bervariasi, dan persuasif. Poster tidak memerlukan kalimat yang panjang dan hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan.
Aspek penilaian berikutnya adalah bentuk tulisan poster. Tulisan poster hendaknya tebal, jelas, dan mudah dibaca serta rapi. Selain itu,
tampilan gambar poster hendaknya bisa menarik perhatian, bersih, rapi dan mudah dipahami.
2.2.3 Pendekatan Kontekstual
Rifa’i 2009 menyatakan pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar mengajar yang membantu pendidik
menghubungkan isi materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata; memotivasi peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dengan kehidupan nyata.
Pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan fakta dalam kehidupan siswa. CTL lebih menekankan pada rencana kegiatan kelas yang dirancang guru. Rencana
kegiatan tersebut berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan
dipelajari. Pembelajaran kontekstual lebih mementingkan strategi belajar bukan hasil belajar. Pembelajaran kontekstual mengharapkan siswa untuk
memperoleh materi pelajaran meskipun sedikit tetapi mendalam bukan banyak tetapi dangkal.
Pembelajaran kontekstual mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Komponen dalam pembelajaran kontekstual adalah konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan,
refleksi, dan penilaian yang sebenarnya. Apabila sebuah kelas menerapkan ketujuh komponen di atas dalam proses pembelajaran, maka kelas tersebut
telah menggunakan model pembelajaran kontekstual. Dalam pembelajaran menulis poster ini peneliti memilih komponen
kontruktivisme dan inkuiri. Komponen ini dipilih karena pada pembelajaran menulis poster diperlukan pengetahuan yang harus dibangun
sedikit demi sedikit oleh siswa. Siswa dituntut untuk membangun pemahaman melalui media yang diberikan oleh guru. Komponen inkuiri
merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian
membangun teori atau konsep. Inkuiri diawali dengan pengamatan untuk memahami konsep atau fenomena dan dilanjutkan dengan melaksanakan
kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa jika kedua komponen pendekatan kontekstual ini
digabung akan menghasilkan suatu pembelajaran yang menarik dan mandiri.
2.2.3.1 Karakteristik Pendekatan Kontekstual