Universitas Sumatera Utara
untuk  pertama  kali.  Kemudian  seluruh  sample  berita  tersebut  kembali  dikoding oleh pengkoding 2.
Dalam  proses  pengkodingan  yang  kedua  tersebut,  peneliti  dibantu  oleh seorang  mahasiswi  Program  Ekstensi  Ilmu  Komunikasi  Fisip  USU.  Sebelum
melakukan  pengkodingan  kedua,  peneliti  terlebih  dahulu  menjelaskan  kategori- kategori  yang  dipergunakan  sebagai  unit  analisis,  sehingga  dapat  meminimalisir
terjadinya perbedaan pandangan dan persepti antara peneliti sebagai pengkoding 1 dengan  pengkoding  2,  agar  nantinya  dapat  menghasilkan  kesimpulan  yang  lebih
maksimal,  selain  itu  pengkoding  2  juga  diberikan  naskah-naskah  berita  yang dikoding sehingga memudahkan pengkoding 2.
4.1 Gambaran Umum Isi Headline “Berita Dugaan Korupsi Nazaruddin”
4.1.1.  Jumlah Berita
Berita  yang  diteliti  adalah  headline  utama  dalam  25  edisi  Koran  Tempo yang  terbit  dalam  periode  1  Juli  s.d  31  Agustus  2013.  Berita  tersebut  berisikan
mengenai  dugaan  kasus  korupsi  yang  dilakukan  oleh  Nazaruddin,  seorang Bendahara Umum Partai Demokrat, yang merupakan Partai Pemerintah.
4.1.2.  Narasumber  Dalam  P emberitaan  “Dugaan  Kasus  Korupsi
Nazaruddin”
Narasumber berfungsi untuk menciptakan berita yang seimbang. Selain itu juga, narasumber mempunyai peran sebagai tempat untuk cek dan ricek mengenai
kebenaran  informasi  yang  diterima  oleh  wartawan.  Mengingat  berita  ini  mengai dugaan  kasus  korupsi  yang  mungkin  melibatkan  banyak  nama-nama  tertentu,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
lembaga tertentu yang mengkin ikut terlibat, maka narasumber yang berkompeten dalam pemberitaan “Dugaan Kasus Korupsi Nazaruddin” adalah sebagai berikut:
1. Muhammad  Nazaruddin  merupakan  salah  satu  tersangka  dalam  kasus
korupsi pembangunan wisma atlet. Dalam pelariannya, Nazaruddin sering menyebut  nama-nama  lain  di  internal  partai  demokrat  ikut  terlibat  dalam
sejumlah proyek-proyek lain yang melibatkan dirinya. 2.
Pengacara yang bersangkutan, mengingat banyaknya nama-nama lain yang diduga  terlibat  dalam  beberapa  kasus  korupsi,  seperti  yang  disampaikan
Nazaruddin,  maka  turut  juga  memasukkan  pengacara-pengacara  baik pengacara  Nazaruddin,  maupun  pengacara  tersangka  lain  sebagai
narasumber. 3.
Tersangka lain selain Nazaruddin. 4.
Nama-nama  lain  yang  turut  diduga  terlibat  dalam  kasus  korupsi Nazaruddin.
5. KPK sebagai Lembaga Anti Korupsi yang menangani kasus Nazaruddin,
baik  yang  diwakili  oleh  Juru  Bicara  KPK,  maupun  Ketua  ataupun Penyidik KPK turut dijadikan Narasumber.
6. Partai  Demokrat  baik  yang  diwakili  Pengurus  Partai  Maupun  Ketua
Umum yang juga sebagai Presiden Republik Indonesia. 7.
Pengamat  politik,  maupun  pakar  hukum,  dan  ekonomi  juga  dijadikan narasumber dalam peliputan berita.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.2 Objektivitas Pemberitaan “Dugaan Kasus Korupsi Nazaruddin”