berjalannya aturan hukum dan penghormatan terhadap HAM serta perlindungan kepada kaum minoritas”
b. “Ekonomi pasar yang berfungsi dengan baik serta kemampuan
negara dalam menghadapi tekanan dan kekuatan pasar yang kompetitif di dalam Uni Eropa”.
c. “Memiliki kemampuan dan komitmen dalam rangka pencapaian
tujuan Uni Eropa di bidang politik, ekonomi dan moneter”. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keanggotaan Uni Eropa
diberikan ketika suatu negara telah memenuhi tiga kriteria, yaitu kriteria politik, ekonomi dan kriteria untuk memiliki visi yang sama dengan Uni Eropa dalam
pencapaian cita-cita bersama. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam penjabaran berikut ini Communication from The Commission to The
European Parliament and The Council, 2009-2010:3:
a. Kriteria Politik
Dalam laporan yang diberikan oleh Komisi Eropa ke Parlemen dan dewan Eropa Communication from The Commission to The European Parliament and
The Council, 2009-2010:6, di jelaskan bahwa kriteria politik bagi negara calon anggota Uni Eropa mengharuskan negara tersebut telah mencapai suatu tingkat
institusi kenegaraan yang stabil serta dapat menjamin berjalannya pemerintahan secara demokratis dan terlaksananya aturan-aturan hukum dan menjaga
kehormatan serta perlindungan terhadap kaum minoritas. Sejak pengajuan proposal keanggotaan Turki ke Uni Eropa pada tahun
1959, Turki mengalami berbagai macam instabilitas politik seperti kudeta yang
dilancarkan oleh elit militer 1960, 1971 dan 1980, invasi ke Cyprus Utara pada tahun 1974 dan peperangan dengan Kurd
istan Worker’s Party PKK, kelompok separatisme suku Kurdi yang ingin memisahkan diri dari Turki. Operasi militer
yang dilancarkan oleh tentara Turki ini melibatkan hingga 45 ribu tentara dan menyebabkan 15 ribu suku Kurdi kehilangan tempat tinggalnya dan menjadi
pengungsi di Irak Turkey Timeline, 2012. Negara-negara yang menginginkan menjadi anggota Uni Eropa, terutama
Turki, diharapkan tidak hanya mengakui prinsip Demokrasi dan aturan hukum yang berlaku, tetapi juga harus mempraktekkan prinsip-prinsip tersebut kedalam
kehidupan sehari-hari baik dalam bernegara maupun dalam ranah sosial masyarakat. Negara calon anggota juga harus menjamin bahwa lembaga-lembaga
negara yang ada bisa beroperasi dengan stabil. Dengan adanya stabilitas dalam lembaga-lembaga otoritas publik seperti kehakiman, keamanan dan pemerintahan
lokal, maka nilai-nilai Demokrasi dapat diterapkan. Selain kehidupan yang demokratis, kriteria Kopenhagen juga menekankan
terhadap penghormatan atas kaum minoritas. Penghormatan ini merupakan salah satu hal yang wajib dipenuhi dalam pemenuhan kriteria untuk menjadi anggota
Uni Eropa karena merupakan salah satu unsur perlindungan HAM yang tercantum dalam Konvensi Dewan Eropa mengenai perlindungan HAM. Selain itu, adanya
integrasi antara populasi minoritas dan mayoritas di suatu negara adalah syarat bagi terbentuknya negara yang Demokrasi Communication from The
Commission to The European Parliament and The Council, 2009-2010:13.
b. Kriteria Ekonomi