99 Pada siklus II siswa RI sudah tidak mengalami kesulitan membaca.
Kalimat yang dibaca pada siklus I sudah dapat dibaca dengan lafal yang benar dan pelafalan sudah mulai membaik pada siklus II.
Contoh membaca pada siswa RDA sebagai berikut. MusIm k
əmaraw tiba Saat musIm k
əmaro matahari bərsinar tərik Pada musIm k
əmaraw langit tərliat cərah udara trasa panas
Tubuh mudah berkeri ŋat
DaUn-daUn berguguran KaKtus c
ɔcɔk ditanam saat musim kemaraw Baju ya
ŋ dijəmur mudah keriŋ
Kesalahan melafalkan pada siklus I sudah dapat diperbaiki pada siklus II, siswa RDA sudah melafalkan kata dengan baik dan tepat.
2. Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat yang mencakup nada dan tekanan. Intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya
tekanan pada kalimat serta memperhatikan jeda. Pada siklus I siswa masih datar saat membaca tidak memperhatikan tinggi rendahnya nada
dan keras lembutnya suara. Karena siswa masih asal dalam membaca. Beberapa contoh siswa yang membaca dengan intonasi yang belum tepat
sebagai berikut. Contoh membaca siswa ACV sebagai berikut.
“Musim Kemarau” “Saat musim kemarau, matahari bersinar terik.”
100 Berdasarkan contoh cara membaca siswa di atas, siswa ACV
mengawali membaca pada judul bacaan dengan sangat cepat. Siswa ACV sudah lancar dalam membaca namun siswa ini tidak memperhatikan
tinggi rendahnya nada saat membaca sehingga saat didengar huruf yang dibaca kurang begitu jelas. Selain itu siswa ACV ketika membaca tidak
memprhatikan tanda baca yang harusnya terdapat jeda pada bacaan tersebut dan berhenti sebentar saat membacanya.
Contoh membaca siswa RI sebagai beikut. “Musim Kemarau”
“Musim kemarau tiba.” “Saat musim kemarau, matahari bersinar terik.”
Berdasarkan contoh cara membaca siswa di atas, siswa RI membaca dengan sangat lambat dan membaca tiap kata perkata dengan sangat datar.
Tidak ada tinggi rendahnya nada saat membaca. Sesekali siswa berhenti membaca. Siswa juga tidak memeperhatikan tanda berhenti.
Siklus II kesulitan membaca siswa mulai berkurang dengan melakukan tes membaca pada siklus II dengan bacaan yang sama.
Peningkatan pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut. Contoh membaca siswa ACV sebagai berikut.
“Musim Kemarau” “Saat musim kemarau, matahari bersinar terik.”
Pada siklus II siswa ACV sudah menunjukkan peningkatan lebih baik aaat membaca. Siswa ACV saat membaca pada siklus II lebih
memperhatikan tinggi rendahnya nada saat membacanya. Selain itu siswa
101 ACV juga sudah memperhatikan jeda, tahu ketika harus berhenti atau
tidak dan mengetahui tanda-tanda untuk berhenti. Contoh membaca siswa RI sebagai beikut.
“Musim Kemarau” “Musim kemarau tiba.”
“Saat musim kemarau, matahari bersinar terik.”
Pada siklus II siswa RI sudah dapat bersuara dengan cukup baik saat membaca dan nada suara saat membacanya sudah lebih baik dari
sebelumnya. Membaca dengan memperhatikan tinggi rendahnya nada. Tidak membaca dengan nada yang datar lagi. Selain itu siswa Ri juga
sudah dapat memperhatikan jeda saat membaca, mengetahui kapan saat berhenti atau tidak.
3. Kelancaran