2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat
dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti :
a. Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum
mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu. b. Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan
sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan. c. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh
yayasan tetapi statusnya belum tetap. d. Guru bantu adalah salah satu status guru yang harus disandang
sejumlah pengajar, di luar status lain seperti guru PNS, guru CPNS, atau guru wiyata bakti. Guru bantu bukan guru CPNS, apalagi guru
PNS.
D. Kerangka Berpikir
1. Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Keikutsertaan dalam Program Sertifikasi
Salah satu komponen dalam portofolio yang digunakan untuk menilai sertifikasi guru dalam jabatan adalah kualifikasi akademik.
Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar maupun
non gelar baik di dalam maupun di luar negeri. Guru yang satu dengan guru yang lain ada kemungkinan mempunyai tingkat pendidikan formal
yang berbeda-beda. Jenjang pendidikan formal guru merupakan jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh guru. Pada umumnya guru ditingkat
pendidikan SD sudah menempuh pendidikan D2 PGSD, tetapi sudah banyak juga guru yang sudah menempuh jenjang pendidikan S-1 atau D-
4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenjang pendidikan guru yang berbeda diduga akan menimbulkan pemahaman dalam penilaian portofolio yang berbeda pula. Perbedaan itu
menyangkut tentang ketelitian dan kejelian dalam memahami penilaian portofolio. Guru yang berijazah S-1 tentu saja berbeda dengan guru yang
berijazah SPG, D-II, dan D-III dalam memahami penilaian portofolio. Diduga kuat bahwa guru yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih jeli
dan teliti serta lebih mudah mengerti di dalam point-point penilaian portofolio, sehingga mereka dapat memperkirakan capaian skor portofolio
mereka. 2. Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam
Jabatan Ditinjau dari Keikutsertaan dalam Sosialisasi Program Sertifikasi. Semua guru yang sudah ditetapkan sebagai peserta uji sertifikasi
harus mengikuti sosialisasi program sertifikasi guru dalam jabatan. Tujuan dari sosialisasi tersebut agar guru lebih jelas tentang program sertifikasi itu
sendiri, memahami prosedur-prosedur penyusunan portofolio, dan dapat melakukan penilaian portofolio. Bagi guru yang sudah mengikuti
sosialisasi akan lebih mudah dalam penyusunan portofolio dan dapat mengetahui hasil penilaiannya. Berbeda dengan guru yang belumtidak
mengikuti sosialisasi, mereka akan merasa kebingungan dan juga kurang paham mengenai penilaian portofolionya.
3. Pemahaman guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru.
Guru yang bekerja dalam suatu instansi tertentu akan mempunyai pemahaman yang berbeda-beda terhadap uji serifikasi. Hal ini disebabkan
guru yang bekerja di suatu instansi atau sekolah baik negeri maupun swasta mempunyai status yang berbeda-beda. Ada guru swasta yang
berstatus sebagai guru tetap suatu yayasan, tetapi ada juga yang berstatus belum tetap oleh yayasan. Demikian juga guru-guru yang bekerja di
sekolah negeri, ada yang sudah menjadi guru PNS dan ada juga yang masih menjadi guru tidak tetap atau honorer.
Status guru merupakan status dimana guru adalah guru tetap yang berstatus PNS maupun guru tetap yang berstatus non-PNS. Perbedaan
status kepegawaian guru akan menimbulkan pemahaman yang berbeda terhadap penilaian portofolio. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
dalam mendapatkan kuota dalam program sertifikasi. Sebagai guru swasta dalam memahami penilaian portofolio kurang begitu sungguh-sungguh,
karena kesempatan untuk menjadi peserta uji sertifikasi sangat kecil, lebih- lebih untuk para guru swasta yang berstatus tidak tetap. Berbeda dengan
guru negeri PNS yang tinggal menunggu giliran untuk menjadi peserta program sertifikasi, oleh sebab itu mereka lebih sungguh-sungguh
mempersiapkan komponen-komponen yang harus dipersiapkan, termasuk dalam penilaian portofolio. Jadi para guru negeri PNS lebih memahami
tentang penilaian portofolio dibandingkan dengan guru swasta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis Penelitian