Konsumsi Energi Selama Proses Pengeringan

43 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 kuning merah pe rs e n ta s e Target 5 Putaran 10 Putaran 15 Putaran 20 Putaran 25 Putaran Gambar 24. Persentase jagung kuning dan merah pada bagian tengah 10 20 30 40 50 60 70 80 90 kuning merah P e rsen tase Target 5 Putaran 10 Putaran 15 Putaran 20 Putaran 25 Putaran Gambar 25. Persentase jagung kuning dan merah pada bagian luar

8. Konsumsi Energi Selama Proses Pengeringan

Konsumsi energi merupakan jumlah penggunaan energi selama proses pegeringan berlangsung. Penggunaan energi terbesar terdapat pada penggunaan energi listrik. Energi listrik merupakan perhitungan penggunaan peralatan listrik selama proses pengeringan berlangsung. Adapun peralatan listrik yang digunakan yaitu motor listrik, kipas sentrifugal, dan pemanas udara. Energi listrik dihitung dari lamanya penggunaan peralatan listrik 44 selama proses pengeringan dikalikan dengan daya yang dipakai oleh peralatan tersebut. Sumber energi yang digunakan untuk seluruh proses berasal dari energi listrik. Perhitungan energi listrik terbesar adalah penggunaan pemanas udara. Pemanas udara memiliki daya yang besar 2.289 kW dan lama penggunaannya yang terus-menerus selama proses pengeringan berlangsung. Pada percobaan I dan percobaan II energi listrik yang dipakai oleh pemanas udara sebesar 20.60 MJ sedangkan pada percobaan III energi listrik yang digunakan sebesar 45.32 MJ dan pada percobaan IV sebesar 24.72 MJ. Pada percobaan III, konsumsi energinya paling besar dibandingkan percobaan lain. Hal ini dikarenakan waktu yang digunakan pada proses ini juga paling lama yaitu 5.5 jam. Sumber energi panas yang digunakan untuk proses pengeringan 100 berasal dari heater. Pemakaian heater sebagai sumber panas sangat tergantung dari ketersediaan energi yang ada di sekitarnya. Namun, sumber energi yang terbarukan akan lebih baik digunakan seperti biomassa dari sisa bahan pohon, kelobot, janggel atau sinar matahari. Penggunaan kipas sentrifugal untuk mengalirkan udara panas ke ruangan pengering sangat berperan penting. Hal ini dikarenakan kipas sentrifugal dipakai terus-menerus selama proses pengeringan berlangsung. Penggunaan kipas dengan daya dan kecepatan putaran yang tinggi akan mempengaruhi udara yang dialirkan yaitu udara panas yang dialirkan akan turun. Daya kipas sentrifugal yang dipakai sebesar 0.0872 kW. Energi listrik yang dihasilkan dari pemakaian kipas sentrifugal sebesar 0.78 MJ pada percobaan I dan percobaan II, sedangkan pada percobaan III energi yang dipakai sebesar 1.73 MJ dan pada IV sebesar 0.94 MJ. Penggunaan motor listrik untuk proses pengadukan tidak memerlukan energi yang besar. Meskipun daya yang digunakan cukup besar, namun karena pemakaiannya hanya beberapa saat dan tidak terus-menerus seperti peralatan listrik lainnya maka energi yang digunakan akan lebih kecil. Pada percobaan I dan percobaan II energi yang digunakan oleh motor listrik 1.54 MJ, percobaan III sebesar 3.40 MJ dan pada percobaan IV sebesar 1.86 MJ. Berdasarkan persentase penggunaan energi listrik, penggunaan motor listrik sebagai penggerak pengaduk hanya 7 dari jumlah total energi listrik Lampiran 13., sehingga penggunaannya sangat disarankandirekomendasikan karena tidak terlalu menambah biaya operasional. 45 Konsumsi energi spesifik merupakan total jumlah energi per total jumlah air yang diuapkan selama proses pengeringan berlangsung. Nilai konsumsi energi spesifik dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa nilai konsumsi energi spesifik tertinggi terdapat pada percobaan IV. Percobaan IV menunjukkan bahwa semakin besar nilai konsumsi energi spesifik maka semakin besar pula kebutuhan energi yang digunakan untuk proses penguapan air bahan. Suatu proses pengeringan dikatakan bagus apabila nilai konsumsi energi spesifiknya kecil. Tabel 3. Kondisi dan hasil pengeringan selama percobaan No. Item Perc. I Perc. II Perc. III Perc. IV 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Beban pengeringan kg m Kadar air awal bk M o Kadar air akhir bk Waktu pengeringan jam t Air yang diuapkan kg m u Suhu lingkungan rata-rata o C T l Suhu ud. masuk rata-rata o C Suhu ruang pengering o C T r Suhu bahan rata-rata o C T b RH lingkungan rata-rata RH udara masuk rata-rata RH ruang pengering Lama pengadukan jam Energi pengaduk MJ Q 5a Energi kipas MJ Q 5b Energi pemanas MJ Q 1 Energi total MJ Q T Efisiensi termal η termal Konsumsi energi spesifik MJkg uap air KES Konsumsi energi panas spesifik MJkg uap air KEPS Konsumsi energi mekanik spesifik kJkg uap air KEMS 95 19.39 13.57 2.5 4.6 34.6 61.0 56.8 39.1 84.6 23.8 21.6 0.83 1.54 0.78 20.60 22.93 68.13 4.98 4.48 0.33 95 19.72 14.22 2.5 4.4 33.0 61.6 56.6 35.4 89.4 40.0 21.9 0.83 1.54 0.78 20.60 22.93 72.98 5.21 4.68 0.35 90 38.14 19.39 5.5 12.2 33.0 73.7 57.1 36.2 83.2 44.5 21.7 1.83 3.40 1.73 45.32 50.45 74.20 4.14 3.71 0.32 77 22.52 13.89 3 5.4 33.8 74.9 56.7 37.4 81.0 49.6 21.9 1.00 1.86 0.94 24.72 27.52 70.65 5.10 4.58 0.34 Konsumsi panas spesifik merupakan total jumlah energi panas per total jumlah air yang diuapkan. Sedangkan konsumsi mekanik spesifik adalah total jumlah energi mekanik pengaduk per total jumlah air yang diuapkan. Konsumsi panas spesifik jauh lebih besar jika dibandingkan dengan konsumsi mekanik spesifik. Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa penggunaan konsumsi energi mekanik spesifik mempunyai nilai yang paling kecil 46 dibandingkan dengan yang lain. Porsi ini hanya sekitar 3 jika dibandingkan dengan konsumsi energi panas spesifik. Pada percobaan III nilai konsumsi energi spesifiknya mempunyai nilai yang paling kecil. Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah air yang diuapkan dibandingkan dengan percobaan-percobaan lain. 20,67 7,35 6,78 4,36 5 10 15 20 25 1 M J k g ua p a ir 1 2 3 4 Gambar 26. Konsumsi energi spesifik dari beberapa pengeringan jagung Rata-rata perbandingan konsumsi energi spesifik pada penelitian ini mempunyai nilai yang lebih rendah dibandingkan konsumsi energi spesifik pada pengeringan jagung dengan menggunakan mesin yang berbeda. Dengan nilai konsumsi energi spesifik yang sangat kecil maka prototipe mesin ini layak untuk dipertimbangkan dalam penggunaanya.

9. Konsumsi Daya