Correlations
1 -,208
,990 ,737
,001 5
5 5
-,208 1
-,075 ,737
,904 5
5 5
,990 -,075
1 ,001
,904 5
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N NPM
TATO
ROA NPM
TATO ROA
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
biaya disebabkan oleh biaya operasional yang semakin tinggi setiap tahunnya dan pajak yang naik mulai tahun 2004.
Laba bersih menurun karena peningkatan biaya perjalanan dinas yang meningkat. Total aktiva meningkat karena dilakukannya penilaian kembali atas
aktiva tetap untuk gedung dan mesin-mesin, sedangkan kenaikan pendapatan operasi disebabkan oleh peningkatan arus bongkar muat barang ekspor.
B. Analisis Statistik Tabel 4.6
Variabel Korelasi NPM, TATO dengan ROA PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan
Periode 2002-2006 Tahun
N NPM
X
1
TATO X
2
ROA Y
2002 37,45 0,45 16,85
2003 27,45 0,42 11,53
2004 23,31 0,43 10,02
2005 22,75 0,46 10,48
2006 21,01
0,47 9,42
Tabel 4.7 Korelasi NPM dan TATO dengan ROA
PT Persero Pelabuhan Indonesia I Medan Periode 2002-2006
Universitas Sumatera Utara
1. Arti Angka Korelasi
a. Korelasi NPM dengan ROA = 0,990
Angka pada output menunjukkan kuatnya korelasi antara NPM dengan ROA karena nilainya diatas 0,5. Tanda positif pada korelasi menunjukkan arah
korelasi yang searah. Artinya semakin besar nilai NPM maka semakin besar ROA yang dihasilkan atau dengan kata lain semakin besar nilai marjin laba bersih yang
dihasilkan dalam satu tahun maka semakin besar pula nilai pengembalian aktiva perusahaan.
Pernyataan ini sesuai dengan teori yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya bahwa salah satu penyebab berubahnya ROA adalah NPM. Apabila
NPM menigkat maka akan mengakibatkan ROA mengalami hal yang sama, demikian sebaliknya.
b. Korelasi TATO dengan ROA = -0,075 Angka pada output menunjukkan antara TATO dengan ROA terdapat
korelasi yang sangat rendah atau hampir tidak ada korelasi karena nilainya dibawah 0,5. Artinya besarnya TATO tidak selalu mempengaruhi besarnya ROA
atau dengan kata lain besar kecilnya perputaran total aktiva yang dihasilkan dalam satu tahun belum tentu mempengaruhi besar kecilnya ROA yang dihasilkan.
Tanda – negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Pernyataan korelasi ini tidak sesuai dengan teori yang telah dijelaskan.
TATO merupakan faktor salah satu faktor yang mempengaruhi berubahnya ROA selain NPM, sedangkan hal yang terjadi pada PT Persero Pelabuhan Indonesia I
Universitas Sumatera Utara
Medan adalah naiknya total aktiva setiap tahunnya tidak selalu menyebabkan ROA mengalami peningkatan.
2. Signifikansi Hasil Korelasi
Berdasarkan probabilitas pada bagian kolom Sig 2-tailed maka didapat serangkaian angka probabilitas. Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari
ketiga variabel hanya satu pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara NPM dengan ROA karena probabilitasnya 0,002 atau lebih kecil
dari 0,05. artinya H0 ditolak, berarti ada korelasi antara NPM X
1
dengan ROA Y. Pada output juga dapat dilihat bahwa hanya NPM dengan ROA
yang bertanda. Hal ini berarti variabel berkorelasi secara signifikan pada = 5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel yang berkorelasi
secara signifikan hanya NPM dengan ROA.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN