Implementasi alternatif strategi yang dipilih
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pemasaran es krim kacang merah selama 30 hari atau satu bulan bisa mencapai 800 kemasan 50
ml dengan persentase 119,94 dan total penjualan Rp 1.600.000,-. 2
Penilaian konsumen terhadap es krim kacang merah Penilaian konsumen terhadap “Es Krim Kacang Merah”
dilakukan dengan cara memberikan angket pemasaran secara langsung kepada konsumen pada saat pameran Proyek Akhir di
Benteng Vredeburg, Malioboro, Yogyakarta. Pameran Proyek Akhir dilaksanakan dari tanggal 14-27 Juni 2010.
Dari hasil perhitungan penilaian konsumen terhadap produk Es Krim Kacang Merah dapat diketahui bahwa:
Nilai maksimum = 1 x 30 = 30
Nilai maksimum = 4 x 30 = 120
Nilai rata – rata ideal Æ
½ ½
1 = ½ 150
= 75 Standar
deviasi ideal
SDi Æ SDi = 1 6
SDi = 1 6 1 = 1 6 90
= 15 Pengkategorian variabel pernyataan kuisioner pemasaran, sebagai
berikut: Baiktinggi
= SDi
= 75 + 15 =
90
Cukupsedang = SDi sampai dengan
SDi = 75 – 15 sampai dengan 75 + 15
= 60 sampai dengan 90 Burukrendah =
SDi = 75 – 15
= 60
Tabel 13. Frekuensi kecenderungan presepsi konsumen terhadap pemasaran es krim kacang merah
Keterangan Nilai n
Baiktinggi 90 14
58,3 Cukupsedang
60 – 90 10
41,7 Burukrendah 60
- -
Jumlah 24 100
Dari data diatas dapat diketahui bahwa skor tertinggi menurut tanggapan konsumen pada waktu Pameran Tugas Akhir adalah pada
pernyataan harga relatif murah, sedangkan skor terendah dengan pernyataan pemberian potongan harga untuk pembelian Rp 25.000.
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah keterangan tanggapan konsumen tentang pernyataan produk es krim kacang merah, yaitu :
Produk inovatif memperoleh skor 104 dengan rerata 3,47 dan persentase 4,61, hal ini menunjukkan bahwa produk es krim kacang
merah merupakan produk es krim yang masih jarang ditemukan di pasaran oleh konsumen sehingga konsumen beranggapan es krim kacang merah
adalah produk yang inovatif.
Kualitas produk bagus memperoleh skor 88 dengan rerata 2,93 dan persentase 3,90, hal ini menunjukkan bahwa produk yang dijual telah
memiliki kualitas yang bagus. Dengan kualitas yang bagus maka produk es krim kacang merah berani bersaing dengan produk-produk sejenis
dipasaran. Penampilan produk secara keseluruhan menarik memperoleh skor
87 dengan rerata 2,90 dan persentase 3,85, hal ini menunjukkan bahwa produk es krim kacang merah memiliki karakteristik yang baik.
Penampilan secara keseluruhan dilihat dari penampilan produknya sampai aroma, tekstur, dan warna es krim kacang merah.
Rasa produk dapat diterima memperoleh skor 92 dengan rerata 3,07 dan persentase 4,07, hal ni menunjukkan bahwa produk es krim
memiliki rasa yang enak dan khas. Konsumen dapat menerima rasa dari es krim kacang merah, padahal masyarakat beranggapan bahwa kacang
merah beraroma langu. Pada pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa rasa langu yang dikhawatirkan dapat teratasi dan tidak berlaku pada produk es
krim kacang merah ini. Ukuran kemasan produk beragam memperoleh skor 88 dengan
rerata 2,93 dan persentase 3,90, hal ini menunjukkan bahwa es krim kacang merah dengan berbagai pilihan ukuran kemasan sesuai dengan
keinginan konsumen. Ukuran yang bervariasi membuat konsumen bisa memilih ukuran yang seberapa yang sesuai dengan keinginannya.
Kemasan produk menarik memperoleh skor 90 dengan rerata 3,00 dan persentase 3,99, hal ini menunjukkan bahwa kemasan produk es
krim kacang merah sudah baik dan sesuai dengan keinginan konsumen. Kemasan es krim kacang merah berupa cup plastik dengan kode 5 yang
artinya tahan terhadap bahan kimia, juga disertai sendok es krim yang terbuat dari kayu, selain cup untuk kemasannya es krim kacang merah
yang dijual juga menggunakan cone es krim yang terbuat dari wafer sehingga bisa dikonsumsi, tergantung keinginan konsumen ingin
menggunakan cup atau cone. Harga jual sesuai dengan produknya memperoleh skor 102 dengan
rerata 3,40 dan persentase 4,52, hal ini menunjukkan bahwa harga sudah sesuai dengan kualitas produk yang diberikan. Es krim kacang merah
diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan resep standar sehingga rasa yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik produk
yang ditetapkan. Harga relatif murah memperoleh skor 105 dengan rerata 3,50 dan
persentase 4,65, hal ini menunjukkan bahwa harga es krim kacang merah Rp 2.000,- per cup dengan netto 50 ml sudah sesuai dengan
sebagian besar keinginan konsumen. Penetapan harga es krim kacang merah telah dihitung berdasarkan biaya produksi, penyusutan alat, dan gaji
karyawan. Penetapan harga menggunakan metode mark up 34, karena harga jual yang diinginkan Rp 2.000,- kemasan dan menyesuaikan harga
jual produk es krim dipasaran. Diinginkan harga Rp 2.000,- supaya harga
relatif terjangkau oleh konsumen sehingga dapat memperoleh jumlah penjualan yang banyak dan melebihi BEP.
