Kalium Diklofenak Karagenin Infusa

pada hewan percobaan, akan dapat mempengaruhi nilai simpangan pada masing- masing kelompok tikus yang cukup besar Gryglewski, 1977. Dasar metode ini adalah dengan membuat udema pada telapak kaki belakang mencit menggunakan karagenin 1, Kemudian diukur besar udemnya dengan menggunakan jangka sorong mulai dari menit ke-0 sampai jam ke-6 setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit mulai jam ke dua sampai jam keenam. Prosentase daya antiinflamasi dapat dihitung dari perubahan bobot kaki hewan uji.

E. Kalium Diklofenak

Cataflam ® D-50 mengandung kalium diklofenak immediate-release dengan kekuatan 50 mg setiap tabletnya. Kalium diklofenak merupakan turunan asam benzenasetat yang termasuk dalam golongan obat anti inflamasi non steroid OAINS. Kalium diklofenak dengan nama kimia 2-[2,6- dichlorophenylamino]benzeneacetic acid, monopotassium salt dengan bobot molekul sebesar 334,25 dan rumus molekul C 14 H 10 Cl 2 NKO 2. Tablet Cataflam ® D-50 merupakan sediaan tablet tanpa salut sehingga bersifat dispersible atau dapat digerus dan memungkinkan digunakan dalam peracikan obat untuk resep Novartis, 2009. Selain kalium diklofenak, bahan inaktif yang terkandung dalam tablet Cataflam ® D-50 antara lain kalsium fosfat, silikon dioksida koloidal, besi oksida, magnesium stearat, mikrokristalin selulosa, polietilen glikol, povidone, natrium glikolat, pati jagung, talk, serta titanium dioksida Novartis, 2009.

F. Karagenin

Karagenin adalah sulfat polisakarida bermolekul besar sebagai induktor inflamasi Corsini et al, 2005. Penggunaan karagenin sebagai penginduksi radang memiliki beberapa keuntungan antara lain: tidak meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan jaringan dan memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi dibanding senyawa iritan lainnya Siswanto dan Nurulita, 2005. Zat yang dapat digunakan untuk memicu terbentuknya udem antara lain: mustard oil 5, dextran 1, egg white fresh undiluted, serotonin kreatinin sulfat , lamda karagenin 1 yang diinduksikan secara subplantar pada telapak kaki tikus. Karagenin ada beberapa tipe, yaitu lambda λ karagenin, iota i karagenin dan kappa k karagenin. Lambda λ karagenin ini dibandingkan dengan jenis karagenin yang lain, lambda karagenin paling cepat menyebabkan inflamasi dan memiliki bentuk gel yang baik dan tidak keras Rowe, Sheskey and Weller, 2003.

G. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan pelarut air pada suhu 90 C selama 15 menit. Pembuatannya adalah campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90 C sampai sekali-kali diaduk. Serkai selagi panas dengan kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki Depkes RI, 1995.

H. Landasan Teori