angka;  3  apakah  ada  pengaruh  media  kartu  angka  terhadap  perkembangan kognitif  anak.  Adapun  tujuan  penelitian  ini  adalah  1  untuk  mengetahui
tingkat  perkembangan  kognitif  anak;  2  untuk  mengetahui  kesulitan penggunaan media kartu angka; 3 untuk mengetahui adanya pengaruh media
kartu  angka.  Subjek  dalam  penelitian  ini  adalah  anak  didik  di  kelompok  B3 RA  DEPAG  1  Palu  Barat  yang  terdaftar  pada  tahun  ajaran  20122013.  Yang
berjumlah 25 anak. Hasil penelitian di kelompok B3 RA DEPAG 1 Palu Barat menunjukkan  dari  25  anak  yang  menjadi  subjek  penelitian  pada
perkembangan kognitif dalam membilang angka 1-10, mengurutkan angka 1- 10, mengelompokkan angka 1-10, dan menghubungkan angka dengan gambar.
Untuk  minggu  ke  I  perkembangan  kognitif  anak  menunjukkan  kategori  BSB terdapat  2  anak  8,  kategori  BSH  terdapat  4,5  anak  18,  kategori  MB
terdapat  6,5  anak  26,  dan  BB  terdapat  12  anak  48.  Minggu  ke  II menunjukkan  kategori  BSB  terdapat  3  anak  12,  kategori  BSH  terdapat  3
anak 23, kategori MB terdapat 5,75 anak 23, dan kategori BB terdapat 10,5  42.  Minggu  ke  III  menunjukkan  kategori  BSB  terdapat  3,5  anak
14, kategori BSH terdapat 6 anak 24, kategori MB terdapat 5,75 anak 23,  dan  kategori  BB  terdapat  9,75  anak  39.  Minggu  ke  IV
menunjukkan  kategori  BSB  terdapat  6,5  anak  26,  kategori  BSH  terdapat 6,25 25, kategori MB terdapat 7,25 anak 29, dan kategori BB terdapat
5 anak  20.  Dan penelitian ini tidak terlepas dari kesulitan  yang di  hadapi ole guru yaitu masih ada anak yang belum mengenal konsep angka. Penelitian
ini  dapat  disimpulakan  melalui  permainan  kartu  angka  memberi  peranan
terhadap  perkembangan  kognitif  anak,  ini  terlihat  pada  hasil  penelitian perkembangan kognitif anak setiap minggu.
G. Kerangka Pikir
Beberapa  penjelasan  terkait  dengan  landasan-landasan  teori  tentang kemampuan  mengenal  lambang  bilangan  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa
betapa  pentingnya  menggunakan  media  dalam  suatu  kegiatan  pembelajaran terutama  dalam  mengenalkan  lambang  bilangan  dan  huruf.  Maka  dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah belajar melalui bermain. Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan dan huruf
makan dalam kegiatan dapat menggunakan media yaitu kartu angka dan kartu huruf. Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan
maksud  agar  anak  dapat  meningkatkan  beberapa  kemampuan  tertentu berdasarkan  pengalaman  belajar  Semiawan,  2008:19-20.  Namun  pada
kenyataannya dari hasil observasi yang dilakukan masih banyak kegiatan yang hanya  dilakukan  secara  monoton  terutama  dalam  mengembangkan
kemampuan  kognitif  yaitu  dalam  mengenalkan  lambang  bilangan  dan  huruf masih sayangat kurang media yang digunakan, terutama dalam mencocokkan
bilangan  dan  huruf  anak  hanya  menulis  dipapan  tulis,  ketika  anak diperintahkan  untuk  menunjukkan  lambang  huruf  atau  angka  yang  telah
disebutkan  anak  masih  sering  keliru  dan  kebingungan.  Menurut  Inawati 2011:6  kemampuan  mengenal  lambang  bilangan  bagi  individu  merupakan
suatu  hal  yang  penting  bagi  proses  bertahan  hidup,  karena  sejak  dini  anak sudah  mulai  mengenal  dan  menggali  berbagai  dimensi  matematis  dari  dunia
mereka,  sedangkan  Darjowidjojo  2003:300  mengungkapkan  bahwa kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu
menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk  huruf dan bunyi,  sehingga  anak dapat  mengetahui  bentuk
dan  memaknainya.  Sehingga  dalam  penelitian  ini  untuk  meningkatkan kemampuan  mengenal  lambang  bilangan  dan  huruf    yaitu  menggunakan
permainan kartu angka dan kartu huruf. Diharapkan dalam penelitian ini yang menggunakan  permainan  kartu  angka  dan  kartu  huruf  dapat  berpengaruh
terhadap  perkembangan  kognitif  anak  terutama  dalam  meningkatkan kemampuan  mengenal  lambang  bilangan  dan  huruf.  Berikut  skema  kerangka
pikir penelitian ini adalah:
H. Hipotesis
Dari  kerangka  pikir  di  atas,  maka  diharapkan  hipotesis  penelitian  ini  adalah “terdapat  pengaruh  permainan  kartu  angka  dan  kartu  huruf  terhadap
kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf untuk anak usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa, Bandar Lampung.”
X
Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf
Y
Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Huruf
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiyah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiono 2010:2. Dalam penelitian
ini  menggunakan  metode  penelitian  eksperimen.  Desain  penelitian  yang digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu  pre-experimental  design  dengan  tipe
one-shot  case  study.  One-shot  case  study  yaitu  suatu  kelompok  diberi streatmentperlakuan,  dan  selanjutnya  diobservasi  hasilnya  Sugiyono,
2010:74. Dengan paradigma sebagai berikut:
Dimana : X : Treatment yang diberikan yaitu permainan kartu angka dan kartu huruf
O : Observasi yaitu hasil observasi dari kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf
B. Tempat Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat  yang  akan  diteliti  dalam  penelitian  ini  adalah  TK  Istiqlal  Rajabasa yang beralamat  jl. Abdul Kadir Kavling Rajabasa, Bandar Lampung.
X   O
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi  adalah  wilayah  generalisasi  yang  terdiri  atas:  obyeksubyek  yang mempunyai  kualitas  dan  karakteristik  tertentu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti
untuk  dipelajari  dan  kemudian  ditarik  kesimpulannya  Sugiyono,  2010:80. Jumlah  populasi  usia  4-6  tahun  yang  ada  di  TK  Istiqlal  terdiri  dari  2  kelas
yaitu  berjumlah  50  anak.  25  anak  kelas  A  dan  25  anak  di  Kelas  B.  Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kasus case-studies
b. Sampel
Teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu menggunakan  purposive  sampling.  Purposive  sampling  digunakan  apabila
populasi  sasaran  memiliki  karakteristik  spesifik  sehingga  hanya  orang  yang memenuhi  syarat  spesifik  tersebut  yang  dapat  menjadi  sumber  penelitian
Mulyatiningsih,  2013:94.    Berdasarkan  populasi  yang  terdiri  dari  2  kelas namun  peneliti  hanya  mengambil  satu  kelas  sebagai  sampel  yaitu  kelas  A
dengan  jumlah  25  anak  yang  terdiri  dari  10  anak  laki-laki  dan  15  anak perempuan,  dalam  penelitian  ini  hanya  mengambil  20  anak  dikarenakan  di
kelas  A  umur  5-6  tahun  ada  20  anak  sedangkan  5  anak  masih  berumur  4-5 tahun.
D. Variabel Penelitian
Dalam  penelitian  ini  terdapat  dua  jenis  variabel,  yaitu  variabel  bebas independen dan variabel terikat dependen.