Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil. 2. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop. 3. Menseketsa gambar penampang melintangmembujur organ akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis. 4. Mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewanmanusia. 5. Membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. 6. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui pengamatan gambar. 7. Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur berbagai jaringan pada hewanmanusia.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil. 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop. 3. Peserta didik dapat menseketsa gambar penampang melintangmembujur organ akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis. 4. Peserta didik dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewanmanusia. 5. Peserta didik dapat membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. 6. Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui pengamatan gambar. 7. Peserta didik dapat melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur berbagai jaringan pada hewanmanusia.

E. Materi Ajar

 Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya. Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki : 1. Bentuk akar - Monokotil : Memiliki sistem akar serabut - Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang 2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun - Monokotil : Melengkung atau sejajar - Dikotil : Menyirip atau menjari 3. Kaliptrogen tudung akar - Monokotil : Ada tudung akar kaliptra - Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar 4. Jumlah keping biji atau kotiledon - Monokotil : satu buah keping biji saja - Dikotil : Ada dua buah keping biji 5. Kandungan akar dan batang - Monokotil : Tidak terdapat kambium - Dikotil : Ada kambium 6. Jumlah kelopak bunga - Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga - Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima 7. Pelindung akar dan batang lembaga - Monokotil : Ditemukan batang lembaga koleoptil dan akar lembaga keleorhiza - Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil 8. Pertumbuhan akar dan batang - Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar - Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar A. Contoh tumbuhan monokotil : - Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya. B. Contoh tumbuhan dikotil : - Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.  Jaringan tubuh hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat jaringan penyambung, jaringan otot, dan jaringan saraf.  Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan, yaitu jaringan epitel pipih gepeng, kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.

F. Pendekatan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific 2. Metode : Pengamatan, presentasi peserta didik, diskusi kelas

G. Media Pembelajaran

1. LKPD jaringan tumbuhan terlampir 2. LKPD jaringan hewan terlampir

H. Sumber Belajar

Buku teks Biologi SMAMA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam MIA, Bab 2.

I. Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Waktu 1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa bersama sebagai implementasi nilai religius. 15 menit