Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

4.2.3 Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan Uji Durbin - Watson DW Test. Berikut adalah hasil uji autokorelasi yang disajikan dalam bentuk tabel: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .049 a .002 -.012 1.13290 1.968 a. Predictors: Constant, ln_DER, ln_TATO b. Dependent Variable: ln_AUDEL Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 21 Riyanto 2012:59 menyatakan jika nilai statistik Durbin-Watson -2 sd +2, maka asumsi independensi terhadap residual non-autokorelasi terpenuhi. Sebaliknya, bila nilai statistik Durbin-Watson -2 atau 2, berarti asumsi independensi terhadap residual non-autokorelasi tidak terpenuhi. Sehingga, dari hasil uji autokorelasi Durbin-Watson yang menunjukkan nilai sebesar 1,968 dapat dikatakan model regresi memenuhi asumsi non-autokorelasi.

4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Suatu model regresi dikatakan baik apabila varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya adalah tetap atau disebut juga dengan homoskedastisitas dan sebaliknya akan dikatakan buruk apabila varians dari residual berbeda atau disebut dengan heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisis yaitu: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tida ada pola yang jelas, seperti titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Berikut ini adalah gambar hasil uji heteroskedastisitas data yang diteliti: Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 21 Berdasarkan gambar 4.6 dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi homoskedastisitas karena titik menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu y. Hasil ini juga didukung dari uji statistik di mana suatu model dikatakan signifikan mengalami heteroskedastisitas jika nilai signifikansi kecil dari 0,05 dan jika nilai signifikansi bernilai lebih besar dari 0,05 maka model dikatakan homoskedastisitas. Tabel 4.6Hasil Uji Statistik Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.834 .197 9.288 .000 ln_TATO .073 .134 .055 .544 .587 ln_DER -.015 .120 -.013 -.125 .901 a. Dependent Variable: ln_AUDEL Sumber: Hasil Olahan Software SPSS 21 Hasil regresi terlihat tidak ada satupun variabel independen yang signifikan, hal ini berarti tidak ada heteroskedastisitas atau model dikatakan homoskedastisitas. Dari keseluruhan uji yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah memenuhi semua asumsi dengan bentuk model sebagai berikut: LnAUDEL = � + � 1 ������ + � 2 ����� 4.1

4.3 Pengujian Hipotesis Model Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 98 106

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Investment, Return On Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

1 68 87

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

”PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1 2 104

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Total Asset Turn Over Ratio dan Debt Equity Ratio terhadap Audit Delay dengan Return On Asset Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

1 1 11

Pengaruh Total Asset Turn Over Ratio dan Debt Equity Ratio terhadap Audit Delay dengan Return On Asset Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 11

KATA PENGANTAR - Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

0 0 13

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12