3.6.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residul dari suatu pengamatan ke periode
pengamatan lainnya. Untuk memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model apat dilihat melalui grafik scatter plot, yaitu 1 jika ada pola tertentu
yang membentuk pola teratur, menyempit kemudian melebar bergelombang, maka terjadi heteroskedastisitas; 2 jika tidak ada pola yang jelas, titik-titiknya
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan dengan dua cara yaitu uji F uji simultan dan uji t uji parsial.
3.6.5.1 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh atau dampak variabel bebas terhadap variabel terikat dan pengaruh itu berlaku pada populasi atau tidak.
Pada analisis sederhana, variabel bebas yang diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat antara lain sikap percaya diri X2 terhadap kelancaran berbicara Y;
variabel penguasaan diksi X2 terhadap kelancaran berbicara Y. Pada analisis regresi ganda, variabel bebas sikap percaya diri X1 dan penguasaan diksi X2
terhadap kelancaran berbicara Y. Hipotesis penelitian dirumuskan secara statistik sebagai berikut.
Ho = b1b2 ≤ 0
Ha = b1b2 0
Pengujian hipotesis dengan analisis regresi ganda dilakukan dengan ketentuan:
a. Jika signifikan atau probabilitas 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya, semua variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel terikat. b. Sebaliknya, jika signifikan 0,005, maka Ha diterima dan Ho ditolak dan
menerima Ha. Artinya, semua variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
3.6.5.2 Uji t
Jika uji F sudah diterima, berarti hipotesis berlaku pada populasi, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan nilai variabel terikat.
Hipotesis penelitian dirumuskan secara statistik sebagai berikut: Ho = b1b2
≤ 0 Ha = b1b2 0
Pengujian hipotesis dilakukan dengan dengan ketentuan: a. Jika hasil nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka Ha ditolak dan Ho
diterima. Artinya, koefisien regresi variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Sebaliknya, jika hasil perhitungan nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya koefisien regresi variabel bebas
yang diuji berpengaruh terhadap variabel terikat.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh dari sumber data primer, yaitu siswa. Peneliti mengambil data penelitian secara langsung pada subjek penelitian sampel, yaitu
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Sulang diperoleh
data pengaruh percaya diri dan penguasaan diksi terhadap kelancaran berbicara siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang.
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Variabel Pengaruh Percaya Diri
Hasil analisis deskriptif persentase variabel pengaruh percaya diri didapat berdasarkan hasil tes sikap. Hasil analisis tes sikap ini mengacu pada pemerolehan
skor yang dicapai siswa saat pengisian lembar tes sikap secara individu. Data mengenai variabel bebas ini diperoleh berupa skor tes sikap percaya diri yang
terdiri atas 32 item yang telah divalidasi. Variabel percaya diri diukur dengan lima indikator yaitu a memiliki
sikap optimis, b memiliki kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, c mempunyai potensi dan kemampuan yang cukup
memadai, d mampu bereaksi positif dan bersikap tenang dalam menghdapai berbagai situasi, dan e berpikir positif baik terhadap dirinya maupun orang lain.
Kelima indikator tersebut dijabarkan menjadi 32 pernyataan dengan skor maksimal 4, skor minimal 1, dan rentang skor 55
– 83.