3.7.8 Reliabilitas
Suatu tes dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tetap meskipun diteskan berkali-kali. Dalam mencari reliabilitas
instrumen soal tes dalam penelitian ini digunakan rumus α – Cronbach, yaitu: r
11
=
∑
Keterangan: r
11
= reliabilitas n
= jumlah soal Si
2
= varian butir St
2
= varian total Instrumen dikatakan reliabel jika r
11
0,7. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh reliabilitas soal sebesar 0,71. Angka tersebut menunjukkan bahwa instrumen soal
reliabel karena harga r
11
0,7.
3.8 Analisis Instrumen Lembar Observasi Keterampilan Proses
Sains dan Aspek Afektif
3.8.1 Validitas
Lembar observasi diuji vailiditas isi dengan menggunakan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dikonsultasikan dan
disetujui oleh ahli yaitu dosen pembimbing I judgment expert Sugiyono, 2010. 3.8.2
Reliabilitas
Pengujian reliabilitas untuk instrumen lembar observasi menggunakan inter rater reliability :
r
11
= Keterangan:
r
11
= reliabilitas penilaian untuk seorang rater Vp = varian untuk responden
Ve = varian untuk kesalahan k = jumlah rater
3.9 Analisis Lembar Angket Respon
3.9.1 Validitas
Lembar angket respon diuji validitas isi dengan menggunakan expert validity yaitu validitas yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dikonsultasikan
dan disetujui oleh ahli yaitu dosen pembimbing.
3.9.2 Reliabilitas
Reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha Cronbach yaitu:
Arikunto, 2010
Varians : Keterangan:
= reliabilitas instrumen = jumlah kuadrat skor butir
= banyak butir pertanyaan = jumlah kuadrat skor total
= jumlah varians skor butir = kuadrat jumlah skor butir
= varians total = kuadrat jumlah skor total
= banyaknya subjek Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas
Inteval Kriteria
0,8 r
11
≤1.0 0,6 r
11
≤ 0,8 0,4 r
11
≤ 0.6 0,2 r
11
≤ 0,4 r
11
≤ 0,2 Sangat tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat rendah
Arikunto, 2010.
3.10 Teknik Analisis Data
Data yang dihasilkan dari instrumen kemudian akan diolah dan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui instrumen yang diberikan sudah memenuhi syarat tes
yang baik atau belum. Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.10.1 Analisis Data Awal
Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaaan awal populasi dan menentukan teknik pengambilan sampel. Analisis tahap awal digunakan tiga uji,
yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal ini adalah data nilai ujian semester gasal
kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekalongan. Data nilai ujian semester gasal kelas XI IPA dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Data Nilai Ujian Akhir Semester Gasal No.
Kelas Jumlah
Siswa Nilai
Tertinggi Nilai
Terendah Rata-rata
1. XI IPA 1
35 90
34 59,17
2. XI IPA 2
36 80
36 59,5
3. XI IPA 3
35 86
36 61,11
4. XI IPA 4
36 86
48 66,02
3.10.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah memakai
statistik parametrik atau non parametrik. Rumus yang digunakan ialah sebagai berikut:
∑
Keterangan: = chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
H : distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal. H diterima jika
3 1
2 2
k hitung
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan k-3, yang berarti bahwa distribusi data normal Sudjana, 2005.
Data yang dianalisis diambil dari hasil ujian akhir semester gasal dari populasi. Hasil perhitungan dimuat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas Populasi No.
Kelas Kriteria
1. XI IPA 1
3,07 7,81
Distribusi normal 2.
XI IPA 2 3,75
7,81 Distribusi normal
3. XI IPA 3
1,99 7,81
Distribusi normal 4.
XI IPA 4 2,83
7,81 Distribusi normal
Populasi berdistribusi normal apabila . Berdasarkan
perhitungan data populasi pada semua kelas, diperoleh kurang dari
untuk α = 5 dengan dk = k-3, maka dapat disimpulkan bahwa semua
kelas berdistribusi normal sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Sampel kelas kemudian dipilih, yaitu siswa pada kelas XI IPA 3
dan XI IPA 4.
3.10.1.2 Uji Homogenitas Populasi
Syarat digunakannya teknik cluster random sampling ialah apabila semua kelas yang ada dalam populasi memiliki homogenitas yang sama. Oleh Karena itu
sebelum teknik cluster random sampling digunakan, maka dilakukan uji homogenitas populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Rumusnya ialah sebagai
berikut: ∑
∑ ∑
] log
1 [
10 ln
2 2
i i
S n
B
Keterangan: S
i 2
= variansi masing-masing kelas S
= variansi gabungan n
i
= banyaknya anggota dalam kelaskelas B
= koefisien Bartlett χ
2
= harga konsultasi homogenitas sampel Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
H : populasi memiliki homogenitas yang tidak berbeda. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel chi kuadrat dengan peluang 1 -
untuk = 5 dan dk = k
– 1. Kriteria pengujiannya adalah jika ,
maka H diterima sehingga populasi dikatakan homogen Sudjana 2005. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
χ
2 hitung
= 3,01 dan untuk α = 5 dengan
= 4 – 1 = 3 diperoleh
= 7,81. Karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Hal ini berarti ketiga kelas mempunyai varians
yang sama memiliki homogenitas yang sama.
3.10.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata antar Kelas dalam Populasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas-kelas dalam populasi. Hipotesis yang diajukan:
H : tidak ada perbedaan rata-
rata kondisi awal populasi μ
1
= μ
2
=….= μ
k
A : ada perbedaan rata-rata kondisi awal populasi
Ringkasan perhitungan anava satu jalur disajikan pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Ringkasan ANAVA Satu Jalur
Sumber Variasi Dk
JK KT
F
Rata-rata 1
Ry R = Ry 1
Antar Kelompok k
– 1 Ay
A = Ay k-1 Dalam Kelompok
∑ Dy
D= ∑
Total ∑
∑
Keterangan: Ry = jumlah kuadrat rata-rata
∑ Ay = jumlah kuadrat antar kelompok
∑ JKtot = jumlah kuadrat total
∑ Dy = jumlah kuadrat dalam kelompok
R = kuadrat tengah rata-rata A = kuadrat tengah antar kelompok eksperimen
D = kuadrat tengah dalam kelompok eksperimen
Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika
1
, 1
1
i
n k
hitung
F F
dimana
1
, 1
1
i
n k
F
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1 - untuk =
0,05 dan dk = k – 1,
1
i
n
Sudjana 2005. Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan rata-rata keadaan awal populasi
diperoleh = 2,55 dan
= 2,67 dengan dk = 3 dan α = 5 . Karena F
hitung
kurang dari F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata- rata dari keempat kelas populasi. Berdasarkan perhitungan hasil analisis uji
homogenitas dan uji ANAVA, karena populasi memiliki homogenitas yang sama dan tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi, maka syarat pengambilan sampel
cluster random sampling terpenuhi. Berdasarkan pengambilan sampel secara acak terpilih kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 sebagai sampel dalam penelitian ini.
3.10.2 Analisis Data Lanjut
3.10.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-
kuadrat.
Keterangan:
k i
i i
i
E E
O
1 2
= chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas
Harga X
2 hitung
dibandingkan dengan X
2 tabel
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan dk = k-3. Data terdistribusi normal jika X
2 hitung
X
2 tabel.
Sudjana, 2005.
3.10.2.2 Uji Kesamaan Dua Varian
Sudjana 2005 menyatakan uji kesamaan dua varian data keterampilan proses sains bertujuan untuk menentukan rumus t-tes yang digunakan dalam uji
hipotesis akhir, dengan rumus: F =
terkecil terbesar
ians ians
var var
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Jika harga F
hitung
F
αnb-1nk-1
dengan s
1 2
= s
2 2
berarti kedua kelas mempunyai varians tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t.
2. Jika harga F
hitung
≥ F
αnb-1nk-1
dengan s
1 2
≠ s
2 2
berarti kedua kelas mempunyai varians beda sehingga diuji dengan rumus
t’. Peluang yang digunakan adalah ½ α α = 5 , dk untuk pembilang= n
1
– 1 dan dk untuk penyebut = n
2
– 1. 3.10.2.3
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan uji rata-rata satu pihak kanan. Sudjana 2005 menyatakan uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan uji kesamaan dua varians:
1. Jika dua kelas mempunyai varians tidak berbedas
1 2
= s
2 2
digunakan rumus t
t
hitung
=
2 1
2 1
1 1
n n
s X
X
dengan s =
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
n
n s
n s
n
dk = n
1
+ n
2
-2 Keterangan :
X
1
= Rata-rata postes kelas eksperimen
X
2
= Rata-rata postes kelas kontrol
1
n = Jumlah siswa kelas eksperimen
= Jumlah siswa kelas kontrol
2 1
s = Varians data kelas eksperimen
2 1
s = Varians data kelas kontrol
S = Simpangan baku gabungan
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Jika t
hitung
t
1- αn1+n2-2
hal ini berarti rata-rata keterampilan prosessains kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Sedangkan jika t
hitung
t
1- n1+n2-2
hal ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
2. Jika dua kelas mempunyai varians yang berbedas
1 2
s
2 2
digunakan rumus t’
t’hitung =
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
X X
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Jika
t’
2 1
2 2
1 1
w w
t w
t w
hal ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Sedangkan, jika t
’
2 1
2 2
1 1
w w
t w
t w
hal
2
n
ini berarti rata-rata keterampilan proses sains kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
dengan w
1
=
1 2
1
n s
, w
2
=
2 2
2
n s
, t
1
= t
1- αn1-1
dan t
2
= t
1- αn2-1
Keterangan :
X
1
= Rata-rata postes kelas eksperimen.
X
2
= Rata-rata postes kelas kontrol. n
1
= Jumlah siswa kelas eksperimen. n
2
= Jumlah siswa kelas kontrol. s
1
= Simpangan baku kelas eksperimen. s
2
= Simpangan baku kelas kontrol. S
= Simpangan baku gabungan.
3.10.2.4 Analisis Terhadap Pengaruh Antar Variabel
Menurut Sudjana 2005, rumus yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel adalah:
=
̅ ̅
Keterangan : r
b
= koefisien korelasi biserial ̅
= rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas Eksperimen
̅ = rata-rata keterampilan proses sains siswa kelas kontrol
p = proporsi pengamatan pada kelas eksperimen q = proporsi pengamatan pada kelas kontrol
u =tinggi ordinat dari kurva normal baku pada titik z yang memotong
bagian luas normal baku menjadi bagian p dan q s
y
= simpangan baku dari kedua kelas
Tingkat hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Pedoman Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Biserial r
b
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat Sugiyono, 2005
3.10.2.5 Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan koefisien yang menyatakan berapa persen besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat,
dalam hal ini yaitu penggunaan pembelajaran inkuiri berbantuan media flow card pada keterampilan proses sains siswa. Rumus yang digunakan adalah :
KD = rb
2
x 100
Keterangan: KD
= koefisien determinasi rb
= indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb koefisien biserial
3.10.2.6 Analisis untuk Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains dan
Afektif
Data keterampilan proses sains dan afektif diperoleh dengan cara observasi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai keterampilan
proses sains dan afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tiap aspek dari keterampilan proses sains dan afektif dianalisis untuk mengetahui
rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut dengan rumus:
responden Jumlah
nilai Jumlah
aspek tiap
nilai rata
- Rata
Dari tiap aspek dalam penilaian dapat dikategorikan sebagai berikut. 3,4
– 4,0 = sangat tinggi
2,8 – 3,4
= tinggi 2,2
– 2,8 = cukup
1,6 – 2,2
= rendah 1
– 1,6 = sangat rendah
Arikunto, 2010.
3.10.2.7 Analisis Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen diukur dengan menggunakan angket. Dimana analisis yang
dilakukan ialah dalam bentuk skala Likert, yakni setiap pertanyaan diikuti dengan beberapa respon yang menunjukkan tingkatan Arikunto 2010. Respon atau
tanggapan terhadap masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4 kategori, yaitu SS sangat setuju, S setuju, KS setuju, dan TS tidak setuju. Dimana bobot
untuk masing-masing kategori SS = 4; S = 3; KS = 2; TS = 1. Perhitungan keseluruhan dilakukan dengan persentase masing-masing tanggapan.Besarnya
presentase tanggapan siswa dihitung dengan rumus:
responden Jumlah
nilai Jumlah
aspek tiap
nilai rata
- Rata
Dari tiap aspek dalam penilaian angket dapat dikategorikan sangat tinggi jika rata- rata nilai 3,4
– 4,0, kategori tinggi jika rata-rata nilai 2,8 – 3,4, kategori sedang jika rata-rata nilai 2,2
– 2,8, kategori rendah jika rata-rata nilai 1,6 – 2,2, dan kategori
sangat rendah
jika rata-rata
nilai 1,0
– 1,6.
69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan