Sikap terhadap Homoseksualitas LANDASAN TEORI

beberapa orang homoseksual lainnya tidak menunjukkan nonkonformitas gender dan memiliki ekspresi gender sesuai dengan jenis kelaminnya. Beberapa orang homoseksual berusaha untuk menunjukkan konformitas gender untuk menyembunyikan identitasnya sebagai homoseksual. Hal ini terkait dengan anggapan masyarakat bahwa orang- orang homoseksual cenderung memiliki nonkonformitas gender Whitley Kite, 2010. Dengan menunjukkan konformitas gender, orang-orang homoseksual yang menyembunyikan identitasnya akan merasa lebih terlindungi dari diskriminasi, prasangka, dan stereotip sehingga mereka merasa lebih aman bandingkan D’Augelli et al., 2006; Whitley Kite, 2010. Sementara itu, beberapa orang homoseksual lainnya memiliki kecenderungan alami untuk menunjukkan konformitas gender. Hal ini semata-mata dikarenakan karakteristik individu bawaan yang dimiliki oleh orang tersebut lihat LeVay, 2012.

C. Sikap terhadap Homoseksualitas

1. Definisi Sikap terhadap Homoseksualitas Sikap adalah evaluasi seseorang terhadap aspek-aspek kehidupan sosial Baron et al., 2006. Evaluasi tersebut diantaranya adalah evaluasi terhadap orang-orang Aronson et al., 2005. Berdasarkan definisi tersebut, sikap terhadap homoseksualitas adalah evaluasi seseorang terhadap homo- seksualitas. Sikap seseorang terhadap homoseksualitas dapat positif maupun negatif. Sikap yang positif terhadap homoseksualitas merujuk pada reaksi menyenangkan atau menerima terhadap orang-orang homoseksual maupun homoseksualitas secara umum. Sebaliknya, sikap yang negatif terhadap homoseksualitas merujuk pada reaksi tidak menyenangkan atau menolak terhadap orang-orang homoseksual maupun homoseksualitas secara umum. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Homoseksualitas Sikap terhadap homoseksualitas dipengaruhi oleh ajaran agama lihat Moon, 2002: Olson et al., 2006 dan keyakinan terhadap peran gender tradisional Herek, 1988; Horn, 2012; Whitley Kite, 2010. Masing-masing faktor yang mempengaruhi sikap terhadap homoseksualitas tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Pengaruh agama pada sikap terhadap homoseksualitas Beberapa agama tertentu memiliki sikap yang negatif terhadap homoseksualitas. Agama-agama tersebut diantaranya Kristianitas, Islam, dan Yahudi Moon, 2002; lihat juga Olson et al., 2006. Meskipun sama-sama memiliki sikap yang negatif terhadap homoseksualitas, beberapa pemeluk agama tertentu memiliki sikap yang lebih negatif terhadap homoseksualitas dibandingkan pemeluk agama lainnya. Orang-orang yang memeluk agama Islam memiliki sikap yang lebih negatif dan tidak menerima homoseksualitas dibandingkan dengan orang-orang beragama lain atau tidak menganut kepercayaan tertentu Adamczyk Pitt, 2009. Orang-orang yang memeluk agama Katolik, Yahudi, Kristen Ortodoks, Buddha, Hindu, dan orang-orang yang tidak menganut sistem kepercayaan tertentu memiliki sikap yang lebih positif terhadap homoseksualitas dibandingkan orang-orang yang memeluk agama Islam Adamczyk Pitt, 2009. Di sisi lain, Adamczyk dan Pitt 2009 juga menemukan bahwa sikap pemeluk agama Kristen Protestan terhadap homoseksualitas juga tidak lebih positif daripada pemeluk agama Islam. Dengan demikian, dalam konteks sosial Indonesia, orang-orang yang memeluk agama Islam dan Kristen Protestan akan memiliki sikap yang lebih negatif terhadap homoseksualitas dibandingkan dengan orang-orang yang memeluk agama Katolik, Hindu, maupun Buddha. b. Pengaruh keyakinan terhadap peran gender tradisional pada sikap terhadap homoseksualitas Orang-orang yang memiliki keyakinan terhadap peran gender tradisional yang kuat memiliki sikap yang negatif terhadap homoseksualitas Herek, 1988; Horn, 2012; Whitley Kite, 2010. Peran gender tradisional adalah stereotip mengenai sekelompok karakteristik yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan, yang membedakan kedua gender tersebut lihat Baron et al., 2006. Dengan kata lain, peran gender tradisional adalah pandangan masyarakat mengenai bagaimana laki-laki dan perempuan harus berperilaku dan karakteristik kepribadian apa saja yang harus mereka miliki sesuai jenis kelamin mereka. Penyimpangan dari peran gender tradisional dapat memicu sikap yang negatif dan penolakan dari orang lain bandingkan Whitley Kite, 2010. Masyarakat secara umum menganggap bahwa orang- orang homoseksual menyimpang dari peran gender tradisional Rathus et al., 2008; Whitley Kite, 2010. Masyarakat cenderung meyakini bahwa laki-laki yang feminin dan perempuan yang maskulin adalah homoseksual Whitley Kite, 2010. Dengan demikian, masyarakat akan cenderung memiliki sikap yang negatif dan menolak orang-orang homoseksual karena orang-orang homoseksual menyimpang dari peran gender tradisional. 3. Komponen Sikap terhadap Homoseksualitas LaMar dan Kite 1998 meneliti sikap terhadap homoseksualitas pada laki-laki dan perempuan. Mereka membagi sikap terhadap homo- seksualitas dalam empat komponen. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Moralitas homoseksual Moralitas homoseksual merupakan komponen sikap terhadap homoseksualitas dengan cara melihat evaluasi seseorang mengenai keselarasan homoseksualitas dengan nilai-nilai moral. b. Toleransigeneralisasi hukuman kepada orang-orang homoseksual Toleransigeneralisasi hukuman kepada orang-orang homoseksual merupakan komponen sikap terhadap homoseksualitas yang berusaha melihat evaluasi seseorang mengenai harustidaknya seorang homoseksual dihukumditerima. c. Kontak dengan orang-orang homoseksual Kontak dengan orang-orang homoseksual adalah komponen sikap terhadap homoseksualitas yang berusaha melihat evaluasi seseorang mengenai kenyamanan dirinya ketika harus menjalin kontak dengan orang-orang homoseksual. d. Stereotip terhadap orang-orang homoseksual Stereotip terhadap orang-orang homoseksual merupakan komponen sikap terhadap homoseksualitas yang berusaha melihat stereotip yang dimiliki seseorang terhadap orang-orang homoseksual. Pada penelitian ini, komponen kognitif, afektif, dan konatif sikap Aronson, Wilson, Akert, 2005 digabungkan dengan komponen sikap terhadap homoseksualitas menurut LaMar Kite 1998. Masing-masing komponen kognitif, afektif, dan konatif sikap mencakup komponen sikap terhadap homoseksualitas menurut LaMar Kite 1998.

D. Sekolah Homogen dan Heterogen