Pemberian potongan harga untuk pembelian Rp 25.000,- memperoleh skor 82 dengan rerata 2,73 dan persentase 3,63, hal ini
menunjukkan bahwa pemberian potongan harga tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Karena untuk mendapatkan potongan harga
pembelian es krim kacang merah harus Rp 25.000. Memberikan contoh produk untuk dicoba memperoleh skor 93
dengan rerata 3,10 dan persentase 4,12, hal ini menunjukkan bahwa konsumen antusias dengan sampel yang diberikan saat Pameran Proyek
Akhir. Pengujung yang mencicipi sampel menjadi yakin dengan produk yang akan dibeli, karena telah mencicipi sebelumnya.
Memperkenalkan produk dengan brosur memperoleh skor 88 dengan rerata 2,93 dan persentase 3,90, hal ini menunjukkan bahwa
konsumen membutuhkan informasi mengenai produk secara tertulis. Memperkenalkan produk tidak hanya melalui lisan tetapi juga melalui
tulisan, karena tidak semua konsumen bersedia dan memiliki waktu untuk mendengarkan saat penjual memperkenalkan produknya.
Mengiklankan melalui sms, facebook, dan twitter memperoleh skor 83 dengan rerata 2,77 dan persentase 3,68, hal ini menunjukkan bahwa
media iklan dengan menggunakan teknologi yang ada sesuai dengan keinginan konsumen yang datang saat pameran karena pada dasarnya tidak
sedikit pengunjung Pameran Proyek Akhir yang berminat karna
memperoleh sms dan membaca status yang bersifat iklan di facebook dan twitter.
Bentuk promosi menarik memperoleh skor 96 dengan rerata 3,20 dan persentase 4,25, hal ini menunjukkan bahwa promosi yang
dilakukan sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Promosi dilakukan dengan memberikan contoh produk untuk dicoba, potongan harga dengan
ketentuan, dan memberikan sticker sebagai souvenir untuk konsumen. Penjualan langsung pada konsumen memperoleh skor 100 dengan
rerata 3,33 dan persentase 4,43, hal ini menunjukkan bahwa penjualan es krim kacang merah secara langsung kepada konsumen sudah sesuai
dengan keinginan konsumen. Lokasi penjualan strategis memperoleh skor 104 dengan rerata
3,47 dan persentase 4,61, hal ini menunjukkan bahwa lokasi penjualan strategis sesuai dengan keinginan konsumen. Lokasi yang strategis sangat
menguntungkan karena akan mendatangkan calon konsumen diluar perkiraan.
Produk tersedia dan mudah diperoleh memperoleh skor 88 dengan rerata 2,93 dan persentase 3,90, menunjukkan bahwa persediaan produk
yang dijual kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Persediaan produk es krim kacang merah disesuaikan dengan besarnya permintaan pasar
sedangkan pengunjung Pameran Proyek Akhir setiap harinya sulit diduga jumlahnya.
Tempat penjualan representatif dan menarik memperoleh skor 87 dengan rerata 2,90 dan persentase 3,85, hal ini menunjukkan bahwa
tempat penjualan kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Tempat yang digunakan saat Pameran Proyek Akhir terbatas dan digunakan
bersama-sama maka ketika pengunjung datang secara bersamaan tempat penjualan menjadi terkesan sempit.
Penataan tempat penjualan menarik memperoleh skor 99 dengan rerata 3,30 dan persentase 4,38, hal ini menunjukkan bahwa penataan
tempat sesuai dengan keinginan konsumen. Penataan diatur sedemikian supaya calon konsumen tertarik untuk mampir kemudian berminat
membeli produk. Suasana tempat penjualan nyaman dan bersih memperoleh skor 83
dengan rerata 2,77 dan persentase 3,63, hal ini menunjukkan bahwa suasana tempat penjualan kurang sesuai dengan keinginan konsumen.
Tempat yang terbatas membuat konsumen kurang nyaman karena harus berdesak-desakkan atau bahkan bergantian dengan konsumen lain.
Pelayanan penjual cepat memperoleh skor 91 dengan rerata 3,03 dan persentase 4,03, hal ini menunjukkan bahwa pelayanan penjual
sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan produk yang telah disiapkan maka penjual bisa dengan cepat melayani konsumen.
Komunikasi interaktif kepada pembeli memperoleh skor 102 dengan rerata 3,40 dan persentase 4,52, hal ini menunjukkan bahwa
konsumen menyukai komunikasi yang interaktif. Konsumen yang datang
akan merasa dihargai ketika penjual menegurnya terlebih dahulu sehingga bisa menciptakan situasi komunikasi yang interaktif.
Penampilan penjual menarik memperoleh skor 103 dengan rerata 3,43 dan persentase 4,56, hal ini menunjukkan bahwa penampilan
penjual sesuai dengan keinginan konsumen. Penjual menggunakan seragam, pakaian yang rapi, bersih dan sopan sehingga menarik perhatian
konsumen. Penjual ramah dan tanggap memperoleh skor 102 dengan rerata
3,40 dan persentase 4,52, hal ini menunjukkan bahwa penjual yang ramah dan tanggap sesuai dengan keinginan konsumen. Antusiasme
konsumen akan nampak ketika penjual bersikap ramah dan tanggap terhadap konsumen.
Penjual komunikatif memperoleh skor 101 dengan rerata 3,37 dan persentase 4,47, hal ini menunjukkan bahwa konsumen merasa penjual
berkomunikasi baik dengannya. Sewajarnya bila calon pembeli bertanya- tanya dan berkomunikasi dengan penjual, maka penjual harus
mengimbanginya dengan sikap komunikatif.