Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa perusahaan masuk dalam sel V. Perusahaan berada pada kondisi mempertahankan dan memelihara Hold and
Maintain Strategy . Strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penetrasi pasar
Market Penetration dan pengembangan produk Produc Development. Bentuk konkrit dari strategi penetrasi pasar dapat berupa penambahan sales penjualan,
penambahan jumlah dokter hewan, dan penambahan iklan serta promosi penjualan. Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mencari
peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang sudah ada melalui Litbang.
8.2 Analisis Strategi Pemasaran PT Univetama Dinamika
8.2.1 Analisis Matriks SWOT
Matriks SWOT menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menghasilkan alternatif strategi pemasaran yang akan dijalankan oleh
perusahaan. Analisis SWOT merupakan perumusan strategi konvensional yang mendasari terbentuknya strategi-strategi terapan lain yang dapat disesuaikan
dengan kondisi pasar. Beberapa alternatif strategi dapat dirumuskan dalam Tabel 16.
Tabel 16. Hasil Analisis Matriks SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan Strengths
1. Harga terjangkau
2. Kualitas terjaga
3. Spesialisasi tenaga
kerja 4.
Penjualan dengan
personal selling 5.
Sasaran pemasaran pada peternak besar
Kelemahan Weakness
1. Kuat pengaruh
pimpinan 2.
Keterbatasan modal 3.
Keterlambatan waktu pengiriman time lag
4. Tidak ada kontrak
eksklusif dengan pelanggan
5. Tidak adanya
kegiatan Litbang
Peluang Opportunities
1. Peningkatan konsumsi
daging nasional 2.
Ketersediaan angkatan kerja
3. Kemajuan teknologi
alat pencetak obat 4.
Perilaku animal care 5.
Hambatan masuk industri tinggi
Strategi S-O
Meningkatkan volume penjualan dengan
memperbanyak sales penjualan yang
ditunjang dengan kualitas produk yang
baik. S2, S4, S5, O1, O2
Strategi W-O
1. Memperbaiki time lag untuk menumbuhkan
kepercayaan pelanggan pada
perusahaan. W3, W5, O3, O5
2.Membuat kontrak eksklusif dengan
pelanggan agar kerjasama dapat
berlangsung dala m jangka waktu yang
lama. W3, W4, W5, O1, O3
Ancaman Threats
1. Kekuatan tawar
menawar pemasok cukup kuat
2. Meningkatnya laju
inflasi 3.
Fluktuasi nilai tukar rupiah
4. Tingginya tingkat
persaingan 5.
Kekuatan tawar menawar pembeli
cukup kuat
Strategi S-T
Mempertahankan hubungan baik dengan
pelanggan melalui personal selling
, promosi harga,
pemeriksaan gratis, penyuluhan ternak dan
fasilitas lainnya. S1, S4, S5, T4, T5
Strategi W-T
Melakukan penelitian dan pengembangan guna
menghadapi tingkat persaingan yang tinggi.
W5, T4, T5
Alternatif strategi hasil perumusan matriks SWOT : 1.
Strategi S-O Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan adalah meningkatkan volume penjualan dengan memperbanyak sales penjualan
yang ditunjang dengan kualitas produk yang baik. Dengan memperbanyak sales penjualan, diharapkan perusahaan dapat merangkul peternak-peternak baru
sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Banyaknya produk yang terjual, dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Perekrutan sales penjualan yang baru
sebaiknya dilakukan dengan penyeleksian yang ketat, lebih diutamakan untuk sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan dibidang
peternakan. Hal tersebut dapat memudahkan perusahaan dalam proses pelatihan dan training.
2. Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi yang memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan perusahaan. Strategi yang dapat digunakan adalah
memperbaiki time lag dan membuat kontrak eksklusif dengan pelanggan agar kerjasama dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Perbaikan terhadap
time lag , diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan pelanggan kepada
perusahaan. Pemanfaatan teknologi diharapakan dapat memperbaiki waktu pengiriman time lag dengan sistem pengantaran ekstra cepat, dengan pesawat
terbang, titipan kilat, fax, e- mail, dan lain sebagainya.
3. Strategi S-T
Strategi S-T adalah stretegi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada. Strategi yang dapat digunakan
adalah mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan melalui personal selling
, promosi harga, pemeriksaan gratis, penyuluhan ternak dan fasilitas lainnya. Dengan strategi tersebut, diharapkan konsumen dapat menilai perusahaan
secara subjektif. Penilaian secara subjektif diperoleh dari hubungan yang erat antara dua pihak, sehingga terbentuk suatu kepercayaan dalam kerjasama
bisnisnya. Strategi tersebut sangat bermanfaat jika perusahaan ingin melakukan perluasan usaha ke wilayah lain dengan mencari peternakan baru untuk didekati
secara personal. 4.
Strategi W-T Strategi W- T adalah strategi yang meminimalkan kelemahan perusahaan
untuk menghindari ancaman yang ada. Strategi yang dapat digunakan adalah dengan mencari tambahan modal untuk melakukan penelitian dan pengembangan
produk guna menghadapi tingkat persaingan yang tinggi. Dengan penambahan modal, perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kinerja seluruh bidang
usahanya.
8.2.2 Analisis Matriks QSPM
Matriks QSPM merupakan tahapan penentuan strategi yang dihasilkan dari empat alternatif strategi yang didapat dari analisis SWOT pada Tabel 16, yaitu
strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T yang akan diestimasi dengan bobot skor dan Nilai Daya Tarik TAS. Tabel QSPM terlihat pada Tabel
17.
Tabel 17. Hasil Analisis Matriks QSPM
Faktor Internal dan Eksternal
Bobot Alternatif Strategi
Strategi S-O Strategi W-O
Strategi S-T Strategi W-T
AS TAS
AS TAS
AS TAS
AS TAS
Kekuatan 1.
Harga terjangkau 2.
Kualitas terjaga 3.
Spesialisasi tenaga kerja
4. Penjualan dengan
personal selling 5.
Sasaran pada peternak besar
Kelemahan 1.
Kuat pengaruh pimpinan
2. Keterbatasan
modal 3.
Keterlambatan time lag
4. Tidak ada
kontrak eksklusif dengan pelanggan
5. Kurangnya
kegiatan Litbang Peluang
1. Peningkatan
konsumsi daging nasional
2. Ketersediaan
angkatan kerja 3.
Kemajuan teknologi
alat pencetak obat
4. Perilaku animal
care 5.
Hambatan masuk industri tinggi
Ancaman 1.
Kekuatan tawar menawar
pemasok 2.
Meningkatnya laju inflasi
3. Fluktuasi nilai
tukar rupiah 4.
Tingginya tingkat persaingan
5. Kekuatan tawar
menawar pembeli cukup kuat
0.093 0.116
0.093
0.093 0.116
0.093 0.116
0.093 0.093
0.093 0.102
0.102 0.102
0.102 0.102
0.102 0.077
0.077 0.128
0.102 2
4 2
3 3
3 1
1 2
1 4
2 2
3 4
2 2
3 4
3 0.186
0.464 0.186
0.279 0.348
0.279 0.116
0.093 0.186
0.093 0.408
0.204 0.204
0.306 0.408
0.204 0.154
0.231 0.512
0.306 2
3 2
3 3
3 2
2 2
1 3
2 2
3 4
4 3
2 3
4 0.186
0.348 0.186
0.279 0.348
0.279 0.232
0.186 0.186
0.093 0.306
0.204 0.204
0.306 0.408
0.408 0.231
0.154 0.384
0.408 4
3 4
3 4
2 2
4 3
2 3
3 2
3 3
3 3
2 3
3 0.372
0.348 0.372
0.279 0.464
0.186 0.232
0.372 0.186
0.186 0.306
0.306 0.204
0.306 0.306
0.306
0.231 0.154
0.384 0.306
3 2
4
2 3
2 2
4 3
4 3
4 4
2 3
3 1
2 3
3 0.279
0.232 0.372
0.186 0.348
0.186 0.232
0.372 0.186
0.372 0.306
0.408 0.408
0.204 0.306
0.306 0.077
0.154 0.384
0.306
Total 5.167
5.336 5.806
5.624
Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat bahwa strategi S-T merupakan strategi terpilih karena memiliki nilai terbesar yaitu 5.806. Oleh karena itu, perusahaan
dianjurkan untuk menjalankan strategi S-T, yaitu dengan menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan melalui personal selling, promosi
harga, pemeriksaan gratis, penyuluhan ternak dan fasilitas lainnya. Dengan strategi tersebut diharapkan perusahaan dapat meraih pangsa pasar yang lebih
besar lagi dengan mengedepankan konsep costumer satisfaction, sehingga dapat bersaing dipasar industri obat hewan.
BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN