34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelas X AK 4 SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo yang beralamat di Jl. Semawung daleman, Desa Semawung daleman
Kutoarjo, Purworejo. Adapun pelaksanaanya dilakukan pada bulan November sampai Februari 2016.
B. Desain Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan maknapersepsi, maka jenis
penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan penelitian
sendiri, namun berkerjasama dengan guru. Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat menguji coba suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran
mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu Rochiati Wiriaatmadja, 2014: 13.
Suharsimi Arikunto 2014: 2-3 menyebutkan ada tiga pengertian yang dapat diterangkan dari penelitian tindakan kelas:
1. Penelitian, menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjukan pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Taggart Suharsimi Arikunto 2014: 16
Tahap – tahap PTK Suharsimi Arikunto, 2014: 17-19:
Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
?
1. Tahap 1 : Menyusun Rancangan Tindakan Planning
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses
jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. 2.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Acting Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
3. Tahap 3 : Pengamatan Observing
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena
seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan. 4.
Tahap 4 : Refleksi Reflecting Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan
dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
C. Subjek dan Objek Penelitian