dengan usia di atas 60 tahun berkurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI