4.2 Kepribadian Tokoh dalam Novel Simfoni Bulan
Dasar pemikiran teori psikoanalisis adalah sebagian besar kepribadian manusia berasal dari proses yang tidak disadari. Kepribadian manusia menurut teori
psikoanalisis terdiri dari tiga aspek yaitu id, ego, dan superego. Segi ketidaksadaran manusia yang disebut id merupakan salah satu inti pokok dari teorinya. Teori ini
menekankan bahwa kesadaran manusia seperti gunung es, hanya sebagian kecil saja yaitu puncak teratasnya yang tampak terapung di laut. Sebagian besar badan gunung
es tersebut terendam di bawah permukaan laut. Ketiga sistem yaitu id, ego, dan superego dalam diri seseorang merupakan satu susunan yang bersatu dan harmonis.
Id berada dalam alam ketidaksadaran, sedangkan ego dan superego berada dalam alam kesaran manusia. Dengan bekerja sama secara teratur ketiga sistem itu
memungkinkan seorang individu untuk bergerak secara efisien dan memuaskan dalam lingkungan. Sebaliknya, jika ketiga sistem kepribadian ini bertentangan satu sama
lain, orang yang bersangkutan akan menjadi orang yang tidak dapat menyesuaikan diri. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan psikoanalisis dapat digunakan untuk
mengetahui kekuatan id, ego, dan superego dalam diri tokoh-tokoh novel Simfoni Bulan yang dicurigai mengidap gejala neurosis. Untuk itu, berikut akan
digambarankan bagaimana kekuatan id, ego, dan superego
1 Kepribadian Bulan
dalam kepribadian tokoh Bulan, Visya, Gangga, dan Bayu dalam novel Simfoni Bulan ini.
Seperti apa yang disampaikan sebelumnya, Id merupakan unsur kepribadian yang tidak akan berubah menurut masa. Id tidak dapat diubah oleh pengalaman
Universitas Sumatera Utara
karena ia tidak ada hubungannya dengan dunia luar. Akan tetapi id dapat dikontrol dan diawasi oleh ego. Id tidak diperintah oleh hukum akal atau logika dan ia tidak
memiliki nilai. Ia hanya didorong oleh suatu pertimbangan yaitu mencapai kepuasan bagi keinginan nalurinya sesuai dengan prinsip kesenangan. Id mempertahankan sifat
anak-anaknya selama penghidupan. Ia tidak dapat menahan ketegangan. Ia ingin kepuasan yang segera. Ia suka mendesak dan mementingkan diri sendiri. Id suka
dengan kesenangan. Berikut adalah sistem kepribadian id yang dimiliki oleh Bulan.
Tidak pernah ada niatan bermain-main, Steve. Ini riset sungguhan. Aku percaya pengalaman pribadi adalah pintu sejati untuk memahami.
Menghayati. Bukan sekedar sok empati. Simfoni Bulan : 4 Mengalami. Mengalami. Mengalami. Tampanya semua yang akan kutulis
hanyalah satu paket omong kosong. Simfoni Bulan : 5 Novel gue tentang pelacur, gue merasa perlu melakukan observasi
partisipatoris. Simfoni Bulan : 14 Jauh di dasar hatinya, Bulan sangat berharap Bayu tak berlama-lama
tinggal bersamanya. Dua bulan ini saja sudah dirasakannya melelahkan. Satu-satunya yang membuatnya bertahan adalah harapan bahwa Gojali
orang kepercayaan Bu Ranti akan menemukan alamat orang tua Mar di Cirebon.”Simfoni Bulan : 48
Ia tak pernah ingin menjadi ibu. Tapi ketika melihat sosok bocah rapuh itu hanya satu yang bisa terlintas dalam pikirannya. Simfoni Bulan : 49
….Saat itu juga di hadapan ‘seluruh penonton pertengkaran mereka’ ia bersumpah tidak akan lagi bicara pada Azka. Seumur hidupnya. Bahkan
ketika pria itu datang kepadanya memohon-mohon maafnya bak anak balita kepada ibunya, Bulan tetap bergeming. Harga sumpahnya
mengungguli cintanya. Simfoni Bulan : 96 Mugkin aku memang lebih baik jadi pelacur daripada penulis” Simfoni
Bulan : 103
Universitas Sumatera Utara
Ia menyesal baru menemukan kunci permainan ini sekarang. Padahal penghasilan menjadi pelacur jauh lebih menjanjikan disamping menjadi
wartawan media massa, apalagi menjadi penulis yang tak pernah eksis. Jika dari tiga bulan lalu ia sudah tahu rahasia permainan, ia tak perlu
menghabiskan begitu banyak uang untuk mabuk., demi mengobati perasaan terhina. Dan ia tak akan sebangkrut ini sekarang.Simfoni Bulan :
105 LELAKI YANG MENIDURIKU LALU MENCURI KARYAKU, AKU
BERSUMPAH AKAN MEMBUATMU MENDERITA SAMPAI AKHIR HAYAT Simfoni Bulan : 200
Sementara ego merupakan unsur kepribadian yang timbul setelah terjadi kontak dengan dunia nyata yang realistis. Ego berfungsi untuk mengendalikan serta
mengatur segenap tindakan yang dilakukan dengan berlandaskan pada asas kenyataan. Ego merupakan tempat bersemayamnya intelegensi serta pola pikir
rasional dari id. Berikut adalah kutipan-kutipan yang menunjukkan sisi ego Bulan sedang bekerja.
Ini kali pertamaku menjadi pelacur… Simfoni Bulan : 3 Bulan kini mulai berakting mendesah, mengeluh. Berseru. Menjerit kecil.
Seolah merasakan kenikmatan luar biasa dari sentuhan-sentuhan Prakoso. Meskipun sebetulnya ia hanya berusaha keras menutupi nausea di
perutnya. Membiarkan setiap inci tubuhnya mengalami semua hal yang pantas membikin muak. Simfoni Bulan : 9
Bulan keluar ruangan dengan membanting pintu. Langkahnya diawasi puluhan pasang mata penuh penasaran. Dijejaki puluhan mulut yang sibuk
berbisik-bisik. Hari itu juga, Bulan mengajukan surat pengunduran diri. Simfoni Bulan : 101
Bulan pun akhirnya sering bercerita untuk Bayu juga bila Gangga tak sempat datang ke rumah. Meski tingkat kesabarannya jauh di bawah
Gangga. Simfoni Bulan : 136 Proses mengasuh anak ternyata mendewasakan dirinya beberapa tahap. Ia
tak lagi mabuk-mabukan. Prioritasnya bergeser. Hidupnya menjadi lebih terarah justru ketika ia tak hanya sibuk memperhatikan diri sendiri. Dan
mengejutkan bagi Bulan bahwa ternyata perubahan itu
Universitas Sumatera Utara
menggembirakanya. Ia merasa hidupnya lebih berarti dari sebelumnya. Kini ia lebih sering menemani Bayu bermain atau membacakan cerita. Ia
juga mulai mengajarkan Bayu membaca. Ia belajara mensyukuri kemajuan Bayu, sekecil apa pun itu. Menjelang tahun ajaran baru ini, Bulan bahkan
mulai sibuk survey sekolah dasar umum di sekitar lingkungannya untuk melihat mana yang mungkin siap menampung anak yang ‘agak
bermasalah’ seperti Bayu. Simfoni Bulan : 143
Entahlah. Aku kok seperti kehilangan ya, Ga? Bayu sudah berbulan-bulan tinggal denganku. Dan ketika kami baru mulai lebih dekat, ia malah akan
pergi,” ujar Bulan mirip keluhan. Simfoni Bulan : 158
Superego merupakan unsur moral atau hukum kepribadian manusia. Ia merupakan aspek-aspek moral dari seseorang yang menentukan benar dan salahnya
perbuatan yang dilakukan itu. Ia menampilkan hal-hal yang ideal dan bukannya riil. Berbeda dengan id yang digerakkan oleh asas kesenangan, superego digerakkan oleh
asas kesempurnaan. Superego terdiri dari nilai-nilai tradisional serta norma-norma ideal dalam masyarakat yang diajarkan orang tua terhadap anaknya. Fungsi superego
ini menghambat dorongan-dorongan pemuasan yang berasal dari id.
Bulan menyesali tindakannya yang gegabah. Ia tahu Bayu tidak suka rambutnya dipotong, tapi ia tidak menyangka Bayu sebegitu ketakutannya
terhadap gunting. Pasti karena dulu Mar selalu memarahinyadengan gunting sebagai ancaman. Simfoni Bulan : 131
Bulan baru menyadari betapa sulitnya menjadi ibu. Ia membayangkan Mamanya yang dulu mesti membesarkan kedua anak dan mencari nafkah
sendiri untuk mencukupi semua kebutuhan mereka. Mungkin karena itulah Mama seperti tak punya cukup waktu untuknya dan Adit. Dan Bulan
menyesali dirinya yang tak pernah memandang dari perspektif itu sebelumnya. Untuk pertama kalinya, ia merindukan Mama. Simfoni Bulan
: 143 Kematian sudah menunaikan janji. Menghempaskan harapan Bulan untuk
menyampaikan satu kalimat sederhana, yang terlambat lahirnya. Ketika bumi lepas dari poros, bulan pun kehilangan arah pada lintasan orbitnya.
Ia merasa begitu tersesat dalam jagat raya tak berujung. Yang tersisa padanya hanyalah hampa. Simfoni Bulan : 143
Universitas Sumatera Utara
Freud berpendapat bahwa tingkah laku seperti yang dilakukan oleh Bulan pada data-data di atas merupakan tingkah laku yang paling didominasi oleh unsur
kepribadian id. Pengaruh id ini timbul tanpa disadari yang membuat energi id lebih kuat dari energi ego dan superego sehingga perilaku Bulan kadang berubah-ubah. Di
samping itu, bila aspek id memiliki energi yang lebih kuat dari aspek ego dan superego akan terjadi pemuasan keinginan berupa agresi atau tindakan seksualitas.
Sehingga dari uraian ini dapat dikatakan bahwa kepribadia Bulan adalah kepribadian yang yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan kepribadiannya terpecah. Bulan
bahkan tidak memuaskan di lingkungan sekitarnya.
2 Kepribadian Visya
Dalam kehidupannya sebagai seorang penulis, Visya dikenal sebagai seorang yang aneh oleh masyarakan di sekitarnya bahkan oleh orang-orang yang mambaca
karyanya. Karya-karyanya yang selalu menggambarkan iblis dengan nada bangga membuat orang yang membaca karya tersebut marah. Visya mempunyai penilaian
sendiri tentang kehidupan. Baginya kehidupan itu harus dijalankan dengan wajar dan tidak berpura-pura. Visya tidak takut kepada kematian dan berani menghadapi hidup
dengan cara dan gayanya sendiri. Aku ini aktor. Dan aktor yang baik adalah orang yang menjadi. MENJADI.
Bukan berpura-pura memerankan orang lain yang bukan dirinya,” kata Visya dingin. Simfoni Bulan : 32
Kemudian Visya meraih pisau lipat dari sakunya. Membukanya. Lalu mulai menyayatkan pada lengannya, seringan Bulan biasa mengolesi mentega pada
permukaan roti. Darah malai bercucuran dari tubuhnya. Semakin lama semakin deras. Sekarang, Bulan mengerti kenapa karpet dan rumah ini sengaja
dicat dengan warna merah.”Simfoni Bulan : 34
Universitas Sumatera Utara
Visya bahkan memiliki ritual tambahan pribadi. Suatu pagi di antara ratusan orang yang sibuk membersihkan diri, ia menyayat-nyayat tubuhnya sendiri
sebelum kemudian merendamkan diri lagi di dalam sungai. Memperlakukan Gangga seperti pemeluk Syiah yang merayakan sepuluh Muharam di Padang
Karbala. Simfoni Bulan : 184 Apa yang tersebut pada data-data di atas jelas memberi pemahaman kepada
kita bahwa Visya merupakan seseorang yang berkepribadian aneh. Setiap tindakan kehidupannya adalan hal-hal yang menyangkut dengan dunia realita. Id yang ada
pada diri Visya tidak terlalu diperlihatkan pada novel Simfoni Bulan ini, tetapi ego yang paliang besar mempengaruhi kehidupannya. Visya adalah tokoh yang selalu
berhadapan dengan dunia nyata dan kenyataan inilah yang membuat Visya menjadi orang yang disebutkan pada dirinya adalah orang yang harus mengalami
sesungguhnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peribadian Visya adalah kepribadian yang didominasi oleh unsur kepribadian ego yang hanya memandang
pada dunia realita, tetapi menjadikan dirinya tidak tampil sebagai pribadi yang memuaskan sekitarnya.
