200
Sistem Pencernaan Makanan
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan
enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam-
garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun akan diserap jonjot usus. dan akan terurai
menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut
oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen dan asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim
Gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Kesulitan
bernapas terjadi karena meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO
2
yang tertimbun. Kelainan ini dinamakan asidosis.
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan
berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-
buahan. Perhatikan Gambar 6.20. Salah satu vitamin yang terdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C. Bagaimana Anda
dapat mengetahui adanya vitamin C dalam bahan makanan? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut.
Uji Vitamin C
Larutkan ± 3 tetes yodium ke dalam 200 ml akuades. Siapkan buah yang akan diuji, misalnya
jeruk, pepaya, mangga, pisang, dan mentimun. Lumatkan buah tersebut satu per satu. Kemudian
masukkan masing-masing buah tersebut pada larutan yang diberi tetesan yodium, dengan satu
buah satu larutan jangan dicampur. Amatilah perubahan yang terjadi.
Catatan:
Sebagai acuan penelitian larutkan tablet vitamin C kemudian tetesi
dengan larutan yodium. Amati per- ubahan warna yang terjadi.
Gambar 6.20
Buah-buahan, sumber utama vitamin
Pertanyaan: 1.
Perubahan apakah yang terjadi pada larutan yodium tersebut?
2. Apakah perubahan akhir yang terjadi pada
larutan-larutan tersebut? 3.
Perubahan tersebut menunjukkan apa? 4.
Cobalah lakukan percobaan tadi untuk buah- buahan lain yang ada di sekitar Anda dan catat
hasilnya. Buatlah laporan tertulis hasil eksperimen ini
kemudian kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan
K dan larut dalam air vitamin B dan C. Telah disebutkan di depan bahwa tubuh kita membutuhkan sedikit vitamin. Secara
umum vitamin berfungsi sebagai pengatur proses-proses kimia dalam tubuh. Agar lebih jelas, perhatikan Tabel 6.2 berikut.
201
Biologi Kelas XI
Nama Vitamin Sumber
Fungsi Faal Akibat Avitaminosis
A : Aseroftol Antiseroftol
C
20
H
30
O
B
1
: Aneurin Thiamin Aneuritik
anti beri-beri C
12
H
17
ON
4
S
B
2
: Riboflavin Laktoflavin
C
17
H
22
O
6
N
4
B
3
: Asam pantotenat C
9
H
17
O
5
N
B
6
: Piridoksin C
8
H
12
O
3
N
B
7
: Asam nikotinat Niasin Anti pelagra
C
6
H
5
NO
2
B
11
: Asam folat C
19
H
19
O
6
N
7
Mentega, hati, minyak ikan, telur, susu, tumbuh-
an yang berwarna hijau dan kuning
Ragi, kecambah, kulit ari padiberas, wortel, hati,
telur, susu, ginjal, dan margarin
Ragi, telur, hati, daging, ginjal, otak, dan jantung
Hati, daging, ikan, ragi, dan beras
Hati, ikan, daging, dan sayur
Hati, susu, kedelai, ragi, bayam, ikan, daging, dan
tomat
Hati, ginjal, sayuran, daging sapi, pisang,
polongan, biji gandum, dan ragi
– Memelihara jaringan epitel
– Regenerasi rodopsin di retina
– Pertumbuhan tulang dan gigi
– Proses oksidasi dalam tubuh
– Pembuatan neurotransmiter
– Sebagai koenzim dalam meta-
bolisme karbohidrat –
Keseimbangan air di dalam tubuh
– Penyerapan lemak oleh jonjot
usus
– Metabolisme gula dan protein
– Rangsang saraf mata
– Pertumbuhan
– Pemeliharaan jaringan kulit
sekitar mulut –
Merupakan enzim pada oksidasi dalam sel
