Kerangka Konseptual Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Estimasi Besar Sampel

12

2.7. Kerangka Konseptual

= Hal yang diamati dalam penelitian Imunitas Genetik Nutrisi Sosioekonomi Pendidikan Agen Spesies Usia nyamuk Kebiasaan makan Mosquito bite rate Genangan air Musim Iklim Kelembaban Host Vektor Lingkungan Penularan alamiah Penularan tidak alamiah Secara oral Kongenital Secara mekanik Infeksi Malaria Falciparum Absorpsi Distribusi Metabolisme Ekskresi Skizontosidal darah Skizontosidal darah Skizontosidal darah Gametosidal Merusak protein parasit Ikatan endoperoksida Artesunat Amodiakuin Artemeter Lumefantrin Hambat proteolisis hemoglobin pada vakuola makanan parasit Skizontosidal darah Gametosidal Merusak protein parasit Ikatan endoperoksida Efikasi : - Kesembuhan - Penurunan jumlah parasit - Waktu bebas parasit - Waktu bebas demam Resistensi Reinfeksi Hambat proteolisis hemoglobin pada vakuola makanan parasit Gambar 2.1 Kerangka konsep Universitas Sumatera Utara 13 BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain uji klinis acak terbuka dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui manfaat artemeter-lumefantrin sebagai alternatif artesunat-amodiakuin sebagai terapi standar pada pengobatan Malaria Falsiparum tanpa komplikasi.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara pada bulan Oktober sampai Desember 2010.

3.3. Populasi Penelitian

Populasi target adalah anak berusia 6 sampai 18 tahun. Populasi terjangkau adalah populasi target yang berada di Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara selama bulan Oktober 2010. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Universitas Sumatera Utara 14

3.4. Estimasi Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel untuk uji klinis negatif, yaitu: 32 n 1 = n 2 = 2PQ Zα + Zβ 2 P 1 – P 2 2 n 1 = jumlah subjek yang masuk dalam kelompok I n 2 = jumlah subjek yang masuk dalam kelompok II α = kesalahan tipe I = 0,05 → Tingkat kepercayaan 95 Zα = nilai baku normal = 1,96 β = kesalahan tipe II = 0,2 → Power kekuatan penelitian 80 Z β = 0,84 P 1 = Proporsi efek terapi kelompok I = 91 = 0,91 26 Q 1 = 1- P 1 = 0,09 P 2 = Proporsi efek terapi kelompok II= 99 = 0,99 Q 2 = 1- P 2 = 0,01 P = P 1 + P 2 = 0,95 2 Q = 1- P = 0,05 Dengan menggunakan rumus di atas didapat jumlah sampel untuk masing-masing kelompok sebanyak 140 orang. Universitas Sumatera Utara 15

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi