4. Sediment Delivery Ratio
Bagian tanah yang tererosi ada yang sampai dan masuk ke dalam sungai dan ada yang terbawa ke luar daerah tampung atau daerah aliran sungai.
Nisbah jumlah sedimen yang terbawa oleh sungai dari suatu daerah terhadap jumlah tanah yang tererosi disebut Sediment Delivery Ratio SDR atau
Nisbah Pelepasan Sedimen NSP. Berdasarkan hasil pengukuran sedimen pada unit SPAS diketahui besar laju erosi rata – rata erosi tahun 2003 – 2004
adalah sebesar 5,778 tonhathn sehingga dalam satu tahun erosi yang terjadi di DTA Cilebak adalah sebesar 2312,59 tonthn. Hasil pengukuran
menggunakan metode pendugaan USLE, laju erosi rata - rata mencapai 28,74 tonhathn dengan jumlah erosi total sebesar 11.503,185 tonth.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dihitung besarnya erosi yang masuk ke dalam sungai dari seluruh erosi yang terjadi di daerah tersebut. Prosentase
SDR diketahui bernilai 20,1. Nilai SDR mendekati satu mengindikasikan seluruh erosi yang terjadi di daerah tersebut masuk ke dalam aliran sungai, hal
seperti ini dapat terjadi pada daerah aliran sungai kecil atau tidak mempunyai daerah datar dan sifat lainnya yang memungkinkan terjadinya pengendapan
sedimen di dalam daerah aliran. Pada kondisi DTA Cilebak dengan kondisi topografi yang beragam dengan daerah datar dan landai yang cukup luas, yaitu
sebesar 38,75 dari luas keseluruhan apabila dibandingkan dengan prosentase kemiringan curam dan sangat curam sebesar 31,4 . Daerah aliran sungai
yang cukup luas 400,24 Ha dan didukung oleh kawasan hijau dengan prosentase yang cukup besar memungkinkan bagi erosi yang terangkut untuk
mengalami pengendapan sebelum sampai pada outlet.
I. Perbandingan pendugaan erosi metode USLE dan Unit SPAS
Pendugaan erosi menggunakan metode USLE mempunyai nilai pendugaan yang lebih besar daripada dengan menggunakan metode Unit
SPAS. Kehilangan tanah karena erosi menggunakan metode USLE menghasilkan erosi potensial sebesar 11.502,89 tontahun dengan rata – rata
laju erosi sebesar 28,74 tonhath sedangkan dengan menggunakan Unit