3 Kepribadian Gangga
Pada dasarnya unsur kepribadian Gangga adalah unsur kepribadian yang terpecah pula. Gangga merupakan salah satu tokoh dalam novel Simfoni Bulan yang
pada awalnya muncul sebagai tokoh superhero yang datang untuk menyelamatkan Bulan menghadapi Bayu. Gangga yang berlatar belakang bekerja di LSM mampu
membuat Bulan menyerahkan hidupnya kepada Gangga. Ganggga tampil sebagai pria yang baik dan matang serta menerima segala macam latar belakang orang lain dan
bersedia untuk menolong tanpa pamrih. Hal ini dapat dilihat bada kutipan berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
“Aku akan coba bantu. Beri aku waktu 2 hari. Lalu aku akan menemuinya, ok?” Simfoni Bulan : 134
Kutipan di atas adalah sistem kepribadian Gangga yaitu id. Gangga yang memiliki keinginan untuk membantu Bayu menghadapi masalahnya meminta waktu
untuk menemui Bulan. Itulah nantinya yang akan diwujudkan melalui perjumpaannya dengan Bayu. Hal ini akan kita lihat pada tindakan Gangga yang merupakan tindakan
yang dilatarelakangi unsur kepribadian ego. Berikut adalah kutipannya. Gangga menepati janjinya. Dua hari kemudian ia mengunjungi rumah
kontrakan Bulan. Simfoni Bulan : 134 Selanjutnya Gangga dengan rajin mengunjungi Bayu meskipun tidak
setiap hari, tergantung pada jadwal kegiatannya. Selain buku, ia juga
membawakan pinjaman video film Supermen sambil menceritakan jalan ceritanya buat Bayu. Simfoni Bulan : 135
Kutipan di atas adalah kutipan yang menunjukkan bahwa unsur kepribadian ego yang ada pada Gangga sedang bekerja. Gangga merupakan orang yang
berinteraksi dengan kehidupan nyata yang membangunnya menjadi seseorang yang mampu menghadapi hidup dengan matang. Niatnya yang ingin membantu Bayu
dalam menghadapi rasa bersalahnya membuat Gangga menjadi seorang tokoh yang sangat dibutuhkan oleh orang lain. Ketika Gangga berhasil membantu menghadapi
permasalahan Bayu, dapat dipastikan bahwa pada saat itu juga Gangga tampil sangat memuaskan bagi orang di sekitarnya.
Akan tetapi, kepribadian Gangga bukanlah sesempurna apa yang ditunjukkannya. Kenyataan yang dihadapinya membuat Gangga sadar akan
kesalahannya di hari yang lewat ketika melakukan hubungan yang salah dengan
Universitas Sumatera Utara
Bulan. Unsur kepribadian superego yang ada padanya kini bekerja dan menjadi bahan evaluasi diri untuknya bahwa apa yang dilakukannya itu adalah salah. Superego
Gangga membuat dia sadar bahwa dia harus berterus terang kepada Bulan dan mengatakan bahwa hubungan itu tidak baik untuk dilanjutkan. Berikut adalah
kutipannya. Tempo hari itu…,” kalimatnya menggantung sejenak. “Aku pikir kita
membuat kekeliruan.” Simfoni Bulan : 159 Aku tahu itu salahku. Sepenuhnya salahku. Dan aku betul-betul minta
maaf.” Simfoni Bulan : 159
Apa yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa ternyata Gangga juga bukanlah sebagai pribadi yang baik. Pada awalnya dia membuat supaya orang lain
merasa tertarik padanya. Selanjutnya, Gangga akan pergi begitu saja dan meninggalkan kesan yang tidak baik bagi Bulan. Hal ini juga didukung dengan
diambilnya novel karya Bulan kemudian diterbitkannya dengan membuat nama pengarang dengan namanya sendiri.
