Tumbuhan iler dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Plantae Subkingdom
: Tracheobionta Divisio
: Spermatophyta Class
: Dicotyledonnae Ordo
: Fabales Family
: Fabaceae Papilionaceae Gens
: Clitoria Speies
: Clitoria ternatea L. Anonim a, 2013.
2. Morfologi
Tanaman bertipe bunga kupu-kupu ini oleh orang luar negeri dinamakan butterfly pea dan oleh orang Indonesia sering disebut dengan kembang telang.
Tanaman kembang telang ini mudah diperbanyak, baik dari biji maupun stek pucuk. Varietas Clitoria ternatea yang ada diantaranya alba berbunga putih,
coerulea, major, flore, dan pleno yang berbunga biru dengan ukuran berbeda- beda. Tanaman yang dari muda sudah tumbuh cabang dengan baik ini
memerlukan habitat dengan cahaya matahari penuh agar dapat berbunga sepanjang tahun. Kondisi lahan yang sedikit kering sangat disukai. Kembang
telang memiliki sulur yang melilit di media tempatnya merambat. Karenanya, tanaman ini cocok dimanfaatkan sebagai tanaman penutup pagar, penghias pilar
dan tanaman hias dalam pot Lingga, 2005.
Asal tanaman ini diperkirakan dari Amerika dan dapat ditemukan sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut. Perdu membelit ke kiri, tumbuh
menahun, panjang 1-5 m, berambut halus, bagian pangkal berkayu. Daun majemuk menyirip gasal dengan 3-9 anak daun. Helaian anak daun berbentuk
bulat telur atau elips, bertangkai pendek, ujung tumpul, pangkal runcing, tepi rata, panjang 2-7 cm, lebar 1-4,5 cm, warna hijau, dan mempunyai daun menumpu
berbentuk garis. Bunga tunggal, berbentuk seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak daun, panjang mahkota 3,5-4 cm, warna biru nila dengan warna putih atau
kekuningan di bagian tengah. Ada juga bunga yang berwarna putih. Buah berupa buah polong, pipih, panjang 5-10 cm, berisi 6-10 biji yang berbentuk seperti ginjal
pipih Dalimartha, 2008.
3. Kandungan kimia
Beberapa bahan kimia yang terkandung pada bunga telang adalah saponin, alkaloid, flavonod, ca-oksalat dan sulfur. Daun tumbuhan ini
mengandung kaemferol 3-glucoside, dan triterpenoid, sedangkan bunganya mengandung delphinidin 3,3’,5’,triglukoside dan fenol Hariana, 2008.
4. Kegunaan
Untuk efek farmakologis yang dimiliki tanaman kembang telang di antaranya adalah bunga untuk radang mata merah, trachoma, abses dan bisul.
Daunnya untuk mempercepat pematangan bisul. Akarnya mengobati busung air, bronkhitis kronik, demam, iritasi saluran dan kandung kemih. Biji untuk
mengobati cacingan dan sembelit Wijayakusuma, 2008.
Untuk mengobati radang mata merah bagian tanaman yang digunakan adalah bunga kembang telang. Rendam bunga kembang telang berwarna biru
sampai airnya menjadi biru kemudian gunakan untuk mencuci mata. Tanaman dapat juga digunakan untuk mengobati sakit telinga dengan mencuci bersih daun
kembang telang secukupnya, kemudian lumatkan. Tambahkan garam secukupnya pada air perasannya. Selama masih hangat oleskan ramuannya di sekitar telinga
yang sakit Permadi, 2006.
C. Interaksi Obat 1.