– Menghasilkan energi dalam sel
– Membentuk koenzim A
– Sintesis hormon
– Kestabilan gula darah
– Metabolisme lemak
– Pembuatan sel darah merah
dan kulit –
Penyusun enzim dekarboksilase dan transaminase
– Pertumbuhan
– Aktivitas urat saraf
– Pertumbuhan
– Metabolisme sel
– Pemecahan karbohidrat, lemak,
dan protein –
Koenzim –
Pembentukan sel darah merah –
Metabolisme kelompok metil –
Sintesis DNA dan RNA yang berperan dalam pembelahan
sel –
Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel
basilus pada waktu senja –
Bintik bitot kerusakan pada retina –
Seroftalmia kornea mata me- ngering karena terganggunya
kelenjar air mata –
Keratomalasi kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya
produksi minyak meibom –
Frinoderma kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan
epitel kulit terganggu –
Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusak-
nya epitel organ –
Proses pertumbuhan terhenti –
Beri-beri –
Selera makan hilang –
Pertumbuhan terhenti –
Transpor cairan tubuh terganggu –
Metabolisme karbohidrat ter- ganggu sehingga terjadi timbunan
asam piruvat dalam sel, yang akan menjadi racun dalam sel
– Kontraksi otot jantung dan sistem
saraf pusat melemah –
Keilosis luka pada sudut mulut –
Katarak lensa mata menjadi keruh –
Pertumbuhan terhenti –
Peradangan pada kornea mata sehingga pandangan kabur
– Dermatitis
– Insomnia
– Internitis
– Gangguan fungsi saraf
– Kelelahan
– Pelagra
– Anemia
– Obstipasi
– Kejang-kejang dan amat peka
terhadap rangsang –
Pertumbuhan terhambat –
Pelagra –
Dermatitis: kulit pecah-pecah, eksim, dan mengelupas
– Diare
– Dimensia: kekacauan mental,
pelupa, letih, dan suka melamun –
Pendarahan usus dan gusi –
Anemia pernisiosa –
Peradangan lidah –
Diare
Tabel 6.2 Macam-Macam Vitamin yang Diperlukan Tubuh
202
Sistem Pencernaan Makanan
Anemia pernisiosa
Dermatitis Rambut rontok, uban
– Gangguan pada kulit dan ginjal
– Timbunan lemak di sekitar hati
– Skorbut, pendarahan gusi
– Pendarahan kulit
– Kerusakan sendi
– Menurunnya permeabilitas sel
kapiler darah –
Pendarahan dalam sumsum tulang –
Rakhitis –
Osteomalasi –
Gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor
– Keguguran abortus
– Mati embrio
– Kemandulan sterilitas
– Kemunduran hipofisis dan kelenjar
gondok –
Layu otot karena saraf rusak Darah sukar membeku
– Sintesis asam amino
– Pembentukan sel darah
– Metabolisme sel dalam per-
tumbuhan –
Respirasi aerob –
Metabolisme lemak –
Pertumbuhan rambut –
Pertumbuhan kulit –
Metabolisme lemak –
Metabolisme lemak –
Pembentukan jaringan ikat kolagen
– Kesehatan gusi
– Aktivator enzim koenzim
– Oksidasi dan dehidrasi dalam
sel –
Pembentukan trombosit –
Penyerapan kalsium dan fosfor di alat pencernaan
– Aktivitas kelenjar endokrin
– Proses osifikasi
– Menjalankan fungsi reproduksi
– Membentuk DNA, RNA, dan sel
darah merah –
Mencegah pendarahan pada ibu hamil dan mencegah keguguran
– Pembentukan protrombin
– Menjalankan fungsi hati
– Pembentukan protrombin
– Menjalankan fungsi hati
Hati, ikan, susu, telur, udang, kerang, dan keju
Ragi, beras, sayuran, dan buah-buahan
Ragi dan hati Hati dan beras
Sayur, buah segar, hati, dan ginjal
Minyak ikan, susu, mentega, kuning telur, dan ragi
Kecambah, kuning telur, susu, lemak, daging, dan
ragi
Sayuran dan bakteri susu B
12
: Sianokobalamin Anti anemia
Pernisiosa C
63
H
90
N
14
O
14
PC
9
Biotin, Vitamin H C