Struktur Organisasi Penatalaksanaan Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah dalam

Tabel 2.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Lanjutan No Jenis Tenaga Jumlah orang 12 D III Kebidanan 5 13 D III Penata Rontgen 4 14 Bidan 7 15 SPK 57 16 SPRG 7 17 SAASMF 10 18 SPPH 2 19 Perawat Bidan 17 20 Fisioterapi 2 21 Anestesi 1 Sumber: RSU Kabanjahe

2.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi RSU Kabanjahe adalah struktur organisasi matriks matrix of authority flows, dimana terdapat dua jenis wewenang, yaitu wewenang yang mengalir secara horizontal pada unit fungsional dan wewenang yang mengalir secara vertikal pada pimpinan struktural atau manajerial. Struktur organisasi matriks ini menyadari adanya ketergantungan antara berbagai fungsi. Struktur organisasi di RSU Kabanjahe dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara

2.5. Penatalaksanaan Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah dalam

Inkubator 6 1. Asfiksia kelahiran Berat badan lahir rendah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram. BBLR dapat dikelompokkan menjadi prematuritas dan dismaturitas. Prematuritas yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan, Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan. Perawatan bayi baru lahir rendah dimulai saat kelahiran ketika dilakukan pemeriksaan bayi secara lengkap. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan pertama setelah kelahiran yang digunakan untuk menemukan adanya abnormalitas sedini mungkin. Pemantauan abnormalitas bayi dapat dilakukan secara teliti selama perawatan dalam persalinan juga dapat mendeteksi secara dini masalah-masalah yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Perawatan bayi baru lahir rendah dalam inkubator merupakan cara perawatan pada bayi dengan memasukkan bayi ke dalam alat inkubator yang berfungsi untuk menciptakan lingkungan dengan suhu yang cukup hangat untuk bayi. Kriteria bayi yang dirawat dalam inkubator: Asfiksia atau kekurangan oksigen kadangkala menyerang bayi sebelum atau selama kelahiran karena gangguan terhadap ari – ari atau tali pusat. Asfiksia berat dapat mempengaruhi semua sistem tubuh. 6 Bagian Perinatologi RSU Kabanjahe. 2009. Penatalaksanaan Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah dalam inkubator. hal : 1 Universitas Sumatera Utara BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Perancangan Produk

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Perbaikan Rancangan Alat Laryngoscope dengan Metode Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD), dan Value Engineering di RSU Dr. Pirngadi Medan

5 54 57

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Infant Incubator dengan Mengintegrasikan Metode Kano, Quality Function Deployment dan Value Engineering di RSU Kabanjahe

0 0 24

Function Deployment (QFD), dan Value Engineering di RSU

1 1 21