PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011
Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan w. Pendapatan komprehensif lain.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Keuntungan revaluasi aset tetap
Pajak penghasilan terkait.
x. Sewa
5. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi 6.
Komponen pendapatan komprehensif lain antara lain :
Lindung nilai arus kas,
7. 1.
Keuntungan kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti,
Komponen pendapatan komprehensif disajikan sebelum pajak terkait.
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 30 Revisi 2011, yang efektif berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
2. 4.
3.
Perjanjian sewa yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai Sewa Operasi dimana
pembayarannya diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa Pembiayaan diakui sebagai aset dan Liabilitas pada laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar Aset Sewa
atau jika lebih rendah, Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimum. Biaya langsung awal yang dikeluarkan Perusahaan dan entitas anak ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai Aset. Pembayaran sewa minimum harus
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan Liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo Liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Berdasarkan PSAK 30 Revisi 2007, Sewa, klasifikasi sewa sebagai Sewa Pembiayaan atau Sewa Operasi didasarkan pada substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset Sewa Pembiayaan diakui didasarkan pada
substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset Sewa Operasi diakui jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Jumlah tersusutkan dari aset sewaan dialokasikan pada setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika
terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapat hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka perkiraan masa penggunaan aset adalah umur manfaat aset tersebut. Jika tidak, maka aset sewaan disusutkan
selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya. untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
23
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011
Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan y.
Instrumen keuangan
1. Aset keuangan a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
b Pi j dib ik
d i t
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” No. 50 “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang
periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika
perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
b. Pinjaman yang diberikan dan piutang
c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen
mempunyai intens positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali: Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan Piutang meliputi, antara lain Piutang Usaha, Piutang Lain-lain,
Aset Keuangan Lancar lainnya, dan Aset Keuangan Tidak Lancar lainnya.
2 1
3 Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
24