sebanyak 20
L menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Kemudian dihitung nilai LOD dan slope dari persamaan kurva regresi linear yang diperoleh.
2. Sensitivitas pada periode kedua. Detektor pada alat KCKT di atur
pada panjang gelombang maksimum. Larutan alopurinol dengan massa 1, 2, 3, dan 4 ng yang telah disaring dengan millipore dan di-degassing selama 15 menit,
diinjeksikan pada sistem KCKT fase terbalik sebanyak 10
L menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Kemudian dihitung nilai LOD dan slope dari
persamaan kurva regresi linear yang diperoleh.
G. Analisis Hasil
1. Analisis Hasil Validasi Metode Spektrofotometri UV
a. Linearitas
Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam
sampel. Berdasarkan Snyder et al. 2010, metode untuk analisis dikatakan memiliki linearitas yang baik jika memiliki nilai koefisien korelasi r
0,999. b.
Sensitivitas Sensitivitas dapat dilihat dari nilai LOD dan slope.LOD merupakan jumlah
terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. LOD dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
= 3,3
Keterangan : Sa = Standar deviasi b = slope
Slope menunjukkan respon dari alat. Nilai slope diperoleh dari persamaan regresi linear y = bx + a dan ditunjukkan pada nilai b.
2. Analisis Hasil Optimasi KCKT fase terbalik
Data kromatogram yang diperoleh dari hasil optimasi komposisi fase gerak dan flow rate yang telah ditentukan untuk menetapkan kadar alopurinol
dalam matriks jamu asam urat dapat dilihat dari bentuk peak, nilai resolusi,tailing factor, HETP dan jumlah lempeng teoritis N yang dihasilkan. Parameter ini
dilakukan dengan perhitungan secara otomatis menggunakan sistem yang telah terprogram pada sistem KCKT.
a. Daya pisah Resolusi
Nilai daya pisah merupakan nilai yang diperoleh dengan melakukan perhitungan puncak analit terhadap puncak terdekat.Nilai Resolusi yang baik
adalah
1,5 Snyder, Kirkland, and Glajch, 2012. b.
Jumlah lempeng N dan HETP Nilai N lempeng berbanding terbalik terhadap efisiensi kolom
HETP.Semakin besar nilai N maka semakin kecil nilai HETP yang berarti bahwa kolom memberikan efisiensi yang baik Gandjar dan Rohman, 2007.
c. Bentuk peak
Parameter yang digunakan untuk melihat peak yang simetris adalah nilai tailing factorTf.Nilai Tf
2 dikatakan baik, karena tidak mengganggu atau berpengaruh terhadap pemisahan, sedangkan nilai Tf 2 dapat berpotensi
mengganggu dan memberikan efek terhadap pemisahan secara rutin Snyder, Kirkland, and Glajch, 2012.
3. Analisis Hasil Validasi Metode KCKT fase terbalik
a. Linearitas
Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam
sampel.Berdasarkan Snyder dkk.2010, metode untuk analisis dikatakan memiliki linearitas yang baik jika memiliki nilai koefisien korelasi r
0,999. b.
Presisi Presisi merupakan derajat keterulangan hasil uji ketika metode dilakukan
secara berulang pada sampel dengan beberapa kali sampling The United States Pharmacopeia, 2007.Presisi biasanya dinyatakan dengan koefisien variasi CV
c. Sensitivitas
Sensitivitas dapat dilihat dari nilai LOD dan slope.LOD merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih memberikan respon
signifikan dibandingkan dengan blanko. LOD dapat dihitung dengan persamaan berikut :
= 3,3
Keterangan : Sa = Standar deviasi b = slope
Slope menunjukkan respon dari alat. Nilai slope diperoleh dari persamaan regresi linear y = bx + a dan ditunjukkan pada nilai b.