Berpikir Kritis Matematik Berpikir Kreatif Matematik

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 M-165 3. Mengetahui mana di antara pendekatan pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Awal Siswa TKAS yang lebih berperan dalam menghasilkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa. 4. Mengetahui apakah terdapat asosiasi antara kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa. MANFAAT PENELITIAN Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi siswa, penerapan pembelajaran dengan Kooperatif Think-Talk-Write TTW sebagai salah satu sarana untuk melibatkan aktivitas siswa secara optimal dalam memahami konsep matematika sehingga konsep yang semula abstrak akan lebih cepat dipahami secara terintegrasi. 2. Bagi peneliti, merupakan pengalaman yang berharga sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematik pada berbagai jenjang pendidikan. BERPIKIR KRITIS MATEMATIK, BERPIKIR KREATIF MATEMATIK, DAN THINK-TALK- WRITE

1. Berpikir Kritis Matematik

Mulyana 2008 : 14 menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis matematik adalah kemampuan berpikir yang ditandai dengan kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan, kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan, kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil, kemampuan mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda, kemampuan mengungkap datadefinisiteorema dalam menyelesaikan masalah, dan kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian suatu masalah. Harsanto 2005:45 menyatakan bahwa ciri orang yang berpikir kritis meliputi: 1 Membedakan antara fakta, non fakta dan opini; 2 Membedakan antara kesimpulan definitif dan sementara; 3 Menguji tingkat kepercayaan; 4 Membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan; 5 Berpikir kritis atas materi yang dibacanya; 6 Membuat keputusan; 6 Mengidentifikasi sebab dan akibat; 7 Mempertimbangkan wawasan lain; 8 Menguji pertanyaan yang dimilikinya. Berpikir kritis matematik adalah proses kemampuan siswa untuk mengidentifikasi asumsi yang digunakan; merumuskan pokok-pokok permasalahan; menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil; mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda; mengungkap konsep, teorema atau definisi yang digunakan; serta mengevaluasi argumen yang relevan dalam menyelesaikan suatu masalah.

2. Berpikir Kreatif Matematik

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, yaitu sesuatu yang berbeda dari ide-ide yang dihasilkan kebanyakan orang. Coleman dan Hammen Yudha, 2004: 63 menyatakan bahwa berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan dan karya seni. Sejalan dengan pendapat Coleman dan Hammen, Sukmadinata, 2004:177 mengemukakan, “Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian originality dan ketajaman pemahaman insight dalam mengembangkan sesuatu generating”. Munandar Nurlaelah, 2009 : 37 mengemukakan aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur kreativitas yaitu kelancaran fluency, keluwesan flexibiliy, keaslian originality, dan keterincian elaboration. Sejalan dengan pendapat munandar tersebut, Nurlaelah 2009 : 18 menyatakan bahwa Wahyu HMeningkatkan Kemampuan Berpikir M-166 kreativitas matematika adalah tingkat kemampuan matematika mahasiswa yang memiliki ciri-ciri kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterincian. Nicholl Rohaeti, 2008 : 18 mengatakan bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjadi orang kreatif adalah: mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya; berpikir empat arah; memunculkan banyak gagasan; mencari kombinasi terbaik dari gagasan-gagasan itu; memutuskan mana kombinasi terbaik; dan melakukan tindakan. Berpikir kreatif matematik adalah kemampuan yang meliputi keaslian, kelancaran, kelenturan, dan keterperincian respon siswa dalam menggunakan konsep-konsep matematika.

3. Think-Talk-Write TTW