gangguan yang terjadi pada kerja insulin menimbulkan konsekuensi metabolik yang tampak pada sindroma metabolik.
Menurut Jellife dalam buku Supariasa, antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Ukuran tubuh yang dimaksud antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak bawah kulit.
Pengukuran ini banyak dilakukan karena relatif murah, mudah digunakan untuk mengukur populasi yang banyak, objektif, hasilnya cukup baik, dan bisa
menunjukkan adanya kelainan nutrisi maupun pertumbuhan. Beberapa kekurangan dari pengukuran ini yaitu tidak tepat dan adanya keterbatasan untuk
mendiagnosa secara teliti Supariasa, 2010. Beberapa cara yang digunakan untuk pengukuran lemak tubuh antara lain triceps skinfold, subscapular skinfold, biceps
skinfold, Lingkar Lengan Atas LLA, lingkar pinggang, dan lingkar panggul.
Pengukuran BBTB
2
sering disebut Body Mass Index atau BMI, di Indonesia dikenal dengan Indeks Massa Tubuh atau IMT Indriati, 2010.
2.1.4 Epidemiologi Obesitas
Obesitas merupakan permasalahan yang serius di dunia karena berperan penting dalam meningkatkannya morbiditas dan mortalitas. Prevalensi obesitas
pada negara maju dan negara berkembang sekarang ini terus meningkat. Diperkirakan jumlah obesitas di seluruh dunia dengan Indeks Massa Tubuh 25
kgm2 sudah melebihi 250 juta orang atau sekitar 7 dari populasi orang dewasa di dunia. Banyak negara mengalami peningkatan laju obesitas selama 10-20 tahun
terakhir ini. Menurut WHO peningkatan jumlah obesitas berat akan dua kali lipat
dibandingkan dengan orang dengan berat badan kurang dari tahun 1995 sampai 2025 nanti dan prevalensinya akan meningkat mencapai 50 pada tahun 2025.
Prediksi WHO pada tahun 2005 kurang lebih terdapat 400 juta orang dewasa yang obesitas, pada tahun 2015 diperkirakan meningkat menjadi 700 juta orang yang
mengalami obesitas. Pada negara maju seperti Amerika Serikat diperkiraan obesitas mencapai 45-50, di Australia dan Inggris mencapai angka 30-40 dari
total penduduk Kemenkes RI, 2010. Survei nasional pada tahun 19961997 di seluruh provinsi di Indonesia
menunjukkan bahwa 6,8 dari total populasi laki-laki dewasa yang berusia 18 tahun keatas menderita obesitas dengan IMT sebesar 27-30 kgm2 dan dari total
populasi wanita dewasa sebesar 13,5 menderita obesitas. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, prevalensi nasional obesitas general adalah 10,3 dan
obesitas sentral sebesar 18,8. Obesitas sekarang ini merupakan suatu epidemik global dan menjadi masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Kejadian ini
dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan kurangnya aktifitas fisik. Di AS terjadi perubahan pola makan ke arah makanan tinggi kalori, tinggi lemak jenuh,
tinggi kadar gula, dan tinggi kandungan garam. Pola makan seperti ini serta ditambah dengan fakta bahwa 30-60 populasi kurang melakukan aktifitas fisik
memberikan kontribusi yang besar pada peningkatan insiden obesitas Muherdiyatiningsih, 2008. Keadaan epidemik obesitas merupakan penyebab di
balik meningkatnya insiden diabetes mellitus. Obesitas dapat meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebab kematian. Orang yang berat badannya 40 lebih
berat dari berat badan rata-rata populasi mempunyai risiko kematian 1,9 kali lebih
besar dibandingkan dengan berat badan rata-rata baik pada pria maupun wanita, kenaikan mortalitas di antara penderita obesitas adalah akibat dari penyakit-
penyakit yang mengancam seperti DM tipe dua Indriati, 2010. Menurut WHO, dari statistik kematian di dunia 57 juta jiwa kematian terjadi setiap tahunnya yang
disebabkan oleh penyakit tidak menular dan diperkirakan bahwa sekitar 3,2 juta jiwa per tahun penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, proporsi kematian akibat penyakit diabetes mellitus sebesar 5,7. Proporsi penyebab kematian pada umur 45-54
tahun pada perempuan yang tertinggi adalah diabetes mellitus sebesar 16,3, sedangkan pada laki-laki sebesar 6 setelah stroke, penyakit jantung iskemik, dan
hipertensi. Saat ini morbiditas dan mortalitas penyakit ini menjadi masalah utama di kesehatan masyarakat. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang
mahal, biaya pertahun yang dikeluarkan sehubungan dengan penyakit ini di Amerika Serikat sebesar 174 miliar. Pengeluaran langsung untuk diabetes,
komplikasi, dan biaya perawatan medis sebesar 116 miliar. Pengeluaran tidak langsung dari kesakitan, disability, dan premature mortality sebesar 58 miliar
Mexitalia, 2009. Sekarang ini sedang terjadi peningkatan obesitas di setiap negara, pada setiap jenis kelamin, pada semua kelompok usia, ras, dan tingkat
pendidikan Iswara, 2015.
2.1.5 Etiologi Obesitas