3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor IAPI, 2011:
150,1 150.2.
Standar – standar tersebut diatas dalam banyak hal sering berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Keadaan yang berhubungan erat dengan
penentuan dipenuhi atau tidaknya suatu standar, dapat berlaku juga untuk standar yang lain. Materialitas dan risiko audit melandasi penerapan semua standar
auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
2.1.2. Teori Agensi Agency Theory
Wondabio 2006:3 , mengatakan bahwa pendekatan ekonomi terhadap perlunyaindependensi auditor dalam perspektif pengauditan dapat dikaitkan
dengan dasar teorikeagenan the agency theory, yaitu hubungan antara pemilik principal dan manajemenagent. Dengan adanya perkembangan perusahaan
yang semakin besar, Wondabio jugamengatakan akan sering terjadi konflik principal, dalam hal ini adalah para pemegangsaham investor dan pihak agent
yang diwakili oleh pihak manajemen direksi. Denganbegitu, dapat disimpulkan bahwa teori agensi ini juga tergantung
pada kompleksitas operasi dari suatu perusahaan, dimana semakin tinggi kompleksitas operasi dari suatuperusahaan, maka diprediksikan akan semakin
tinggi pula konflik kepentingan yang adaantara agen dan prinsipal tersebut. Juga, teori agensi ini dapat terjadi apabila baik agenmaupun prinsipal terdapat 2 dua
kepentingan yang berbeda yang dapat berdampak padakeberlangsungan usaha dari suatu perusahaan.
Teori agensi ini juga dapat muncul akibatadanya asimetris informasi, dimana terdapat asumsi yang menurut Wondabio 2006:3bahwa manajemen yang
terlibat dalam perusahaan akan selalu memaksimumkan nilaiperusahaan dan memiliki kemungkinan atas tidak terpenuhinya tujuan-tujuan tertentu daripihak
prinsipal. Baik agen maupun prinsipal ingin mencapai visi dan misinya untukmenciptakan nilai perusahaan dengan cara dan jalurnya masing-masing. Dan
disinilah, letak peran dari auditor independen yang diharapkan dapat menciptakan serta menerapkan sikap independensi untuk dapat menjadi pihak penengah dalam
menanganikonflik kepentingan tersebut.
2.1.3. Teori Kepatuhan Compliance Theory
Menurut Hendrich 2012, terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif, Perspektif instrumental
mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan – tanggapan terhadap perubahan insentif, dan penalti yang
berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi
mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu – ilmu sosial khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses
sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten
dengan norma – norma internal mereka.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik Indonesia telah diatur dalam Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam – LK Nomor X.K.2, Lampiran keputusan ketua Bapepam –
LK Nomor: KEP – 36PM2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Peraturan – peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan
adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI untuk menyampaikan laporan
keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan compliance theory.
2.1.4. Laporan Keuangan