E. Kerangka Berpikir
Sebagai lembaga yang berperan penting dalam proses pendidikan, sekolah harus mampu menanamkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi kehidupan setiap
generasi pelajar. Dalam melaksanakan program pendidikan, guru adalah individu yang memegang peran penting setiap pelaksanaannya. Sebagai “ujung tombak”,
guru harus mampu menanamkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dengan cara yang benar guna menghasilkan generasi yang baik.
Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan menjadi semakin kompleks. Pesatnya perkembangan iptek dan tekanan
globalisasi yang menghapuskan batas antarnegara, mempersyaratkan setiap individu untuk mengerahkan pikiran dan seluruh potensi yang dimilikinya untuk
bisa tetap bertahan dan dapat memenangkan persaingan dalam perebutan pemanfaatan kesempatan dalam berbagai sisi kehidupan.
Kebutuhan manusia yang terus meningkat sedangkan alat pemuas kebutuhan semakin terbatas, maka perlu adanya peningkatan sikap kompetitif secara
sistematik dan berkelanjutan terhadap sumber daya manusia SDM melalui pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan dewasa ini harus diarahkan pada
peningkatan kemampuan berpikir agar mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika pendidikan di sekolah diarahkan tidak semata-
mata pada kemampuan menghafal dan pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada peningkatan kemampuan dan keterampilan beripikir siswa itu sendiri,
khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. Artinya, guru perlu mengajarkan siswanya keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dapat dirumuskan dalam bentuk desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan
Penilaian Kelas assesment. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian Kelas assesment yang mampu menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa dapat dilakukan
melalui penggunaan baik kata kerja yang merupakan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi pada masing-masing komponen maupun dengan
menerapkan strategi, model, dan metode pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Dengan menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka lembaga pendidikan akan menghasilkan siswa yang tidak
hanya mampu memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun memahami. Kemampuan menghafal dan memahami materi pelajaran merupakan
keterampilan berpikir tingkat rendah, melainkan siswa yang dihasilkan adalah siswa yang mampu meperoleh nilai tinggi dengan kemampuan berpikir yang baik
yakni dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru
Pencapaian Nilai Ujian Nasional
UN Tertinggi
Pelaksanaan Penilaian
Kelas Assesment
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran
Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi
Siswa
55
BAB III METODE PENELITIAN