pengertian tersebut, penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu ini terdiri dari dua siklus. Dimana kegiatan pembelajarannya bertujuan
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dalam pembelajaran IPS.
Peneliti menggunakan dua variabel, yaitu: peningkatan minat belajar dan prestasi belajar. Pengambilan data untuk minat belajar menggunakan lembar
pengamatan dan kuesioner, sedangkan pengambilan data untuk prestasi belajar menggunakan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4.2.1 Minat Belajar Tabel 34. Rata-rata Minat Belajar Siswa
No. Nama
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II Nilai
Kriteria Nilai
Kriteria Nilai
Kriteria
1 APR
55 Rendah
65 Sedang
88 Sangat tinggi
2 PAU
62 Sedang
73 Tinggi
88 Sangat tinggi
3 AND
58 Sedang
76 Tinggi
85 Sangat tinggi
4 BEN
66 Tinggi
77 Tinggi
92 Sangat tinggi
5 BER
68 Tinggi
82 Sangat tinggi
93 Sangat tinggi
6 GRA
64 Sedang
72 Tinggi
85 Sangat tinggi
7 JOH
65 Sedang
72 Tinggi
92 Sangat tinggi
8 LEO
53 Rendah
76 Tinggi
92 Sangat tinggi
9 LOU
57 Sedang
65 Sedang
88 Sangat tinggi
10 MAU
60 Sedang
76 Tinggi
85 Sangat tinggi
11 PAL
65 Sedang
76 Tinggi
91 Sangat tinggi
12 PAS
55 Rendah
64 Sedang
87 Sangat tinggi
13 RAD
59 Sedang
72 Tinggi
94 Sangat tinggi
14 SEB
63 Sedang
77 Tinggi
93 Sangat tinggi
15 YUS
62 Sedang
70 Tinggi
84 Sangat tinggi
16 IGN
59 Sedang
72 Tinggi
88 Sangat tinggi
17 YOS
65 Sedang
78 Tinggi
99 Sangat tinggi
18 OKT
63 Sedang
72 Tinggi
90 Sangat tinggi
19 TES
61 Sedang
73 Tinggi
87 Sangat tinggi
20 GAB
62 Sedang
75 Tinggi
87 Sangat tinggi
Jumlah 1271
1457 1783
Nilai rata-rata
61 Sedang
73 Tinggi
89 Sangat tinggi
61 61
7173 73
81 89
20 40
60 80
100
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
PENINGKATAN MINAT BELAJAR
Kondisi Awal Target Akhir Siklus I
Hasil Siklus I Target Akhir Siklus II
Hasil Siklus II
Secara lebih jelas, peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada
grafik berikut:
Berdasarkan analisis data minat belajar siswa yang direkap dalam tabel dan terlihat dengan jelas dalam grafik tersebut di atas, minat belajar siswa
mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal sebelum melakukan penelitian menggunakan pembelajaran model kooperatif
Jigsaw II nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V adalah 61 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori sedang,
dimana jumlah siswa pada kondisi awal yang termasuk dalam kategori rendah ada 3 siswa 15, kategori sedang ada 15 siswa 75, dan kategori tinggi ada 2
siswa 10. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II terjadi peningkatan minat belajar siswa dari
sebelumnya, yaitu nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V sebesar 73 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori
Gambar 3. Peningkatan Minat Belajar
tinggi, dimana jumlah siswa pada siklus I yang termasuk dalam kategori sedang ada 3 siswa 15, kategori tinggi ada 16 80, dan kategori sangat tinggi ada 1
siswa 5. Dengan nilai rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 73 menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan, dimana target keberhasilan
yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 71. Berkaitan dengan hasil tersebut, peneliti masih ingin memantabkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Untuk itu peneliti melanjutkan penelitian dengan istilah siklus II. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model koperatif teknik
Jigsaw II. Terjadi peningkatan minat belajar siswa dari sebelumnya, yaitu nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V sebesar 89 dan berdasarkan tabel pedoman
rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, dimana jumlah siswa pada siklus II yang termasuk dalam kategori sangat tinggi ada 20
siswa 100. Dengan rata-rata minat belajar siswa pada siklus II sebesar 89 menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan, dimana target keberhasilan
yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 81. Berdasarkan pencapaian minat belajar siswa tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II yang tepat dan sesuai dengan langkah-
langkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang
penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II mampu meningkatkan minat belajar siswa.
4.2.2 Prestasi Belajar Tabel 35. Hasil Rekap Nilai Ulangan Siswa Kelas V