d Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran kooperatif
diperlukan lebih dari satu kali penerapan metode ini. e
Tidak mudah untuk membangun kemampuan individual dan kemampuan bekerjasama.
3. Teknik Think Pair Share TPS
a. Pengertian Teknik Think Pair Share TPS
Teknik Think Pair Share TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Ada tiga unsur penting
dalam teknik Think Pair Share TPS yaitu Think Berpikir, Pair Berpasangan, dan Share Berbagi. Siswa mempunyai kesempatan
untuk bekerja sendiri pada tahap think dan memperoleh kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain pada tahap pair dan share.
Teknik ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Menurut Miftahul Huda 2014: 132 Think Pair Share adalah
metode yang sederhana. Pertama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu pertanyaan atau
masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian
mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu jawaban yang sekiranya dapat mewakili
jawaban mereka berdua. Setelah itu guru meminta setiap pasangan menjelaskan atau menjabarkan hasil jawaban yang telah mereka
sepakati pada siswa lain di ruang kelas.
Trianto 2010: 81 menyatakan bahwa teknik Think Pair Share merupakan
Suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pada diskusi kelas, dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa
lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu.
b. Langkah-langkah Teknik Think Pair Share TPS
Menurut Miftahul Huda 2014: 136-137 prosedur model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share yaitu sebagai berikut:
1 Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari dua anggotasiswa. 2
Guru memberikan tugas pada setiap kelompok. 3
Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.
4 Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan.
Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. 5
Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya
Sedangkan menurut Abdul Majid 2013: 191-192 dalam teknik Think Pair Share guru perlu menerapkan langkah-langkah sebagai
berikut: 1
Tahap 1: Thinking Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan
pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
2 Tahap 2: Pairing
Guru meminta siswa agar berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap
pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan, atau berbagi ide jika suatu
persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
3 Tahap 3: Sharing
Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Hal
ini cukup efektif jika dilakukan dengan cara bergiliran antara pasangan demi pasangan, dan dilanjutkan sampai sekitar 14
pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan. Melalui teknik TPS, siswa dilatih bagaimana mengutarakan
pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, teknik Think Pair Share TPS dapat membantu pengembangan akuntabilitas siswa, karena siswa harus saling
melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi berdiskusi dengan pasangannya, kemudian siswa berpasangan dimana pasangan
tersebut harus dibagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kecil dapat mendorong setiap anggota kelompoknya agar terlibat secara aktif,
sehingga bagi siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah mengintreprestasikan di depan kelas dapat memberikan suatu gagasan,
ide atau jawaban.
c. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Think Pair Share TPS