Berdasarkan Gambar 14, pada delapan arah aliran yang terbentuk dapat diketahui arah aliran terbesar DTA Cilebak mengalir ke arah Timur Laut
dengan luasan sebesar 122,17 Ha 30,52 , aliran terendah mengalir ke arah selatan sebesar 1,10 Ha 0,27 . Pada aliran sungai DTA Cilebak arah aliran
sungai dari hulu ke hilir mengalir dari arah selatan ke utara dengan luasan yang sebagaian besar berada di timur laut.
Tabel 10. Arah Aliran DTA Cilebak
Parameter Arah Aliran
Luas Ha Persentase
1 2
4 8
16 32
64 128
Timur Tenggara
Selatan Barat Daya
Barat Barat Laut
Utara Timur Laut
39,41 4,28
1,10 3,63
50,27 85,50
94,88 122,17
9,85 1,07
0,27 0,91
12,56 2136
23,70 30,52
Total 400,24
100
2. Akumulasi Aliran
Apabila arah aliran telah diketahui maka maka dapat diketahui area sel- sel yang mempunyai aliran air berlebih dibandingkan yang lainnya. Hal
tersebut menggambarkan akumulasi aliran. Akumulasi aliran terkecil terdapat pada bagian yang ditunjukkan dengan
sel terkecil yaitu dengan nilai 0 – 4500. Sel terkecil pada umumnya tersebar pada topografi yang memilki kemiringan yang relatif curam, karena sel – sel
tersebut menunjukkan sumber – sumber air, yang dapat berupa mata air, Akumulasi terbesar berkisar diantara 36000 - 40500 sel yang merupakan
daerah dengan topografi yang rendah bagian hilir. Sel yang mempunyai akumulasi tertinggi merupakan daerah konsentrasi aliran dan dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jaringan sungai. Akumulasi aliran dapat menggambarkan sel – sel yang memiliki jumlah
air berlebih, informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pemanfaatan air tersebut, misalnya untuk kepentingan pengairan, irigasi, dan sebagainya.
Gambar 15. Peta Akumulasi Aliran DTA Cilebak
3. Jaringan Sungai
Jaringan sungai diturunkan dari akumulasi aliran dengan minimum jumlah sel sebesar 100. Jumlah minimum sel tersebut menghasilkan jaringan
sungai yang lebih spesifik dibandingkan sungai hasil digitasi Peta Rupabumi Indonesia. Terlihat bentuk sungai hasil digitasi dan model menunjukkan
bentuk yang mirip, hal ini menunjukkan hasil model mempunyai tingkat kekakuratan yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengetahui
paramater DAS lainnya melalui informasi jaringan sungai. Pola aliran drainage pattern saluran sungai Sub DAS Cirasea secara
umum menyerupai bentuk cabang-ranting-pohon dendritic patern. Jaringan di daerah hulu sungai lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada
bagian hilir. Pola tersebut bila dikaitkan dengan sistem aliran sungai drainage system
dapat mempercepat gerakan limpasan air dan mempermudah terjadinya erosi tanah.
Gambar 16. Peta Jaringan Sungai DTA Cilebak
4. Curvature, Profile Curvature, Planform Curvature
Dengan menggunakan map calculator dapat diketahui jumlah sel yang mendominasi permukaan dengan nilai tertentu. Nilai positif menunjukkan
cembung sedangkan nilai negatif menunjukkan cekung. Jumlah masing – masing sel ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 11. Jumlah sel pada Curvature, Profile Curvature, Planform Curvature
Curvature merupakan bentuk dari permukaan untuk memahami erosi
dan proses drainase, curvature terbagi menjadi dua bagian, yaitu : convex cembung dan concave cekung. Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui
bahwa DTA Cilebak didominasi oleh lereng yang bernilai positif +, hal ini
Curvature Profile curvature
Planform curvature
Nilai 0 0 0 0 0 0 0 0
67787 21286 71231 73445 14867 71992 69378 21286 72150
mengindikasikan bahwa lereng permukaan tanah didominasi oleh bentuk cembung convex. Menurut Arsyad 2000 erosi lembar lebih kuat terjadi
pada pada permukaan cembung daripada permukaan cekung. Sedangkan pada permukaan cekung cenderung terbentuk erosi alur atau parit. Erosi alur
merupakan penyebab utama terjadinya pengendapan.
Gambar 17. Peta Curvature DTA Cilebak Profile curvature
menggambarkan arah dari kemiringan, terbagi menjadi dua, yaitu cekung aliran lambat dan mengalami deposisi dan cembung
peningkatan kemiringan dan erosi. Berdasarkan peta profil curvature, dapat diketahui aliran permukaan lebih banyak mengalir pada bentuk cekung. Aliran
permukaan yang mengalir pada permukaan yang cekung akan mengalir dalam jangka waktu yang lebih lambat dibandingkan pada permukaan cembung
Aliran yang mengalir membawa erosi tanah dapat mengalami deposisi dan mengendap pada permukaan tanah sehingga tidak sampai ke saluran air yang
akan mengalir ke anak sungai maupun sungai. Berbeda dengan permukaan
cembung dengan peningkatan kemiringan akan mempercepat terjadinya erosi yang didukung oleh limpasan yang mengalir lebih cepat.
Gambar 18. Peta Profil Curvature DTA Cilebak Planform Curvature
menggambarkan kurvatur suatu permukaan tegak lurus terhadap arah kemiringan dimana: cembung, aliran divergen
mengindikasikan bukit dan cekung, aliran konvergen mengindikasikan adanya lembah. Berdasarkan data yang terdapat dari hasil intepretasi Planform
Curvature menunjukkan bahwa daerah penelitian berada pada topografi
berbukit.
Gambar 19. Peta Planform Curvature
G. Erosi 1. Faktor penduga erosi