Bagi para pengunjung kami beritahukan sedang ada acara book signing bersama pengarang novel laris “Ibuku, seorang pelacur” Gangga Harsya
masih berlangsung. Silakan, jangan sampai ketinggalan.” Simfoni Bulan : 199
Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa kepribadian Gangga adalah kepribadian yang terpecah yang membuatnya menjadi pribadi yang tidak dapat
menyeimbangkan antara kekuatan id, ego, dan superego yang ada dalam dirinya. Di satu sisi, Gangga mampu berinteraksi dengan lingkungannya dengan baik tetapi di
sisi lain Gangga juga bukan pribadi yang sempurna. Gangga ternyata juga mengecewakan orang-orang yang percaya padanya.
Universitas Sumatera Utara
Sekuat apa pun gangga untuk berlari menyimpan nama baiknya, tetapi pada akhirnya Gangga gagal juga. Niat baiknya untuk menolong orang lain pada mulanya
begitu sempurna, tetapi pada akhirnya Gangga juga menunjukkan sisi lain yang ada pada dirinya.
4 Kepribadian Bayu
Latar belakang Bayu yang adalah anak seorang pelacur dan dibesarkan di lingkungan tempat pelacuran juga membuat dirinya tumbuh menjadi seorang anak
yang buruk. Apa yang diperoleh dari lingkungan menjadikan dirinya anak yang mengikut arus ke arah yang tidak baik. Sehingga pengaruh buruk itulah yang pada
akhirnya membuat Bayu kepada rasa bersalah yang tidak dapat diterimanya sendiri. Bayu tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan sulit berkomunikasi dengan
lingkungan. Bayu diam lagi. Tanggannya masih terus menggambar. Ia sedang
menggambar rumah. Tapi warna yang dipakainya hanya merah. Tapi Bayu seperti tidak mendengar. Terus saja menggambar dengan asyik. Atap
merah. Dinding yang merah. Langit merah. Simfoni Bulan : 44
Kutipan di atas menunjukkan bahwa Bayu hidup dalam situsi yang sulit.
Aktivitasnya sehari-hari membuat unsur kepribadian egonya berinteraksi dengan dunia nyata yang serba kelam yang diyakininya bahwa dunia ini memang telah
membuatnya gelap dan penuh dengan kekosongan. Sementara itu, ego yang bersemanyam dalam dirinya memberi kenyataan juga bahwa dia tahu sendiri kalau
Mar, ibunya, adalah seorang pelacur yang hina dan kotor.
Universitas Sumatera Utara
Kamar Bayu yang bersebelahan dengan Mar membuatnya sering menguping apa yang dilakukan ibunya. Padahal Mar mengancamnya
dengan berbagai cara Simfoni Bulan : 47 Dasar lonte, lo Simfoni Bulan : 47
Iya, Mbak. Malam itu kami sempat mau…mau gituan…Tapi pas lagi panas-panasnya…,” Barkah menelan ludah, “anaknya si Mar, Bayu tiba-
tiba cekikikan. Dia lagi ngintip, Mbak…,” lanjut Barkah. Simfoni Bulan : 162
Di sisi lain, unsur superego juga muncul pada diri Bayu ketika dirinya
menyesal dengan apa yang terjadi pada ibunya karena perbuatannya sendiri. Dia sadar bahwa dia sudah menjadi anak nakal yang harus menebus kesalahannya dengan
berbagai cara. “Anak nakal boleh nggak jadi Supermen?” Anak nakal. Begitu kerap Bayu membahasakan dirinya. Simfoni Bulan : 47
Melihat sifat dan tingkah laku Bayu, jelas sekali bahwa Bayu mempunyai kepribadian yang dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan faktor lingkungannya.
Aspek-aspek kejiwaan yang ada pada Bayu juga belum seimbang sehingga Bayu pun menjadi anak yang tidak mudah diterka kehidupan dan pola pikirnya.
4.3 Trauma Pada Anak