2.3. Sikap Tubuh Alamiah
Baird dalam Merulalia 2010, mengemukakan bahwa sikap tubuh yang alamiah merupakan sikap atau postur tubuh yang sesuai dengan anatomi tubuh selama
proses kerja, sehingga tidak ada pergeseran maupun penekanan pada bagian-bagian penting organ tubuh yang akhirnya tercapai suatu keadaan tubuh yang rileks tanpa
adanya keluhan muskuloskletal ataupun keluhan lainnya. Posisi tubuh yang tidak alamiah dan cara kerja yang tidak ergonomis selama
melakukan pekerjaan dalam kurun waktu yang cukup lama dan dilakukan terus menerus akan mengakibatkan berbagai gangguan pada pekerja antara lain:
1. Rasa sakit pada bagian-bagian tertentu sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan seperti pada tangan, kaki, perut, punggung, pinggang, leher, dan lain-lain.
2. Menurunnya motivasi dan kenyamanan kerja. 3. Gangguan gerakan pada bagian tubuh tertentu, misalnya kesulitan menggerakkan
kaki, tangan maupun leherkepala. 4. Jika berkepanjangan, dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tubuh
tulang miring, bongkok.
2.4. Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh
adalah suatu
usaha mengkoordinasikan
sistem muskuloskletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur, dan
kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, dan melakukan aktifitas sehari-hari. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko
cidera pada sistem muskuloskletal. Selain itu, mekanika tubuh juga berfungsi untuk
Universitas Sumatera Utara
mendukung pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan Potter Perry, 2006.
Mekanika tubuh meliputi kesejajaran tubuh, keseimbangan tubuh, dan koordinasi gerakan tubuh. Kesejajaran tubuh postur tubuh mengacu pada posisi
sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring, dimana jika dilakukan dengan benar dapat mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskletal,
mempertahankan tonus otot secara adekuat dan menunjang keseimbangan. Keseimbangan tubuh diperlukan untuk mempertahankan posisi, memperoleh
kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, dan melakukan aktifitas sehari-hari. Koordinasi gerakan tubuh merupakan fungsi yang terinteraksi dari sistem
skletal, otot skelet, dan sistem saraf Potter Perry, 2006.
2.5. Gangguan Muskuloskeletal 2.5.1. Definisi Gangguan Muskuloskeletal