Maka bidan terutama yang bertugas dalam pemberian imunisasi perlu mengetahui penggolongan vaksin berdasarkan sensitivitas terhadap suhu berikut ini
agar dapat melakukan penyimpanan vaksin dengan tepat. Penggolongan vaksin berdasarkan sensitivitas terhadap suhu yaitu vaksin sensitif beku freeze sensitive
atau FS yang merupakan golongan vaksin yang akan rusak terhadap suhu di bawah 0° C beku. Vaksin tersebut adalah vaksin Hepatitis B, DPT, DPT-HB, DT, dan TT.
Serta vaksin sensitif panas heat sensitive atau HS yang merupakan golongan vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang berlebih. Vaksin
tersebut adalah vaksin BCG, Polio, dan Campak Maryunani, 2010, hlm. 225. Prosedur penyimpanan dan transportasi vaksin imunisasi terbagi atas dua
yaitu : rantai vaksin dan kualitas vaksin. Berikut ini adalah penjabaran dari kedua bagian tersebut.
a. Rantai Vaksin
Rantai vaksin adalah rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai prosedur untuk menjamin kualitas
vaksin sejak dari pabrik sampai diberikan kepada pasien. Rantai vaksin terdiri dari proses penyimpanan vaksin di kamar dingin atau kamar beku, di lemari pendingin,
di dalam alat pembawa vaksin, serta pentingnya alat-alat untuk mengukur dan mempertahankan suhu. Dampak perubahan suhu pada vaksin hidup dan mati
berbeda. Untuk itu harus diketahui suhu optimum untuk setiap vaksin sesuai petunjuk penyimpanan dari pabrik masing-masing Ranuh. el. all, 2011, hml. 187.
1 Suhu Optimum Untuk Vaksin Hidup
Secara umum semua vaksin sebaiknya disimpan pada suhu +2° C sd +8° C, di atas suhu +8° C vaksin hidup akan cepat mati, vaksin polio hanya bertahan 2 hari,
vaksin BCG dan campak yang belum dilarutkan mati dalam 7 hari. Potensi vaksin
Universitas Sumatera Utara
hidup masih tetap baik pada suhu kurang dari 2° C sampai dengan beku. Vaksin polio oral yang belum dibuka bertahan lebih lama 2 tahun bila disimpan pada suhu
-25° C – -15° C, namun hanya bertahan 6 bulan pada suhu +2° C – +8° C Ranuh. el. all, 2011, hml. 187.
Vaksin BCG dan campak berbeda, walaupun disimpan pada suhu -25° C – -15° C, umur vaksin tidak lebih lama dari suhu +2° C sd +8° C, yaitu BCG dan
campak yang belum dilarutkan tidak perlu disimpan di -25 – -15° C atau di dalam freezer Ranuh. et. all, 2011. Hlm. 187.
2 Suhu Optimum Untuk Vaksin Mati
Vaksin mati inaktif sebaiknya disimpan dalam suhu +2° C – +8° C juga, bila disimpan pada suhu dibawah +2° C beku vaksin mati inaktif akan cepat
rusak. Bila beku dalam suhu -0,5° C vaksin hepatitis B dan DPT-Hepatitis B kombinasi akan rusak dalam setengah jam, tetapi dalam suhu di atas 8° C vaksin
hepatitis B bisa bertahan sampai 30 hari, DPT-Hepatitis B kombinasi sampai 14 hari. Bila dibekukan dalam suhu -5° C – -10° C vaksin DPT , DT dan TT akan rusak
dalam 1,5 – 2 jam, tetapi dalam suhu di atas 8° C masih bisa bertahan sampai 14 hari Ranuh. et. all, 2011. Hlm. 188.
3 Kamar Dingin Dan Kamar Beku
Kamar dingin cold room dan kamar beku freeze room umumnya berada di pabrik, distributor pusat, departemen kesehatan atau dinas kesehatan propinsi, berupa
ruang yang besar dengan kapasitas 5 – 100 �
3
, untuk menyimpan vaksin dalam jumlah yang besar. Suhu kamar dingin berkisar antara -2° C – +8° C, terutama
untuk menyimpan vaksin yang tidak boleh beku. Suhu kamar beku berkisar antara - 25° C – -15° C, untuk menyimpan vaksin yang boleh beku, terutama vaksin polio.
Universitas Sumatera Utara
Kamar dingin dan beku harus beroperasi terus menerus, menggunakan 2 alat pendingin yang bekerja secara bergantian. Ranuh. el. all, 2011, hml. 188.
Aliran listrik tidak boleh terputus sehingga harus dihubungkan dengan pembangkit listrik yang secara otomatis akan berfungsi bila listrik mati. Suhu
ruangan harus dikontrol setiap hari dari data suhu yang tercatat secara otomatis. Alarm akan berbunyi bila suhu kurang dari 2° C, atau diatas 8° C, atau listrik padam.
Pintu tidak boleh sering dibuka tutup. Kamar dingin dan kamar beku tidak boleh digunakan untuk membuat cool pack atau cold pack, atau meletakkan benda-benda
lain. Pembuatan cool pack atau cold pack menggunakan lemari pendingin tersendiri Ranuh. el. all, 2011, hml. 188.
4 Lemari Es Dan Freezer
Setiap lemari es sebaiknya mempunyai 1 stop kontak tersendiri . Jarak lemari es dengan dinding belakang 10 – 15 cm, kanan kiri 15 cm, sirkulasi udara
disekitarnya harus baik. Lemari es tidak boleh terkena panas matahari langsung. Suhu di dalam lemari es harus berkisar +2° C – +8° C, digunakan untuk
menyimpan vaksin-vaksin hidup maupun mati, dan untuk membuat cool pack kotak dingin cair. Sedangkan suhu di dalam freezer berkisar antara -25° C – -15° C,
khusus untuk menyimpan vaksin polio dan pembuatan cold pack kotak es beku Ranuh. el. all, 2011, hml. 189.
Termostat di dalam lemari es harus diatur sedemikian rupa sehingga suhunya berkisar antara +2°C – +8°C dan suhu freezer berkisar -15°C - -25°C.
Perubahan suhu dapat diketahui setelah 24 jam pengaturan termostat, dengan melihat termometer Dial atau Muller yang diletakkan pada rak ke 2. Di dalam lemari es lebih
baik bila dilengkapi freezer watch atau freezer tag pada ke 3, untuk memantau apakah suhunya pernah mencapai dibawah 0 derajat Ranuh. el. all, 2011, hml. 189.
Universitas Sumatera Utara
Setelah suhu stabil, posisi termostat jangan diubah, sebaiknya termostat difiksasi dengan pita perekat selotape agar tidak tergeser ketika mengambil atau meletakkan
vaksin. Sebaiknya pintu lemari es hanya dibuka dua kali sehari, yaitu ketika mengambil vaksin dan mengembalikan sisa vaksin, sambil mencatat suhu lemari es
Ranuh. el. all, 2011, hml. 189. Pintu lemari es ada dua jenis membuka ke depan dan membuka ke atas,
masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Lemari es dengan pintu membuka ke atas lebih dianjurkan untuk penyimpanan vaksin Ranuh. el. all, 2011,
hml. 189.
Tabel perbedaan lemari es dengan pintu membuka ke depan dan ke atas
Pintu membuka ke depan Pintu membuka ke atas
Suhu tidak stabil. Pada saat pintu dibuka ke depan, suhu
dingin turun dari atas ke bawah dan keluar
Bila listrik padam relatif tidak bertahan lama
Jumlah vaksin yang bisa disimpan lebih sedikit
Susunan vaksin lebih mudah dilihat dari depan
Suhu lebih stabil, Pada saat pintu dibuka ke atas, suhu
dingin turun dari atas ke bawah, tidak keluar
Bila listrik padam relatif bisa bertahan lebih lama
Jumlah vaksin yang bisa disimpan lebih banyak
Susunan vaksin lebih sulit dikontrol karena bertumpuk sulit dilihat dari
atas Karet-karet pintu harus diperiksa kerapatannya, untuk menghindari keluarnya
udara dingin. Bila pada dinding lemari es telah terdapat bunga es, atau di freezer telah mencapai tebal 2-3 cm harus segera dilakukan pencairan defrost. Sebelum
melakukan pencairan, pindahkan semua vaksin ke cool box atau lemari es yang lain. Cabut kontak listrik lemari es, biarkan pintu lemari es dan freezer terbuka selama 24
jam, kemudian dibersihkan. Setelah bersih, pasang kembali kontak listrik, tunggu
Universitas Sumatera Utara
sampai suhu stabil. Setelah suhu lemari suhu lemari sedikitnya mencapai +8° C dan suhu freezer -15° C, masukkan vaksin sesuai tempatnya Ranuh. el. all, 2011, hml.
190. 5
Susunan Vaksin Di Dalam Lemari Es Vaksin hidup dan vaksin inaktif mempunyai daya tahan berbeda terhadap
suhu dingin, maka kita harus mengenali bagian yang paling dingin dari lemari es. Freezer hanya untuk membuat es batu atau cold pack, yang dapat digunakan untuk
mempertahankan suhu lemari es bila listrik mati, dengan meletakkan es batu atau cold pack diantara vaksin-vaksin, sampai listrik menyala kembali Ranuh. el. all,
2011, hml. 190. Vaksin hidup diletakkan dekat dengan bagian yang paling dingin, sedangkan
vaksin mati jauh dari bagian yang paling dingin. Diantara kotak-kotak vaksin beri jarak selebar jari tangan sekitar 2 cm agar udara dingin bisa menyebar merata ke
semua kotak vaksin Ranuh. el. all, 2011, hml. 191. Bagian paling bawah tidak untuk menyimpan vaksin tetapi khusus untuk
meletakkan cool pack, pendingin untuk membawa vaksin di dalam termos, dan untuk mempertahankan suhu bila listrik mati. Pelarut vaksin jangan disimpan di dalam
lemari es atau freezer, karena akan mengurangi ruang untuk vaksin, dan akan pecah bila beku. Penetes dropper vaksin polio juga tidak boleh diletakkan di lemari es
atau freezer karena akan menjadi rapuh, mudah pecah Ranuh. el. all, 2011, hml. 193.
Tidak boleh menyimpan makanan, minuman, obat-obatan atau benda-benda lain di dalam lemari es vaksin, karena akan mengganggu stabilitas suhu karena sering
dibuka Ranuh. el. all, 2011, hml. 193.
Universitas Sumatera Utara
6 Lemari Es Dengan Pintu Membuka Ke Depan
Bagian yang paling dingin lemari es ini adalah di bagian paling atas freezer. Di dalam freezer untuk membuat es batu atau mendinginkan cold pack, sedangkan
rak tepat di bawah freezer untuk meletakkan vaksin-vaksin hidup, karena tidak mati pada suhu rendah. Rak yang lebih jauh dari freezer rak ke 2 dan 3 untuk
meletakkan vaksin-vaksin mati inaktif, agar tidak terlalu dekat freezer, untuk menghindari rusak karena beku. Termometer Dial atau Muller diletakkan pada rak ke
2, freeze watch atau freeze tag pada rak ke 3 Ranuh. el. all, 2011, hml. 193. 7
Lemari Es Dengan Pintu Membuka Ke Atas Bagian yang paling dingin dalam lemari es ini adalah bagian tengah
evaporator yang membujur dari depan ke belakang. Oleh karena itu vaksin hidup diletakkan di kanan-kiri bagian yang paling dingin evaporator. Vaksin mati
diletakkan di pinggir, jauh dari evaporator . Beri jarak antara kotak-kotak vaksin selebar jari tangan sekitar 2 cm. Letakkan termometer Dial atau Muller atau freeze
watch atau freeze tag dekat vaksin mati Ranuh. el. all, 2011, hml. 194. 8
Wadah Pembawa Vaksin Untuk membawa vaksin dalam jumlah sedikit dan jarak tidak terlalu jauh
dapat menggunakan cold box kotak dingin atau vaccine carrier termos. Cold box berukuran lebih besar, dengan ukuran 40-70 liter, dengan penyekat suhu dari
poliuretan, selain untuk transportasi dapat pula untuk menyimpan vaksin sementara. Untuk mempertahankan suhu vaksin di dalam kotak dingin atau termos dimasukkan
cold atau cool pack Ranuh. el. all, 2011, hml. 195.
Universitas Sumatera Utara
9 Cold Pack Atau Cool Pack
Cold pack berisi air yang dibekukan dalam suhu -15°C – -25°C selama 24 jam, dibuat dalam wadah plastik berwarna putih. Cool pack berisi air dingin tidak
beku yang didinginkan dalam suhu +2°C – +8°C selama 24 jam, dibuat di dalam wadah plastik berwarna merah atau biru. Cold pack beku dimasukkan ke dalam
termos untuk mempertahankan suhu vaksin ketika membawa vaksin hidup sedangkan cool pack cair untuk membawa vaksin hidup dan vaksin mati inaktif
Ranuh. el. all, 2011, hml. 195.
b. Kualitas Vaksin