d. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru mata pelajaran dasar-dasar perbankan. Pada tahap ini peneliti
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah berlangsung dengan cara mengkaji lembar observasi dan angket yang telah dibagikan, kemudian
dilakukan identifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan siklus II ini dilakukan
kegiatan apa saja yang mengalami peningkatan pada siklus I.
G. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data deskriptif kuantitatif. dalam penelitian ini data yang diperoleh dari hasil
observasi dan angket adalah data kuantitatif, yang menunjuk penilaian atas kemunculan kegiatan yang mencerminkan Motivasi Belajar Akuntansi pada
mata pelajaran dasar-dasar perbankan. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui persentase skor Motivasi Belajar Akuntansi
melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share
TPS sebagai berikut Sugiyono, 2010: 137:
1. Menghitung Skor Motivasi Belajar Akuntansi
a. Menentukan kriteria pemberian skor terhadap masing-masing indikator
pada setiap aspek motivasi yang diamati. b.
menjumlah skor untuk masing-masing aspek motivasi yang diamati. c.
Menghitung skor motivasi pada setiap aspek yang diamati dengan rumus::
Motivasi belajar akuntansi = Skor hasil motivasi siswa
Skor maksimum �
2. Menyajikan Data
Setelah data Motivasi Belajar Akuntansi diolah, data ditampilkan secara sederhana dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga
lebih mudah dipahami. 3.
Menarik Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah penarikan intisari dari sajian data
yang telah terorganisir. Penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan pada awal penelitian. Dalam penelitian ini, setelah
data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, dilakukan pemaknaan data ke dalam pernyataan.
H. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan ini adalah apabila setelah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Think Pair Share TPS terjadi peningkatan
Motivasi Belajar Akuntansi siswa kelas X AK 4 SMK YPE Sawunggalih
Kutoarjo. Peningkatan motivasi belajar dihitung berdasarkan hasil observasi
dan angket dengan indikator-indikator Motivasi Belajar Akuntansi. dilihat dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil jika seluruhnya atau minimal
75 siswa terlibat aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran memiliki semangat belajar yang besar Mulyasa, 2013: 218.
Untuk mengetahui skor hasil dari tindakan yang dilakukan, skor tersebut dijumlahkan dan di persentasekan dengan cara skor total dibagi dengan skor
maksimum kemudian dikali 100. Skor inilah yang akan mencerminkan
kondisi Motivasi Belajar Akuntansi setelah adanya tindakan yang telah dilakukan. Tindakan ini dinyatakan berhasil sekurang-kurangnya diperoleh
persentase Motivasi Belajar Akuntansi yaitu 75.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN