Indikator Keaktifan Siswa Keaktifan Siswa a. Pengertian Keaktifan Siswa

26 dalam pembelajaran memberikan pada peserta secara individual dan kelompok, memberikan kesempatan diskusi dan tanya jawab, memberikan tugas pada peserta untuk mempelajari bahan dan mencakup hal-hal yang belum jelas dan penting, memberikan kesempatan pada peserta melakukan percobaan- percobaan secara berkelompok. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan dalam pembelajaran merupakan aktivitas yang dimiliki siswa dalam belajar yang berupa pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna baik yang bisa diamati konkret seperti mendengar, menulis, membaca, menyanyi, menggambar, dan berlatih maupun yang sulit diamati abstrak seperti kegiatan-kegiatan psikis seperti menggunakan pengetahuan dalam memecahkan permasalahan, membandingkan konsep, menyimpulkan hasil pengamatan, dll.

b. Indikator Keaktifan Siswa

Menurut Sardiman 2011: 101 keaktifan siswa dalam belajar dapat diklasifikasikan menjadi delapan kategori yaitu Kategori Visual activities yang meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain; Kategori Oral activities yang meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi; Kategori Listening activities yang meliputi mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik dan pidato; Kategori Writing activities yang meliputi menulis cerita, karangan, laporan angket, dan menyalin; Kategori Drawing activities yang meliputi menggambarkan, membuat grafik, peta, dan diagram; Kategori Motor yang meliputi melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, 27 bermain, berkebun, dan beternak; Kategori Mental yang meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; dan yang terakhir Kategori Emotional yang meliputi menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Menurut Syaiful Sagala 2006: 124-134, keaktifan terdiri dari dari dua jenis yaitu keaktifan jasmani dan keaktifan rohani. Keaktifan jasmani dan rohani tersebut antara lain keaktifan indra, keaktifan akal, keaktifan ingatan, dan keaktifan emosi. Menurut Sudjana 2010: 72 keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dari keikutsertaan siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan, keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran, bertanya kepada guru atau siswa lain bila menemui kesulitan dalam pemahaman materi yang diberikan guru, berusaha mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah, selalu melatih diri dalam memecahkan masalah dan soal, serta menilai kemampuan dirinya dengan hasil- hasil yang diperoleh. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa dikatakan aktif apabila terdapat indikator berupa aktivitas fisik dan non-fisik. Aktivitas fisik tersebut diantaranya Oral activities, Listening activities, Writing activities, Drawing activities, dll. Sedangkan aktivitas non-fisik berupa aktivitas- aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan psikis dan penggunaan pengetahuan, berfikir, menyimpulkan, dll.

7. Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PEKALONGAN

2 27 164

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

0 2 23

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving ( Cps ) Pada Siswa Kelas Ii Sdn Bumiayu 01 Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 21

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

HUBUNGAN KARAKTER SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 124

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 1 248

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Elemen Pasif Dalam Rangkaian Listrik Arus Searah melalui Penerapan Model Pembelajaran Post Solution Posing Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yo

0 9 169

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 208

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA.

0 0 186