34 Siswa kelas XI TL 1 program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
TITL SMK Negeri 3 Yogyakarta dapat dikatakan memiliki keaktifan dan hasil belajar yang masih rendah pada mata pelajaran Pengendali Magnetik. Hal ini
terlihat dari banyak siswa yang masih pasif ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa masih takut untuk bertanya dan mengemukakan
pendapatnya serta masih ada siswa yang berkonsentrasi pada alat komunikasinya dan berbicara dengan teman di dekatnya saat guru sedang
menjelaskan materi. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk perbaikan pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik khususnya pada mata pelajaran Pengendali Magnetik.
Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan mampu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa XI TL 1 program
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada mata pelajaran Pengendali Magnetik khususnya pada kompetensi dasar Mengoperasikan mesin produksi
dengan pengendali elektromagnetik.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving pada mata pelajaran Pengendali Magnetik dapat meningkatkan keaktifan
siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta?
35 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving
pada mata pelajaran Pengendali Magnetik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri
3 Yogyakarta?
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Suyanto dalam Subyantoro 2009: 7 mendefinisikan penelitian
tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Sedangkan menurut Kemmis Wina Sanjaya, 2009: 24 penelitian tindakan kelas
adalah suatu bentuk penelititan reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena ada kepedulian bersama terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengendali
Magnetik siswa kelas XI SMK Negeri 3 Yogyakarta yang perlu ditingkatkan. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Pengendali Magnetik adalah dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Yogyakarta melalui empat tahap utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Tindakan tersebut sesuai dengan penjelasan Susilo 2007: 19 penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Empat langkah utama yang saling berkaitan itu dalam penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu
siklus. Wina Sanjaya 2009: 56 membuat Model Spiral yang menjelaskan masing-masing seperti pada Gambar 1 di bawah ini: