59 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
6. Toleransi
Toleransi dideinisikan sebagai perilaku yang bersahabat dan adil terhadap pendapat dan praktik atau terhadap orang yang memegang atau mempraktikannya.
Sebagai transportasi modern dan komunikasi telah membawa kita semua menuju lingkup kedekatan kepada orang-orang yang berbeda dan gagasan yang berbeda,
kita memiliki kebutuhan yang lebih besar pada toleransi.
Buddha telah memberikan teladan sikap toleran ketika beliau menghadapi kemajemukan kepercayaan pada masa kehidupan beliau. Tokoh lain yang
menunjukkan sikap toleransi adalah Raja Asoka dalam Prasasti Batu Kalinga Nomor XXII mengatakan sebagai berikut.
”Janganlah kita menghormati agama kita sendiri dengan mencela agama lain. Sebaliknya, agama lain pun hendaknya dihormati atas dasar-dasar tertentu.
Dengan berbuat demikian kita membuat agama kita sendiri berkembang, selain menguntungkan pula agama lain. Jika kita menghina agama lain hal itu akan
merugikan agama kita sendiri, di samping merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, barang siapa menghormati agamanya sendiri dan mencela agama lain
semata-mata terdorong rasa bakti kepada agamanya sendiri dan dengan pikiran bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri, justru dapat merugikan
agamanya sendiri. Karena itu, kerukunan dianjurkan dengan pengertian biarlah semua orang mendengar dan bersedia mendengar ajaran yang dianut orang lain”.
Asoka telah menunjukkan bahwa penghormatan terhadap agama sendiri bukanlah berarti dengan cara mencela agama orang lain. Justru menghormat
agama orang lain sampai batas-batas tertentu atas dasar menghormati agama sendiri. Demikian juga penghormatan terhadap sekte atau subsekte sendiri
bukan berarti dengan mencela atau merendahkan sekte orang lain, tetapi dengan menghargai sekte orang lain, maka akan menghargai sekte sendiri dan sekte
sendiri akan dihargai oleh sekte lain.
Penanaman Nilai
Renungkan apabila keharmonisan dan kedamaian terjadi di masyarakat kita. Kerukunan, toleransi menjadikan watak anak bangsa menjadi bangsa yang indah.
Kerukunan menjadi model bangsa yang pluralistik.
Releksi
Setelah mempelajari dan menganalisis agama bagi kehidupan, manfaat apa saja yang kalian dapatkan?
Bu ku
K. 13
H asi
l R evi
si
60 Kelas X SMASMK
Rangkuman
1. Agama bukanlah sekadar sikap seseorang terhadap dunia isik duniawi tetapi juga termasuk dunia spiritual kesucian, kemuliaan, cinta kasih.
2. Fungsi agama bagi manusia adalah sebagai sumber spiritual, pembimbing rohani manusia, pedoman dan sumber moral, serta sumber informasi
masalah metaisika. 3. Fungsi agama bagi manusia adalah sebagai sumber spiritual, pembimbing
rohani manusia, pedoman dan sumber moral, serta sumber informasi masalah metaisika.
4. Menghormat agama orang lain sampai batas-batas tertentu dengan dasar tertentu merupakan suatu penghormatan terhadap agama sendiri.
Penilaian Afektif
Bacalah pernyataan di bawah ini, kemudian isilah kolom kegiatan, alasan, dan konsekuensi pada Tabel 1.3. Jawablah sesuai dengan sikap dan perilakumu.
Kolom Kegiatan : Berisi rutinitas kegiatan selalu, sering, jarang, atau tidak
pernah. Kolom Alasan
: Berisi alasan mengapa rutinitas kegiatan tersebut kamu lakukan.
Kolom Konsekuensi : Berisi bentuk konsekuensi jawabanmu.
Tabel 1.3 Penilaian Afektif: Kegiatan, Alasan, dan Konsekuensi terhadap
Pernyataan Sikap No
Sikap dan Perilaku
Keiatan Alasan
Konsekuensi
1 Puja bakti
Meningkatkan menambah
semangat keyakinan
Sesuai dengan tuntutan
kehidupan keagamaan
Hidup nyaman
2 Transformatif
3 Kreatif
Bu ku
K. 13
H asi
l R evi
si