16
a. Menjelaskan dan mendiskusikan bagaimana anak menyelesaikan proyek,
menemukan solusi untuk masalah tertentu, atau menaruhnya dalam permainan.
b. Melapor kepada kelas, baik secara lisan, tertulis, atau mendikte kepada guru,
kemudian melaporkan pada orang lain. c.
Menggambar, melukis, atau membuat model sesuatu yang menjelaskan penemuan-penemuan mereka.
d. Menggelar lakon bermain peran, permainan atau cerita, yang menceritakan
kepada semua tentang topik yang dipelajari. e.
Menemukan cara-cara lewat gerak, nyanyian, dan tarian, yang mengungkapkan perasaan, perasaan dan ide-ide mereka.
Keterampilan yang dilatihkan dalam penelitian ini adalah a. berdiskusi yang di dalamnya meliputi berdiskusi dengan guru maupun teman, bertanya dan
menjawab pertayaan; b. mengungkapkan, melaporkan, dan menceritakan kembali topik yang telah dipelajari; c. menggambar, melukis atau membuat media dari
kegiatan yang telah dilakukan.
B. Anak TK Kelompok B
1. Karateristik Anak TK kelompok B
Menurut Piaget Slamet Suyanto, 2005: 4, perkembangan kognitif anak usia TK 5-6 tahun sedang beralih dari fase pra operasional ke fase operasional
konkret. Cara berpikir konkret berpijak pada pengalaman akan benda-benda konkret, bukan berdasarkan pengetahuan atau konsep-konsep abstrak. Pada tahap
17
ini anak belajar terbaik melalui kehadiran benda-benda. Objek permanen object permanency sudah mulai berkembang. Anak juga dapat belajar mengingat
benda-benda, jumlah dan ciri-cirinya meskipun bendanya sudah tidak berada dihadapannya.
Ciri-ciri berfikir anak pada tahap pra operasional menurut Rita Eka Izzaty 2008: 88-89, yaitu:
a. Anak mulai menguasai fungsi simbolis; anak mampu bermain pura-pura,
disamping itu penguasaan bahasa menjadi semakin sistematis. b.
Terjadi tingkah laku imitasi; anak suka melakukan peniruan besar-besaran, terutama pada kakak atau teman yang lebih besar usianya dan dari jenis
kelamin yang sama. c.
Cara berfikir anak egosentris; yaitu suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif sudut pandang seseorang dengan perspektif
orang lain d.
Cara berpikir anak centralized, yaitu berpusat pada satu dimensi saja. e.
Berfikir tidak dapat terbalik; operasi logis anak pada masa ini belum dapat terbalik.
f. Berpikir terarah statis; artinya dalam berfikir anak belum tidak pernah
memperhatikan dinamika proses terjadinya sesuatu. Solehuddin
Rusdinal, 2005:
17 mengidentifikasikan
sejumlah karakteristik anak usia prasekolah sebagai berikut: 1 anak bersifat unik; 2 anak
mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan; 3 anak bersifat aktif dan energik; 4 anak itu egosentris; 5 anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan
18
antusias terhadap banyak hal; 6 anak bersifat eksploratif dan petualang; 7 anak umumnya kaya dengan fantasi; 9 anak memiliki daya perhatian yang pendek;
10 anak merupakan usia belajar yang paling potensial. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, anak usia 5-6 tahun memiliki
karateristik, cara berfikir dan menungkapkan gagasannya yang berbeda-beda sehingga kewajiban sebagai pendidik memberikan fasilitas dan membantu anak
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut menjadi optimal.
2. Kemampuan Sains Anak TK B