Definisi Operasional METODE PENELITIAN

n = ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2 1 d N N di mana : n = besar sampel N = besar populasi 1913 pasien ISPA d = tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan 0,05

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian pendaftaran, bagian pemeriksaan dan bagian pelayanan obat di Puskesmas Induk Tegalrejo Yogyakarta.

F. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah buku register pasien masuk untuk melihat data dan jumlah pasien yang menderita penyakit ISPA di Puskesmas Induk Tegalrejo, lembar catatan status medik pasien untuk melihat diagnosis yang diberikan oleh dokter kepada pasien serta penatalaksanaannya, dan resep obat pasien yang menerima obat ISPA untuk melihat jenis obat, unit obat, kekuatan obat dan frekuensi obat ISPA yang diberikan kepada tiap pasien di Puskesmas Induk Tegalrejo pada semester I dan semester II bulan Mei 2009-Februari 2010 untuk dijadikan sumber data.

G. Tata Cara Pengumpulan Data

1 Tahap persiapan Tahap ini dimulai dengan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian dan pembuatan proposal penelitian. Kemudian melakukan perijinan penelitian yang diawali dari pihak Universitas, perijinan pihak Dinas Kesehatan, kemudian perijinan pihak Puskesmas Induk Tegalrejo, Yogyakarta. Selanjutnya dilakukan analisis situasi yang meliputi diskusi dengan pihak manajemen Puskesmas Induk Tegalrejo Yogyakarta mengenai peresepan obat dan stok obat. Dengan demikian didapatkan pelaksanaan pengambilan data. 2 Pengumpulan Data Pengumpulan data diawali dengan cara pencatatan pasien yang daftar namanya telah tertulis di buku register pasien. Dilakukan pengambilan sampel secara acak berdasarkan pengundian pada subyek yang masuk kriteria inklusi. Dilanjutkan dengan mengeluarkan subjek uji yang termasuk kriteria eksklusi. Kemudian mengelompokan pasien pada semester I dan semester II berdasarkan jumlah pasien perbulan yang datang periksa. Data yang dicatat meliputi nomer indeks pasien, nama pasien, jenis kelamin, umur dan terdiagnosis penyakit. Membuka rekam medis pasien untuk kelengkapan pencatatan. Kemudian dilanjutkan dengan pencatatan nama obat, kekuatan obat, jumlah obat dan frekuensi obat melalui resep obat yang bersangkutan dengan subjek penelitian. Dari langkah tersebut maka akan didapatkan kumpulan data, termasuk data jenis, jumlah dan kekuatan obat ISPA. Semua data yang terkumpul ditabulasi meliputi identitas pasien, diagnosis, terapi yang diberikan jenis obat, jumlah unit obat, dan kekuatan obat. 3 Wawancara Wawancara dilakukan kepada dokter yang sedang berjaga mengenai kebiasaan peresepan obat untuk pasien ISPA, kejelasan penulisan resep dan diagnosis. 4 Tahap penyelesaian a. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan mentabulasi data dan selanjutnya dilakukan analisa. b. Evaluasi data Evaluasi data dilakukan dengan membandingkan data jumlah jenis obat semester I dan semester II dengan menggunakan uji statistik non parametrik Chi-Square dengan taraf kepercayaan 95 . Lalu dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Karena data tidak normal maka pengujian data dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Jika p0,05 berarti berbeda bermakna, sedangkan bila p0,05 maka artinya berbeda tidak bermakna.

H. Tata Cara Pengolahan Hasil Penelitian

1. Persentase jenis kelamin Subyek penelitian pada semester I dan semester II dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan. Persentase jenis kelamin didapatkan dengan cara menghitung jumlah pasien laki-laki atau wanita dibagi dengan jumlah total kasus pasien ISPA lalu dikalikan 100. 2. Persentase umur pasien Subyek penelitian pada semester I dan semester II dibagi menjadi 3 kelompok umur, yaitu : kelompok I 0-12 tahun, kelompok II 13-59 tahun, kelompok III 60 tahun ke atas. Setelah itu, dihitung persentase

Dokumen yang terkait

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya

0 38 8

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PUSKESMAS I GATAK TAHUN 2009.

0 3 32

EVALUASI DOSIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Dosis Penggunaan Obat pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen Tahun 2008-2009.

0 0 14

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK KOTRIMOKSAZOL PADA PASIEN ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS KUIN RAYA BANJARMASIN

0 0 8

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 Kartika Vidya Utami

0 0 8

GAMBARAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (PNEUMONIA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 13

PERBEDAAN POLA PERESEPAN OBAT DIABETES MELLITUS PADA PASIEN GAKIN ANTARA SEMESTER I DAN SEMESTER II DI PUSKESMAS INDUK TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Stu

0 0 127

PERBEDAAN POLA PERESEPAN OBAT HIPERTENSI PADA PASIEN GAKIN ANTARA SEMESTER I DAN SEMESTER II DI PUSKESMAS INDUK TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu

0 2 151

KAJIAN POLA PERESEPAN OBAT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA SEMESTER I DAN SEMESTER II DI PUSKESMAS INDUK TEGALREJO, YOGYAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmas

0 0 81