Metode dakwah Unsur-unsur Dakwah

20

3. Metode dakwah

Metode da’wah menyangkut masalah bagimana caranya da’wah itu harus dilaksanakan. Tindakan –tindakan atau kegiatan dakwah yang telah dirumuskan akan efektif bilamana dilaksanakan dengan mempergunakan cara-cara yang tepat. 16 Adapun Metode dakwah yaitu, cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i untuk menyampaikan materi, berdasarkan al-Qur’an surat an- Nahl ayat 125. 17                          Artinya: serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya danDialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Ayat tersebut memberikan gambaran tentang tata cara berdakwah dengan memerhatikan tiga hal: a. Pertama, dakwah dengan hikmah da’wah bi al-hikmah. Menurut Syeikh Muhammad Abduh, hikmah ialah” mengetahui rahasia dan faedah segala sesuatu”. Yang dimaksud segala sesuatu kull al-Syai di sini adalah segala unsur yang tercakup dalam pelaksanaan dakwah : isi dakwah, unsur manusia yang dihadapi, unsur kondisi ruang dan waktu, unsur bentuk dan cara dakwah yang sesuai. Dengan demikian 16 Abd.Rosyad Shaleh, Manajemen dak’wah Islam Jakarta: Bulan bintang, 1977, h. 72. 17 Siti Uswatun Khasanah, Berdakwah Dengan Jalan Debat antara muslim dan non muslim,Yogyakarta: STAIN Purwokerto dan pustaka Pelajar, 2007, h. 31. 21 dapat dikatakan, bahwa hikmah itu berarti kemampuan untuk memilih bentuk yang tepat dan mempergunakan secara efektif. b. Kedua, pelajaran yang baik al-mauizhah al-hasanah, yaitu ucapan yang berisi nasihat-nasihat yang baik dan bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya. Karena itu mauizhah hasanah ini mencakup ketelitian dan kelemah lembutan dalam berbicara, bagaimana memilih kata yang tepat agar tidak menyinggung perasaan mad’u objek dakwah. c. Berdiskusi dengan cara yang terbaik wa jadilhum bi alati hia ahsan, yaitu dengan bertukar pikiran untuk mendorong agar berpikir secara benar melalui cara yang terbaik. 18

4. Wasilah al-Da’wah Media Dakwah